Rashdul Kiblat Hari Ini Jam Berapa? Cek Lagi Waktunya

6 hours ago 5

Jakarta -

Pada hari ini dan besok, ada peristiwa Rashdul Kiblat atau Matahari di atas Ka'bah atau Istiwa A'zam. Fenomena astronomi ini merupakan saat Matahari melintas tepat di atas Ka'bah, di mana bayangan benda yang berdiri tegak lurus akan menunjuk arah yang berlawanan dari arah kiblat.

Lantas, pukul berapa Rashdul Kiblat hari ini? Berikut informasinya.

Jadwal Rashdul Kiblat 15-16 Juli 2025

Melansir situs resmi Kemenag RI, Rashdul Kiblat hari ini, Selasa (15/7) dan besok, Rabu (16/7) terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Masyarakat dipersilakan untuk mengecek kembali arah kiblat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada Selasa dan Rabu, 15 dan 16 Juli 2025, yang bertepatan dengan 19 dan 20 Muharam 1447 H, pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA. Pada saat itu, matahari berada tepat di atas Ka'bah," demikian keterangan dari Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat.

Cara Cek Arah Kiblat

Fenomena Rashdul Kiblat atau Matahari di atas Ka'bah atau Istiwa A'zam hanya terjadi dua kali dalam setahun. Ini menjadi sarana edukatif sekaligus spiritual bagi umat Islam untuk menjaga akurasi arah kiblat dalam ibadahnya.

Masyarakat dapat memanfaatkan momen Rashdul Kiblat untuk mengukur atau mengkalibrasi arah kiblat secara mandiri. Berdasarkan kajian ilmu falak, ada berbagai metode untuk menentukan arah kiblat, yaitu dengan menggunakan:

  • Kompas,
  • Teodolit,
  • Saat fenomena Rashdul Kiblat atau Istiwa A'zam.

Berikut cara untuk memverifikasi atau mengecek kembali arah kiblat.

  1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau bisa dengan bantuan lot/bandul
  2. Permukaan tempat pengecekan harus datar dan rata sehingga bayang-bayang benda tidak bergelombang
  3. Gunakan jam pengukuran sesuai BMKG (dapat melalui link ini: https://jam.bmkg.go.id), RRI, dan Telkom.

Sejarah Rashdul Kiblat

Pada saat Rashdul Kiblat atau Matahari di atas Ka'bah, bayangan di manapun pasti menghadap ke arah Ka'bah. Matahari akan berkulminasi di atas Ka'bah dan arah terjadinya bayang Matahari terhadap suatu benda lurus merupakan arah kiblat. Dalam rentang ini, Matahari akan menyapu (menyinari) daerah-daerah yang memiliki Lintang (φ) antara 23,5º LU dan 23,5º LS.

Berdasarkan catatan detikcom, Rashdul Kiblat berawal dari ilmuwan muslim ahli astronomi dan matematika, Al Biruni, yang pada sekitar tahun 1.000 masehi melakukan penghitungan arah kiblat saat Matahari di atas Ka'bah. Dia yang mempelajari dan memperhitungkan dengan tepat soal penghitungan hari kiblat.

Apa yang disampaikan Al Biruni ini semakin dikuatkan ilmuwan muslim lainnya, yaitu Al Khazin dan juga Nasir Al Din Tusi.

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial