Ngototnya Trump Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania

3 weeks ago 18
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras merelokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza. Trump meyakini Mesir dan Yordania bersedia menerima pengungsi Gaza.

Dirangkum detikcom, Jumat (31/1/2025), komentar Trump ini muncul sehari setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II menolak pemindahan paksa warga Gaza setelah perang antara Hamas dan Israel.

"Mereka (Mesir dan Yordania-red) akan melakukannya. Mereka akan melakukannya," tegas Trump saat ditanya apakah dirinya akan mempertimbangkan tindakan untuk menekan Kairo dan Amman agar menerima rencananya, termasuk mengenakan tarif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Jumat (31/1/2025).

"Mereka akan melakukannya, oke? Kita telah melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya," ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. Dia tidak menyebut lebih lanjut soal "banyak hal" yang dilakukan AS untuk Mesir dan Yordania tersebut.

Alasan Trump Ngotot

Donald Trump Resmi Dilantik, America First untuk Kedua Kalinya Donald Trump. Foto: DW (News)

Akhir pekan lalu, Trump melontarkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas, yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, menjadikan wilayah Palestina itu bagaikan "area penghancuran".

Dia mempertegas kembali gagasannya pada pada Senin (27/1) waktu setempat. Trump menyatakan keinginan untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, menuju ke lokasi-lokasi yang "lebih aman", seperti Mesir atau Yordania.

Trump juga mengatakan dirinya "ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan".

Ditolak Mesir dan Yordania

Displaced Palestinians make their way after fleeing the northern part of Gaza amid an Israeli military operation, in Gaza City, November 12, 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas Pilu warga Palestina mencari tempat yang aman. Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas

Rencana Trump itu langsung ditolak oleh Mesir dan Yordania, serta menuai kecaman banyak pihak, termasuk negara-negara sekutu AS sendiri.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dalam tanggapan publik pertamanya terhadap rencana Trump itu, mengatakan bahwa mengusir "rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak dapat kita ikut ambil bagian di dalamnya".

Sementara Raja Yordania Abdullah II, secara terpisah, menekankan "posisi tegas negaranya mengenai perlunya menjaga warga Palestina tetap di tanah mereka".

Kecaman untuk rencana Trump juga disampaikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menegaskan warga Palestina "tidak akan meninggalkan tanah dan tempat-tempat suci mereka". Jerman dan Prancis, sekutu AS di Eropa, kompak menyebut rencana Trump itu "tidak dapat diterima".

(taa/maa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial