Ungkapan Bahagia Ortu Siswa Sekolah Rakyat: Kayak Nggak Nyangka

8 hours ago 5

Jakarta -

Sebanyak 180 siswa diantar langsung oleh orang tua mereka ke Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), lokasi tempat Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Kota Bekasi beroperasi.

Suasana penuh haru dan doa menyelimuti kedatangan mereka, menandai hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Salah satu orang tua siswa, Wuryani mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya.

"Rasanya kayak nggak nyangka, Bu. Saya bersyukur sekali bisa melihat anak saya sekolah," ucap Wuryani, dalam keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum memulai rangkaian MPLS, para siswa terlebih dahulu menjalani pengecekan kelengkapan barang bawaan dan memasuki asrama sesuai dengan ketentuan sekolah. Setelah itu, mereka berganti pakaian mengenakan seragam putih abu-abu khas Sekolah Rakyat yang menjadi simbol kesetaraan dan semangat baru dalam menempuh pendidikan.

Orang tua yang mengantar tampak menahan haru saat melepas anak-anak mereka memulai perjalanan pendidikan di lingkungan baru. Banyak dari mereka memanjatkan doa agar putra-putrinya berhasil meraih masa depan yang lebih cerah.

Rangkaian MPLS secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara RI (Wamensesneg), Juri Ardiantoro yang hadir langsung di lokasi. Dalam sambutannya, ia menegaskan kehadiran Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata keberpihakan negara terhadap rakyat kecil yang selama ini terkendala akses pendidikan.

"Kalau orang tua dan anak punya motivasi dan semangat tinggi untuk bersekolah, insyaallah tidak akan kecewa. Kalau tidak mendapatkan tempat yang baik karena tidak punya uang, pemerintah menyediakan tempat yang baik, yaitu Sekolah Rakyat," ujar Juri.

Didampingi oleh Staf Ahli Menteri Sosial bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial Pepen Nazaruddin, Juri meninjau langsung proses registrasi dan kondisi asrama siswa. Keduanya juga menyaksikan antusiasme para orang tua yang penuh semangat mengantar anak-anak mereka.

"Kita lihat keseruan dan semangat para orang tua saat mengantar anak-anaknya bersekolah, penuh haru dan semangat," ujar Pepen.

Setelah registrasi, seluruh siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan menyeluruh (Cek Kesehatan Gratis/CKG) oleh tim medis dari Puskesmas Aren Jaya dan Puskesmas Bekasi Jaya. Pemeriksaan meliputi pengecekan tekanan darah, pengukuran berat dan tinggi badan, serta pemeriksaan mata, dan berlangsung di laboratorium Biologi sekolah.

Selanjutnya, siswa diarahkan ke aula STPL untuk mengikuti siaran langsung pembukaan nasional MPLS Sekolah Rakyat yang dipusatkan di Sentra Inten Soeweno, Cibinong, melalui platform Zoom. Acara tersebut dihadiri oleh para menteri Kabinet Merah Putih, serta menampilkan cuplikan video kegiatan siswa Sekolah Rakyat di berbagai daerah dan peragaan busana seragam sekolah.

Raut haru dan bahagia terlihat jelas di wajah siswa SRMA 13 yang turut menyaksikan momen tersebut. Saat ini, SRMA 13 Kota Bekasi memiliki 20 guru dari berbagai bidang keahlian, termasuk Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi, Fisika, Kimia, Matematika, BK, TIK, Sosiologi, Ekonomi, PPKn, Geografi, dan Sejarah.

Trilogi Sekolah Rakyat-Memuliakan wong cilik, Menjangkau yang belum terjangkau, dan Memungkinkan yang tidak mungkin-menjadi semangat utama dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif, manusiawi, dan berkeadilan. Salah satu siswa SRMA 13 Habib menuturkan kesan pertamanya menjalani MPLS.

"Seru banget karena fasilitasnya di sini lengkap, jadi terasa banyak aktivitas yang bisa dilakukan," ujar Habib.

Dengan semangat gotong royong, dukungan pemerintah, dan keyakinan para orang tua, Sekolah Rakyat terus membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bisa diakses oleh siapa saja, tanpa terkecuali.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial