Jakarta -
Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi) mengadakan acara Halalbihalal dengan mengusung tema Perkuat Silaturahmi Advokat dengan Semangat Kebersamaan di Hari Kemenangan. Ketua Umum Peradi, Prof. Otto Hasibuan menyampaikan bahwa toleransi antaranggota sangat nyata terlihat, bahkan saat kegiatan keagamaan digelar oleh satu agama, anggota lain tetap aktif membantu, bahkan bersedia menjadi panitia.
"Ketika Peradi menyelenggarakan acara keagamaan satu agama, advokat diluar agama tersebut ikut berpartisipasi membantu, bahkan bersedia menjadi ketua panitia penyelenggaranya," ujar Otto dalam keterangan tertulis, Senin (5/5/2025).
"Acara halalbilhalal ini menjadi contoh nyata, ketua panitianya non muslim, demikian juga ketika acara Natal ada panitia yang muslim. Hal ini sudah dilakukan sejak berdirinya Peradi, konsisten dilaksanakan dan bisa dijadikan contoh," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara digelar di Hotel The Sultan, Jakarta Selatan pada Sabtu (3/5). Selain itu, Otto juga sangat mengapresiasi antusiasme dan keakraban para anggota yang hadir.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya sangat bersyukur. Halalbihalal ini bukan sekedar tradisi, tapi menjadi ruang penting untuk merajut kebersamaan, menyatukan kembali hati-hati yang sempat berbeda pandangan," tutur Otto.
Ia juga menekankan pentingnya momen ini untuk mempererat hubungan antaranggota, apalagi setelah masa-masa perbedaan pandangan dalam organisasi. Menurutnya, perbedaan pendapat adalah hal wajar, namun tidak boleh menjadi alasan untuk bermusuhan.
"Kita bisa berseberangan dalam pendapat, tapi tetap harus saling menghormati. Bahkan lawan debat pun bisa jadi kawan," katanya.
"Tentunya sebagai manusia tak luput dari kesalahan, baik yang sengaja maupun tidak, dengan halabihalal, kita saling memaafkan," terang Otto.
Ketua Umum Peradi, Prof. Otto Hasibuan Foto: Peradi
"Mau memaafkan kesalahan orang lain atau berlapang dada akan membuat hidup tenang dan tidak ada musuh. Baiknya, langsung memaafkan tanpa harus diminta jika ada orang lain berbuat salah," tambahnya.
Acara ini juga menjadi wadah informal untuk berdiskusi santai soal perkembangan di berbagai cabang Peradi. Meski berbeda pandangan, semangat kekeluargaan tetap dijaga demi tujuan besar, yakni mengabdi pada keadilan dan bangsa.
"Kita tidak perlu khawatir jika ada yang berbeda pandangan atau bahkan tidak sejalan. Yang penting kita tidak menanam permusuhan. Kita tetap satu dalam tujuan besar Peradi: mengabdi untuk keadilan dan bangsa," tegas Otto.
Ketua Panitia Rielen Pattiasina, bersama Sekretaris Ika Rahmawati dan Bendahara Anitha J. Puspokusumo menyampaikan bahwa acara diisi dengan ceramah KH. Khoirul Fahmi Dasuki dari Nahdlatul Ulama Jakarta. Selain itu, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dibawakan oleh Imas dan penerjemah, Susi Maryati.
"Semoga siraman rohani ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua," ujar Rielen.
Acara semakin semarak dengan hiburan dari grup musik gambus El-Corona dan paduan suara Harmony Peradi yang terdiri dari advokat perempuan. Sebagai penutup, Otto bersama istri dan pengurus lainnya menyerahkan santunan serta bingkisan kepada anak-anak yatim dari Yayasan Rumah Piatu Muslimin.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini