Diapit oleh keindahan panorama Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango, siapa sangka, terdapat sebuah lahan perkebunan yang mampu mengirim produknya ke berbagai negara, dengan nilai ekspor hingga ratusan dollar Amerika Serikat. Jika dilihat dari luar, orang mungkin akan mengira lahan yang terletak di Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor ini hanyalah area perkebunan biasa. Namun, segala macam varietas tanaman yang ditanam di tanah ini berhasil tumbuh subur. Berbagai jenis sayur, buah, herba, umbi-umbian, pohon, hingga dikembangkan pemiliknya dengan metode organik.
John Tumiwa merupakan sosok di balik berdirinya perkebunan bernama Boja Farm. Ia mengubah area seluas 15 hektar yang dulunya hamparan hutan belantara menjadi lahan perkebunan dengan ekosistem organik. Tentu saja proses yang dilalui John tidaklah seperti membalikkan telapak tangan. Apalagi metode tanam organik tidak sedikitpun melibatkan bahan kimia dalam prosesnya. Meski tinggal di Jakarta, John rutin memacu kendaraan, melewati jalanan curam demi memantau perkembangan lahannya. Cuaca sejuk dan pemandangan alam nan asri menjadi teman John kala menyemai benih di kebun.
Di tengah aktivitas berkebun, John kerap berinteraksi dengan para petani yang tinggal di sekitar Tajur Halang. Ia mulai kepikiran untuk memperkenalkan metode organik secara lebih luas kepada masyarakat. Selain mengembalikan kesuburan lingkungan, John ingin agar masyarakat menjadi lebih berdaya dan sejahtera. Apalagi sebagai Ketua Yayasan Mitra Organik, John punya tanggung jawab agar metode organik lebih banyak dipergunakan para petani. Namun tanpa dukungan, proses pembinaan para petani tidaklah semudah bayangan John. Angin segar datang ketika John ambil bagian dalam pengembangan Desa Sejahtera Astra (DSA).
“Desa Sejahtera Astra Yayasan Mitra Organik Boja Farm adalah wujud komitmen Astra dalam mendukung pengembangan masyarakat berkelanjutan. Program ini dirancang tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal untuk hari ini dan masa depan Indonesia,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah. Program perpanjang tangan dari Astra ini sudah eksis sejak 2018.
Program DSA tentu membawa perubahan positif bagi Boja Farm. Ekosistem organik sudah mulai ditiru petani di sekitar Boja Farm. DSA Boja Farm menjadi percontohan. Selain itu proses pertanian secara organik yang dilakukan John di Boja Farm telah mendapat sertifikasi dari badan sertifikasi internasional seperti USDA untuk Amerika, EU untuk pasar Eropa dan JAS untuk pasar Jepang. DSA Boja Farm merupakan salah satu desa binaan yang produk pertaniannya berhasil tembus pasar ekspor. Total terdapat 1.397 DSA di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
“Ekspor kita sudah ada yang ke Kanada, Amerika dan Jepang. Rata-rata ekspor kita itu ada yang US$ 100.000 hingga US$ 400.000 per kiriman. Jadi kaya tahun ini kita sudah mengirim US$ 400.000,” kata John di acara Workshop Lingkungan Astra, Desa Sejahtera Astra Yayasan Mitra Organik (Boja Farm), Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Kamis (5/12/2024).
Untuk meningkatkan nilai jual hasil tanamnya, John menerapkan konsep hilirasi dalam pertanian organik miliknya. Ia mengolah bahan mentah menjadi produk jadi yang bernilai tinggi. Proses itu membuat DSA Boja Farm melahirkan produk-produk seperti Java Spices yang merupakan olahan rempah. Lalu ada pula produk olahan dari buah-buahan yaitu Fruit Chip.
Tidak mustahil bagi John untuk mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat. Pada tahun 2024, DSA Boja Farm berhasil mengekspor keripik buah organik senilai US$100.000 ke Kanada serta mengamankan kontrak ekspor senilai US$700.000 dari Kanada pada ajang Trade Expo Indonesia 2024 untuk produk rempah organik, kopi, cokelat dan keripik buah organik.
“Unggulannya ada dua, vanilla product dan fruit chip. Semua itu sudah disertifikasi organik standarnya Amerika, Eropa, dan Jepang,” jelasnya. DSA Boja Farm turut aktif mendampingi Desa Sejahtera Astra lainnya, seperti di Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Maumere di Nusa Tenggara Timur, untuk program sertifikasi organik.
Hingga saat ini, DSA Boja Farm secara aktif telah melibatkan 292 warga lokal. Upaya Astra dalam melakukan pembinaan lewat DSA Boja Farm ini manfaatnya juga dirasakan oleh sejumlah petani. Mereka telah dibina untuk menjadi petani yang bersertifikat organik dengan mengikuti standar Amerika, Eropa dan Jepang. Bahkan ada petani asal Bogor yang kini sedang bekerja sebagai petani di Jepang guna medapatkan pelatihan dan sertifikasi standarisasi untuk Bertani di sana.
“Jadi di desa sejahtera Astra Tajur Halang ini bekerja sama dengan kebun yang ada di Jepang yaitu di Yamagata di mana kita melatih mitra-mitra kita di sini untuk dipekerjakan di Yamagata, Jepang. Jadi setiap tahun ada 4 orang kita kirim ke sana," kata John di acara Workshop Lingkungan Astra, Desa Sejahtera Astra Yayasan Mitra Organik (Boja Farm), Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Kamis (5/12/2024). “Dengan sertifikasi ini mereka mendapatkan harga yang premium. Atas binaan Desa Sejahtera Astra sangat terbantu dan buat kami tahun-tahun ke depan semoga bisa berkontribusi lagi ke desa-desa yang ada di seluruh Indonesia.”
Para masyarakat yang dilibatkan tidak hanya dalam sektor pertanian, DSA Boja Farm juga mengembangkan lini bisnis dalam bentuk paket eko wisata. John memadukan konsep edukasi, pariwisata serta pertanian yang diwujudkan dalam bentuk wisata glamping di area perkebunan produktif DSA Boja Farm. Setelah melalui pelatihan intensif, para ibu-ibu desa kini mengelola fasilitas wisata seperti layanan spa di area glamping yang memberikan pengalaman unik bagi pengunjung. Selama satu tahun belakangan, pendapatan warga Tajur Halang mengalami peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, rata-rata pendapatan mereka berada di kisaran Rp500 ribu hingga Rp 1,5 juta per bulan. Kini, pendapatan tersebut melonjak hingga 200%, mencapai Rp 2 juta hingga Rp 6 juta per bulan.