PKB Minta Panglima Usut Tuntas Oknum TNI Bunuh Wartawati, Soroti soal Moral

4 days ago 11
Portal Warta Live Siang Viral Terbaik

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI F-PKB, Syamsu Rizal, menyoroti seorang wartawati, Juwita (23), di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), diduga dibunuh kekasihnya yang merupakan seorang oknum TNI AL berinisial J berpangkat kelasi satu. Syamsu Rizal meminta Panglima TNI mengusut kasus ini secara tuntas.

"Ya pastilah (menjadi atensi), secara personal kita sudah atensi di grup, kita juga sudah di grup komisi juga sudah atensi dan kita memang sudah minta Panglima itu untuk mengusut tuntas," kata Syamsu Rizal saat dihubungi, Kamis (27/3/2025).

Syamsu Rizal juga berharap Panglima TNI memanggil jajaran pemimpin di tiga matra, yakni KSAD, KSAL, dan KSAU, untuk menyusun SOP prajurit di luar markas. Ia prihatin dengan kasus terkait moral yang belakangan melibatkan anggota TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga minta Panglima TNI itu memanggil KASAD, KASAL dengan KASAU itu untuk membicarakan bahwa di akhir-akhir ini memang kelihatan banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan moral," ujar Syamsu Rizal.

"Jadi bukan cuma profesi secara profesional, dulu kan ada masalah TNI itu kehadirannya masalah teritori, bentrok dengan masyarakat setempat karena ada batalyon baru, masalah sosial karena ada lahan yang dipakai latihan. Itu, baru kita dengar dulu-dulu kan, kalau sekarang ini, itu sudah pada perilaku personal," sambungnya.

Ia menyebutkan perlu pengaturan ulang terkait sikap prajurit saat di luar markas. Menurut dia, juga mesti ada pembinaan bagi prajurit setelah berada di lingkungan sipil.

"Jadi kita minta itu menyusun ulang SOP barak dan markas itu mesti diatur ulang, bagaimana caranya mereka keluar barak, bagaimana SOP mereka keluar dari markas, penugasan seperti apa dan mereka bersikap saat mereka berada di posisi sipil," ungkapnya.

Ia meminta prajurit TNI memperhatikan saat bersikap sebagai warga sipil. Syamsu Rizal tak ingin ada mental bahwa anggota militer merasa lebih di atas masyarakat sipil lainnya.

"Masyarakat nggak khawatir, kita juga nggak khawatir, jangan-jangan ada di antara mereka itu yang punya mental, tanda kutip mental pejabat militer," ujar Syamsu Rizal.

"Di mana-mana, kalau dia pakai baju militer itu dia merasa lebih daripada yang lain misalnya, sehingga mereka menggunakan itu untuk hal-hal yang tidak produktif, mengintimidasi lah, atau misalnya menggunakan protokoler," sambungnya.

Sebelumnya, jurnalis wanita asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23), menjadi korban pembunuhan. Korban tewas diduga dibunuh oknum TNI AL.

Pembunuhan terungkap bermula dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Korban ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Ketika korban ditemukan di TKP, HP, dan dompet korban hilang. Polisi pun memeriksa laptop korban untuk mencari petunjuk.

Dalam laptop tersebut, ditemukan chat dengan kekasihnya yang merupakan anggota TNI AL. Chat berisi arahan pelaku kepada korban yang diminta datang menemuinya.

Terduga pelaku masih sempat mengirim chat berisi petunjuk arah. Diduga setelah itulah korban diserang.

Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L Ganap membenarkan peristiwa tersebut. Oknum TNI AL tersebut berinisial J.

"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujarnya, dilansir detikKalimantan, Rabu (26/3).

Tanggapan Mabes TNI

Mabes TNI buka suara mengenai kasus tersebut. Mabes TNI masih menunggu hasil penyelidikan terkait apakah betul Kelasi Satu J adalah pelaku pembunuhan.

"Masalah di Banjar ini informasi terakhir yang kami dapat, bahwa saat ini sedang diadakan penyelidikan dan penyidikan. Apakah betul kelasi J itu adalah pelakunya? Karena ini sifatnya baru informasi dari pihak keluarga. Karena ternyata si kelasi J ini adalah pacar dari korban," kata Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

(dwr/lir)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial