Nasib RUU TNI di Tengah Gempuran Kritik dan Penolakan

7 hours ago 5

Jakarta -

Masyarakat dunia maya Indonesia tengah mengkritisi agenda DPR RI Komisi I yang tengah menggodog revisi Rancangan Undang-undang TNI (RUU TNI). Puncaknya kala sejumlah aktivis mendatangi rapat tertutup Komisi I yang dilaksanakan di hotel mewah di kawasan Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

Selain hal tersebut, muncul petisi yang muncul dari Koalisi Masyarakat Sipil. Mengutip detikNews, petisi tersebut berbunyi 'Tolak Kembalinya Dwifungsi melalui Revisi UU TNI'. Penolakan ini terkait revisi UU TNI yang dinilai memungkinkan militer aktif menduduki jabatan-jabatan sipil serta melemahkan militerisme.

Terkait hal ini, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan angkat bicara tentang pembahasan Revisi Undang-Undang (RUU) TNI. Dia memastikan pembahasan RUU itu tidak untuk mengembalikan dwifungsi TNI. Lebih lanjut, dirinya meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkannya. Budi Gunawan menyebut jika pembahasan RUU ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme TNI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sekali lagi menegaskan bahwa Revisi UU TNI ini tidak dimaksudkan mengembalikan TNI pada dwifungsi militer seperti masa lalu. Tidak ada (dwifungsi)," kata Budi, dikutip dari detikNews Senin (17/3).

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi juga menanggapi terkait hal tersebut. Ia mengatakan jika Revisi Undang-undang (RUU) TNI yang mengatur prajurit bisa mengisi 16 jabatan publik di kementerian/lembaga tersebut memang dibutuhkan. Menurutnya, 16 posisi itu memang beririsan dan memerlukan keahlian TNI.

"Karena posisi-posisi nggak di-open, posisi-posisi untuk TNI nggak di-open, tapi dikunci. Dikunci ke-16 posisi yang memang memerlukan expertise-nya mereka. Memerlukan keahliannya mereka dan beririsan ruang kerja dengan expertise mereka," kata Hasan kepada wartawan di Kawasan Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

"Jadi disamping ada 10 yang awal. Ada tambahan misalnya, tidak ada sebelumnya tapi ada di UU, misalnya Jaksa Agung Muda, Jampidmil Jaksa Agung Muda Pidana Militer. Ada untuk mengisi Kamar Peradilan Pidana di Mahkamah Agung, Bakamla, Dewan Pertahanan Nasional belum ada juga. Jadi yang kayak gitu, yang memang expertise-nya membutuhkan expertise teman-teman dari TNI," lanjut Hasan.

Lalu bagaimana sikap para politisi terkait dengan situasi ini? Apakah RUU TNI masih akan dikebut di tengah badai kritik dan penolakan? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

Bergeser ke topik lain, detikSore akan bergabung dengan Jurnalis detikJabar untuk membahas lebih dalam tentang peristiwa pembunuhan seorang perempuan oleh teman wanitanya. Seperti diberitakan sebelumnya, korban bernama Irma (19) sudah ditangani oleh Polrestabes Bandung. Dalam penyelidikan, diketahui beberapa fakta di balik pembunuhan tersebut salah satunya adanya keterlibatan hubungan sesama jenis di antara para pelaku dengan korban. Lalu bagaimana kabar perkembangan terbaru kasus ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJabar selengkapnya.

Untuk menutup edisi kali ini, detikSore akan mengulas lebih dalam proses SNBP 2025. Hari ini merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh para pendaftar, karena seperti dikabarkan jika pengumuman penerimaan SNBP 2025 akan dilaksanakan hari ini. Mengutip detikEdu, pendaftar SNBP 2025 berhasil menembus rekor baru di angka 776.515 siswa.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam Siaran Pers Nomor: 03/sipers/snpmb/II/2025 oleh Panitia SNPMB BPPP, jumlah ini meningkat hingga 10,6 persen dibanding tahun lalu yakni 702.312 siswa. Lalu apa saja yang harus dilakukan berikutnya oleh para siswa yang diterima? Apa saja evaluasi dari rangkaian proses SNBP 2025? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk bersama Wakil Redaktur Pelaksana detikEdu.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(far/vys)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial