Jakarta -
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan kondisi bocah berinisial MK (7) yang disiksa dan dibuang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), oleh orang tuanya memprihatinkan. Setelah menjalani operasi di bedah ortopedi, kini bocah itu menunggu untuk melakukan operasi selanjutnya.
"Jadi kondisinya memang sangat memprihatinkan, jadi kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, si anak dua hari yang lalu sudah dilakukan tindakan operasi dan kalau tidak salah hari ini atau besok juga akan dilakukan operasi lanjutan karena memang kondisinya sangat-sangat memprihatinkan," kata Arifah kepada wartawan seusai ikut agenda KolaborAKSI di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Meski begitu, Arifah memastikan kondisi MK mulai membaik setelah menjalani perawatan intensif di RS Polri. Dia berharap kondisinya terus membaik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini, tapi sekarang sudah lebih baik ya karena tinggal menunggu tindakan yang kedua di rumah sakit. Doakan saja mudah-mudahan segera sehat sehingga kita bisa menindaklanjuti koordinasi lebih lanjut," imbuhnya.
Sampai saat ini pihak keluarga MK masih dalam pencarian. Terlebih saat ini MK belum dapat berbicara banyak karena kondisinya.
"Kita koordinasi dengan Bareskim Polri, dengan Dinas KPPA jadi sedang menelusuri di sekitar tempat situ sebetulnya bapak yang gendong ini dari mana, ini masih ditelusuri. Kita tunggu saja nanti," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi memastikan bocah berinisial MK (7) yang disiksa dan dibuang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), oleh orang tuanya, mulai membaik. MK juga sudah mendapatkan tindakan medis.
"Anak korban telah mendapatkan tindakan medis berupa bedah ortopedi pada tanggal 14 Juni 2025 di RS Bhayangkara Polri," kata Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah saat dihubungi, Senin (16/6).
Setelah operasi, MK disebut sudah mulai membaik. Namun, Nurul menyebut MK masih membutuhkan pemulihan intensif.
"Pascaoperasi ini, kondisi korban mulai membaik, meskipun masih dalam keadaan lemas dan membutuhkan pemulihan intensif, termasuk dukungan psikososial," ucapnya.
Selain mengusut kasus dugaan penyiksaan tersebut, Nurul menegaskan perlindungan terhadap MK menjadi prioritas utama. Ia berharap masyarakat juga turut terlibat dalam membantu pemulihan MK.
"Prinsip perlindungan anak menjadi prioritas utama dalam setiap proses penanganan yang kami lakukan. Keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar menjamin keselamatan, pemulihan, dan masa depan anak secara utuh dan berkelanjutan," ujar dia.
Diketahui MK ditemukan pada Rabu (11/6) pagi. Pada hari yang sama, MK langsung mendapat perawatan medis dari RSUD Kebayoran Lama.
Adapun kini bocah kecil itu telah dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Tetapi, belum ada keluarga yang menjenguknya.
Awalnya, bocah kecil itu ditemukan warga. Mereka mengira anak tersebut menumpang tidur.
Sampai akhirnya, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebayoran Lama, yang sedang berpatroli, menemukan anak tersebut. Petugas melihat sejumlah luka di tubuh anak tersebut lalu mengevakuasinya.
Saat ditemukan, kondisi anak tersebut penuh luka. Ia mengalami patah tulang hingga terdapat bekas luka bakar di wajahnya.
Si anak mengaku telah disiksa oleh ayahnya. Sayangnya, petugas belum menemukan ayah korban yang diduga telah membuangnya.
(azh/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini