Respon INACA Soal Prabowo Mau Turunkan Tarif Tiket Pesawat

4 days ago 16

Jakarta -

Pemerintah Indonesia berencana untuk kembali menurunkan tarif tiket pesawat terbang pada masa libur lebaran 2025 yang sebelumnya sudah dilakukan pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat dalam melakukan perjalanan mudik.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi maskapai penerbangan atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyampaikan pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah skema apa yang akan diberlakukan pada musim lebaran 2025 ini.

"Kita tunggu dulu seperti apa kebijakannya dari pemerintah, apakah masih seperti saat Nataru yang lalu, atau ada perubahan?" kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) INACA Bayu Sutanto saat dihubungi detikcom, Minggu (16/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu mengatakan, INACA mendukung kebijakan pemerintah untuk menurunkan tarif pesawat jika menggunakan skema seperti periode nataru 2024/2025.

Hal ini dikarenakan, pihak maskapai tidak terlalu berbebani dengan skeam tersebut. Di mana pada penurunan tarif Nataru 2024/2025, pemerintah bekerjasama dengan sejumlah pihak menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara.

"Ya tentu kita dukung, karena yang memberikan diskon dari bandra/API serta bandara-bandara Kementerian Perhubungan berupa diskon PJP2U dan PPJP4U dan Pertamina Patra Niaga untuk diskon harga avtur," katanya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo meminta kepada pemangku kepentingan yang berkaitan dengan industri penerbangan untuk kembali menurunkan harga tiket pesawat. Hal ini dilakukan lantaran pada periode Tahun Baru, pemerintah berhasil menurunkan harga tiket hingga 10%.

Hal ini diungkapkan olehnya saat pidatonya di acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerinda yang disiarkan secara daring, Sabtu (15/2/2025).

"Harga (tiket) pesawat terbang turun, dan harus turun lagi kalo bisa, kalo bisa," kata Prabowo.

Harga Tiket Pesawat Turun 10% pada Periode Nataru 2024/2025

Pemerintah memutuskan menurunkan harga tiket pesawat dalam negeri selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kebijakan tersebut merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi beban harga tiket pada seluruh bandara di Indonesia.

"Kemarin, Presiden Prabowo mengadakan ratas (rapat terbatas) dengan Menteri Perhubungan dan sejumlah Menteri di Istana Merdeka untuk membahas penurunan harga tiket pesawat selama masa Nataru. Hasilnya, Pemerintah sepakat menurunkan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sebesar 10 persen saat Nataru, di seluruh bandara di Indonesia," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri dalam keterangan tertulis, Rabu (27/11/2024).

Elba menjelaskan untuk mengakomodasi penurunan tiket (tanpa pengurangan PPN) diperlukan peran Maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina dan Airnav untuk menurunkan fuel surcharge, PJP2U dan avtur di beberapa bandara agar penurunan tarif secara keseluruhan dapat terlaksana dengan target penurunan harga tiket sebesar minimal 10%.

Pemberlakuan penyesuaian tarif akan berlaku selama 16 hari pada masa periode Nataru 2024/2025, tanggal 19 Desember 2024 s.d 03 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual. "Bagi penumpang yang sudah membeli tiket untuk penerbangan pada periode tersebut, dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai jika masih memungkinkan," sebut Elba.

Elba berharap kebijakan ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang saat masa Nataru. Ia pun meyakini keputusan ini mampu mendongkrak perekonomian dan pariwisata dalam negeri di kuartal terakhir tahun 2024.

Lebih lanjut, Elba mengatakan PT Pertamina Persero Group akan memberikan dukungan penurunan harga avtur pada periode Nataru 2024/2025 di 19 lokasi bandara. Rinciannya adalah bandara Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak.

Kemudian, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak). PT Pertamina Persero Group akan memberikan support di Nataru dengan penurunan harga jual avtur pada rentang 7,5% sd 10%.

"Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan harga jual avtur di Desember 2024, tidak akan berdampak pada maskapai yang melayani publik," sebutnya.

Kemudian terkait penurunan tarif jasa kebandaraudaraan, PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh UPBU (Unit Pelayanan Bandar Udara) yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, akan memberikan dukungan penurunan tarif PJP2U menjadi sebesar 50% dan tarif PJP4U menjadi sebesar 50%.

Namun PT Angkasa Pura Indonesia masih membutuhkan konfirmasi kepada Kementerian BUMN untuk dapat mengikutsertakan CGK dan DPS. Maskapai penerbangan sepakat untuk memberikan diskon fuel surcharge jet sebesar 8% (menjadi 2%) dan discount propeller 5% (menjadi 20%).

Sedangkan AirNav akan memberikan layanan advance dan extend selama periode Nataru untuk mendukung operating hours yang lebih panjang sesuai kebutuhan maskapai.

(kil/kil)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial