Jakarta -
Perjalanan spiritual para Bhikkhu Thudong asal Thailand menjadi momentum penting dalam mempererat persatuan dan harmoni lintas agama di Indonesia. Sebanyak 38 Bhikkhu yang sedang menempuh perjalanan kaki sejauh 2.500 km dari Thailand menuju Candi Borobudur, singgah di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta untuk mengikuti kegiatan Doa Kebangsaan Menyambut Waisak 2569 BE.
Kegiatan ini digelar di Si Mian Fo Riverwalk Island, PIK, sebagai bentuk penghormatan sekaligus sarana memperkuat nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan bangsa. Dalam acara ini, Agung Sedayu Group (ASG) berperan aktif sebagai tuan rumah sekaligus fasilitator utama kegiatan, bekerja sama dengan Salim Group dan para tokoh agama serta pemerintah.
Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letjen TNI (Purn.) Dr. Nono Sampono menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para Bhikkhu dan menyebut acara ini sebagai momen spiritual luar biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kami sangat gembira, saat tiba di Jakarta, para Bhikkhu menyempatkan diri singgah ke Si Mian Fo Riverwalk Island Pantai Indah Kapuk, untuk bersatu dalam doa, melakukan Pindapata, Sanghadana, dan memberikan pemberkahan/blessing untuk 10.000 umat Buddha yang hadir pada pagi hari ini," ujar Nono dalam keterangan tertulis, Senin (21/4/2025).
Nono Sampono Apresiasi 38 Bhikkhu Sempatkan Doa Bersama di PIK Foto: Agung Sedayu Group
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan doa bersama pada Sabtu, (19/4). ASG sebagai pengembang kawasan PIK mendukung penuh kegiatan keagamaan yang mempromosikan nilai-nilai perdamaian dan keberagaman. Komitmen ASG dalam menciptakan ruang publik yang ramah bagi seluruh elemen masyarakat kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan kegiatan ini.
Acara dimulai dengan penyambutan para Bhikkhu oleh barisan pagar ayu dan pagar bagus, disusul pembentangan bendera merah putih sepanjang 780 meter oleh santri NU. Prosesi dilanjutkan dengan doa bersama, Pindapata (pemberian dana kepada Bhikkhu), Sanghadana (persembahan kepada Bhikkhu untuk disalurkan ke panti sosial), dan ditutup dengan pemberkahan oleh para Bhikkhu.
Bhante Wichai dan Bhante Rangsan menyatakan bahwa perjalanan ini bukan hanya praktik spiritual, tetapi juga membawa pesan damai untuk mempererat persatuan di tengah keberagaman Indonesia.
"Kali ini beliau ke Borobudur dengan tujuan untuk menyebarkan Dhamma ajaran sang Buddha yang dulu pernah dipraktekan. Tahun ini rencana akan ke Borobudur seperti tahun lalu. Di Indonesia masih banyak perbedaan keyakinan, beliau berniat baik dalam batin mau kumpul untuk persatuan dan kedamaian Indonesia," tuturnya.
Melalui dukungan dari ASG, kegiatan ini tidak hanya menjadi simbol toleransi dan keberagaman, tetapi juga langkah nyata menciptakan ruang hidup yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebuah kolaborasi harmonis antara sektor swasta, tokoh agama, dan masyarakat dalam merawat nilai kebangsaan.
Sebagai informasi, hadir dalam kesempatan ini berbagai tokoh nasional dan daerah, seperti Kementrian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Ali Ramdhani, Direktur Jenderal bimbingan masyarakat Buddha Kementerian agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi M.Pd., Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Andika Permata, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata Indonesia, Vinsensius Jemadu, Ketua Panitia Thudong Internasional, Welly Widadi, Direktur Utama Agung Sedayu Group, Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, Majelis Tridharma Indonesia beserta jajaran Direksi Agung Sedayu Group dan Salim Group juga turut menghadiri acara doa bersama ini.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini