Heboh Serangan Yaman Bocor di Grup Chat, Kepala Staf Menhan AS Mundur

7 hours ago 3

Washington DC -

Joe Kasper yang menjabat kepala staf untuk Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri Kasper ini disampaikan saat perombakan terbaru menyelimuti eselon atas dalam Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.

Pengunduran diri Kasper dari jabatannya sebagai Kepala Staf untuk Menhan AS itu, seperti dilansir AFP, Jumat (25/4/2025), diungkapkan oleh seorang pejabat pertahanan senior AS, yang enggan disebut namanya.

"Joe Kasper akan terus mengabdi untuk Presiden (Donald) Trump sebagai Pegawai Pemerintah Khusus (SGE) yang menangani proyek-proyek khusus di Departemen Pertahanan," kata pejabat pertahanan senior AS tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menteri Hegseth berterima kasih atas kepemimpinannya yang berkelanjutan dan upayanya untuk memajukan agenda America First," sebutnya.

Pengunduran diri Kasper itu menjadi rangkaian terbaru dalam rentetan kepergian para pejabat tinggi AS dari jabatan-jabatan penting di Pentagon, termasuk tiga pejabat yang dicopot pekan lalu di tengah penyelidikan atas kebocoran setelah mereka dilaporkan berselisih dengan Kasper.

Tiga mantan penasihat senior Pentagon, yakni Darin Selnick, Dan Caldwell, dan Colin Carroll, mengatakan pada Minggu (20/4) bahwa para pejabat Pentagon lainnya telah "memfitnah karakter kami dengan serangan-serangan yang tidak berdasar".

"Kami masih belum diberitahu untuk apa sebenarnya kami diselidiki, apakah masih ada penyelidikan yang sedang berlangsung, atau apakah memang ada penyelidikan yang benar-benar mengarah pada 'kebocoran' sejak awal," kata mereka dalam pernyataan bersama yang diunggah di media sosial.

Lihat Video '12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman':

Saksikan Live DetikSore:

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Mantan sekretaris pers Pentagon era Hegseth, John Ullyot, secara terpisah merilis tulisan opini berisi kritikan pedas pada Minggu (20/4) yang menggambarkan "sebulan kekacauan total di Pentagon".

"Presiden Donald Trump memiliki rekam jejak yang kuat dalam meminta pertanggungjawaban para pejabat tingginya. Mengingat hal tersebut, sulit untuk melihat Menteri Pertahanan Pete Hegseth tetap menjabat lebih lama lagi," tulis Ullyot dalam tulisan opininya.

Perombakan terjadi saat Hegseth menghadapi skandal baru atas laporan penggunaan aplikasi pesan Signal, untuk membahas serangan AS terhadap Houthi di Yaman, dengan istrinya dan sejumlah orang lainnya yang biasanya tidak terlibat dalam diskusi semacam itu.

Gedung Putih sejauh ini terus mendukung Hegseth, terutama setelah terungkap Menhan AS itu juga berbagi rincian tentang serangan terhadap Houthi dalam obrolan lainnya via Signal yang secara tidak sengaja melibatkan seorang jurnalis.

Lihat Video '12 Orang Tewas dan 30 Luka-luka Akibat Serangan AS di Yaman':

Saksikan Live DetikSore:

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial