Motif Majikan di Bogor Tikam Satpam: Kesal Sering Diadukan Pulang Malam

8 hours ago 3

Bogor -

Polisi mengungkapkan Abraham Michael (26) tega membunuh satpamnya sendiri, Septian (37) karena kesal sering diadukan kepada ibunya. Abraham menikam Septian berkali-kali hingga tewas berlumuran darah.

"Adapun untuk motif yaitu tersangka merasa kesal kepada korban karena korban sering mengadu kepada ibu tersangka karena pulang malam-malam, sehingga tersangka dimarahin oleh ibunya," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dalam konferensi pers di kantornya, Senin (20/1/2025).

Eko mengatakan tersangka Abraham Michael dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Abraham telah resmi ditahan polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk tersangka atas nama A saat ini telah dilakukan penahanan di Polresta Bogor Kota," imbuhnya.

"Terhadap tersangka A kita jerat dengan Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun dan penjara seumur hidup," sambungnya.

Eko mengatakan pihaknya tiak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan. Setiap pelaku kejahatan akan ditindak tegas tanpa pandang bulu.

"Pada intinya jajaran Polresta Kota Bogor tidak ada ruang pelaku bagi semua tindak pidana kekerasan dan lain sebagainya di Kota Bogor. semua akan kita tindak tegas dan tidak pandang bulu," tegas dia.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo (tengah) saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan satpam oleh majikanKapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo (tengah) saat jumpa pers terkait kasus pembunuhan satpam oleh majikan. (M Solihin/detikcom)

Korban Ditusuk Berkali-kali

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan terdapat puluhan luka di tubuh korban akibat penusukan tersebut.

"Berdasarkan hasil autopsi pada pemeriksaan luar terdapat 22 luka, dari luka-luka tersebut tidak terdapat penyebab kematian," kata Aji.

Dari 22 luka tusukan itu, terdapat satu luka tusukan yang menjadi penyebab kematian korban. Luka itu terdapat di bagian leher korban.

"namun ada satu luka di bagian leher kiri sampai mengiris pembuluh balik leher, sehingga akibat dari irisan tersebut kerja jantung yang bekerja memompa dan menghisap
darah, dari pembuluh darah yang teriris tersebut masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah," jelas Aji.

"Kemudian udara tersebut masuk ke dalam serambi kanan kemudian ke bilik kanan dan di bilik kanan dipompa darah ke paru paru. Dikarenakan terjadi penghisapan masuk udara ke dalam sistem pembuluh darah mengakibatkan udara menyumbat aliran darah yang ada di paru-paru, sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida tidak terjadi, sehingga sel sel diseluruh tubuh menjadi kekurangan oksigen sampai dengan ke otak," sambungnya.

Hal ini mengakibatkan korban kekurangan oksigen di otaknya. Kekurangan oksigen ini yang kemudian mempengaruhi sistem pernapasan secara keseluruhan sehingga pada tubuh
korban ditemukan tanda-tanda mati lemas.

"Penyebab kematian selain akibat kekerasan tajam pada bagian leher sisi kiri juga terjadi penyumbatan udara di paru-paru," pungkas Aji.

(mea/hri)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial