Polda Riau Gelorakan Cegah Karhutla Lewat Rumah Singgah Tuan Kadi

5 hours ago 6

Pekanbaru -

Polda Riau mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya tersebut dilakukan melalui pendekatan budaya dan kearifan lokal.

Melalui Festival Kreatif Budaya Melayu, Polda Riau mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Festival ini digelar di Rumah Singgah Tuan Kadi, Pekanbaru, Sabtu (19/4/2025) malam.

Sejumlah kegiatan digelar dalam festival ini, antara lain lomba pantun bertema karhutla dan kelestarian lingkungan. Festival juga dimeriahkan dengan penampilan musik melayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival yang digagas oleh Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan ini digelar untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam upaya edukasi terhadap bahaya karhutla. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan modern, Polda Riau berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah karhutla.

Kegiatan ini berlangsung meriah, dihadiri Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Rumah Singgah Tuan Kadi dipilih sebagai sarana edukasi untuk menggabungkan kearifan lokal dan pendekatan moderan dalam upaya Green Policing yang menjadi salah satu kebijakan Polda Riau.

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menggencarkan edukasi karhutla melalui Rumah Singgah Tuan Kadi.Festival Kreatif Budaya Melayu yang digagas Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghidupkan kembali Rumah Singgah Tuan Kadi. (Foto: dok. Istimewa)

Sebelumnya, Irjen Herry Heryawan dan Wali Kota Agung Nugroho berinisiatif untuk menghidupkan kembali Rumah Singgah Tuan Kadi. Rumah bersejarah ini kini dijadikan sebagai salah satu agenda pariwisata di Provinsi Riau, sekaligus menjadi sarana untuk menampung aspirasi masyarakat dan juga edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan Riau dari ancaman kabut asap.

Sebagai informasi, Rumah Singgah Tuan Kadi merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Pekanbaru. Rumah ini menjadi rumah singgah bagi Sultan Siak saat beliau berkunjung ke Senapelan atau Pekanbaru.

Mengutip laman Pekanbaru.go.id, Rumah Singgah Tuan Kadi ini dibangun di tepi Sungai Siak pada abad ke-20. Disebut rumah singgah, karena tatkala itu Sultan Syarif Kasim II ke Pekanbaru dan turun dari kapal di pelabuhan, maka Sultan Siak ini singgah sebentar di rumah Tuan Kadi ini.

Irjen Herry mengatakan budaya Melayu menjadi identitas Provinsi Riau yang harus terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda. Menurutnya, Rumah Singgah Tuan Kadi merupakan bangunan bersejarah yang harus dirawat untuk anak-cucu generasi penerus bangsa.

"Saya mengajak masyarakat untuk ikut melestarikan budaya dan lingkungan. Di Rumah Singgah Tuan Kadi ini kita akan memberikan edukasi-edukasi bagaimana kita berupaya untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan di tengah ancaman bencana karhutla," kata Irjen Herry Heryawan.

(mei/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial