Hamas Tolak Tawaran Gencatan Senjata, Israel Gempur Gaza Tewaskan 24 Orang

9 hours ago 5

Gaza City -

Serangan udara Israel menghantam wilayah Jalur Gaza, termasuk Khan Younis, setelah kelompok Hamas mengisyaratkan penolakan terhadap tawaran gencatan senjata terbaru dari Tel Aviv. Sedikitnya 24 orang, termasuk 10 orang di satu keluarga yang sama, tewas akibat rentetan gempuran Israel tersebut.

Kepala negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), menolak apa yang disebutnya sebagai "kesepakatan parsial" Israel dan menyerukan "kesepakatan komprehensif" untuk menghentikan perang yang telah berkecamuk selama 18 bulan terakhir.

Al-Hayya juga mendesak adanya tekanan internasional untuk mengakhiri blokade total Israel terhadap Jalur Gaza yang dimulai sejak 2 Maret lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seruan itu muncul setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang kondisi yang semakin memburuk dan kekurangan obat-obatan serta kebutuhan pokok lainnya bagi 2,4 juta orang di Jalur Gaza yang terkepung.

Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan bahwa serangan udara Israel menghantam area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, pada Jumat (18/4) pagi.

Bassal menyebut para personelnya telah "mengevakuasi jenazah 10 korban tewas dan sejumlah besar korban luka dari rumah keluarga Baraka dan rumah-rumah di sekitarnya" menyusul serangan tersebut.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 14 orang lainnya tewas dalam beberapa serangan udara Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk sedikitnya dua serangan yang menghantam tenda-tenda yang menampung para pengungsi Palestina.

Ratusan ribu orang terpaksa mengungsi sejak perang dimulai pada Oktober 2023 lalu, dengan kebanyakan memilih berlindung di kamp-kamp pengungsian di Jalur Gaza. Namun tempat pengungsian itu terancam sejak militer Israel melanjutkan kembali serangan udara dan darat pada 18 Maret lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Tel Aviv juga memutus akses untuk semua pasokan bantuan ke Jalur Gaza sejak 2 Maret lalu.

Kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera sebelumnya yang dimulai pada 19 Januari hanya berlangsung selama dua bulan dan gagal untuk diperpanjang. Israel ingin memperpanjang tahap pertama, namun Hamas bersikeras agar gencatan dilanjutkan ke tahap kedua sesuai pembahasan awal.

Hamas Isyaratkan Tolak Tawaran Gencatan Senjata Israel

Perundingan gencatan senjata dimulai kembali beberapa waktu terakhir. Seorang sumber Hamas menuturkan kepada AFP bahwa kelompoknya telah mengirimkan tanggapan tertulis pada Kamis (17/4) kepada para mediator, yang isinya merespons tawaran terbaru Israel untuk gencatan senjata selama 45 hari.

Dalam tawaran terbaru itu, Tel Aviv menuntut pembebasan 10 sandera yang masih hidup, dengan imbalannya sebanyak 1.231 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel dan bantuan kemanusiaan kembali diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

Namun, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa tawaran Israel itu juga menuntut perlucutan senjata para petempur Hamas demi mengamankan akhir perang sepenuhnya. Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

"Kesepakatan parsial ini digunakan oleh (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya... kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini," tegas Al-Hayya sebagai kepala negosiator Hamas dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (17/4) malam.

"Hamas mengupayakan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi," cetusnya.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial