Memaknai Safari Ramadan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia

4 hours ago 3

Jakarta -

Partai Golkar terus menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai keislaman dan nasionalisme melalui kegiatan Safari Ramadan di berbagai daerah di Indonesia. Golkar memahami bahwa pesantren memiliki peran besar dalam perjalanan bangsa, baik di masa perjuangan kemerdekaan maupun dalam membangun masa depan Indonesia.

Kesadaran ini menegaskan bahwa Partai Golkar akan selalu beriringan dengan pesantren, kiai, dan santri sebagai pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam semangat tersebut, Bahlil Lahadalia, di tengah kesibukannya sebagai Menteri dan Ketua Umum Golkar, tetap meluangkan waktu untuk melakukan Safari Ramadan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jawa Timur. Mantan Ketua Umum HIPMI ini mengunjungi dua pesantren di Pasuruan serta berziarah ke makam pendiri Pesantren Tebuireng di Jombang, yang merupakan cikal bakal dan basis organisasi terbesar Nahdlatul Ulama. Di Yogyakarta, bersafari ramadhan di Pesantren Muallimin Muhammadiyah, yang dikenal telah melahirkan banyak tokoh nasional serta pengurus Muhammadiyah di berbagai daerah.

Di Jawa Barat, Bahlil mengadakan Safari Ramadan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Ciamis. Ia disambut hangat dengan Mars Golkar, sebuah momen yang membuatnya terharu. Sebagai bentuk apresiasi, ia kemudian menyumbangkan Rp 1 miliar untuk pesantren tersebut.

"Karena mars-nya bagus, sebelum saya resmikan pesantren entrepreneur, mumpung semangat masih ada, saya bantu modal kerja untuk pesantren entrepreneur Rp 1 miliar. Ini sumbangan dari Golkar. Karena tidak ada pesantren lain yang menyanyikan Mars Golkar, hanya di sini," ungkapnya.

Ia pun berpesan agar para santri mengambil peran aktif dalam kemajuan ekonomi dan kewirausahaan di Indonesia. Sejarah Islam, menurutnya, penuh dengan teladan wirausahawan hebat, termasuk Nabi Muhammad SAW yang juga seorang pengusaha dan dikelilingi sahabat-sahabat dari kalangan pedagang dan pengusaha yang bertakwa.

Masih di Jawa Barat, Bahlil juga mengunjungi Ponpes Miftahul Huda, Manonjaya, Tasikmalaya, dan Ponpes Darussalam, Ciamis. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kunjungannya ke pesantren bertujuan untuk memohon doa dari para kiai dan santri bagi keselamatan dan kesejahteraan bangsa.

"Kita meminta agar Indonesia tetap aman dan diberikan keselamatan, karena kita tahu dunia saat ini sedang menghadapi banyak tantangan," ujarnya.

Di Ponpes Darussalam, Bahlil juga memberikan motivasi kepada para santri agar menjadi agen perubahan dalam menyongsong bonus demografi. Ia mendorong generasi Z untuk menjadi generasi yang produktif, berani bermimpi, dan mewujudkannya melalui kerja keras. Menurutnya, kesuksesan adalah hak setiap orang, dan santri yang berasal dari pesantren dengan karakter kuat lebih berhak untuk mencapai kesuksesan.

Bahlil pun berbagi kisah perjalanan hidupnya, dari seorang anak buruh bangunan dan pembantu rumah tangga hingga menjadi Menteri. Ia menceritakan bagaimana ia harus berjuang sejak kecil, menjual kue, menjadi kondektur, hingga sopir angkot untuk membantu perekonomian keluarga. Namun, tekad dan kerja kerasnya membawanya meraih kesuksesan, sejalan dengan prinsip "Man Jadda Wajada"-siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.

Berbagai kegiatan ini mempertegas bahwa di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia, Partai Golkar berupaya semakin dekat dengan pesantren dan umat Islam. Hal ini bukan hanya diwujudkan melalui Safari Ramadan, tetapi juga dengan melibatkan banyak tokoh alumni pesantren dalam kepengurusan DPP Partai Golkar, selain pengurus yang berasal dari HMI, IMM, PMII, GMKI, PMKRI serta HIPMI.

Memaknai Safari Ramadan yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia patut diapresiasi. Pesantren memiliki peran krusial dalam pembangunan bangsa, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter, intelektual, dan jiwa kewirausahaan.

Secara statistik, Kementerian Agama mencatat bahwa jumlah pesantren di Indonesia telah mencapai sekitar 36.600, dengan 3,4 juta santri aktif dan 370 ribu pengajar (kiai/ustaz) dan puluhan juta alumni. Angka ini mencerminkan besarnya potensi pesantren dalam mencetak generasi penerus yang unggul dan berdaya saing.

Saat ini, banyak santri berasal dari Generasi Z, kelompok usia yang akan menjadi motor utama dalam menghadapi bonus demografi 2030. Jika diberdayakan secara optimal, santri Gen Z dapat menjadi agen perubahan di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, teknologi, hingga kepemimpinan.

Melalui pendidikan pesantren yang menanamkan nilai-nilai integritas, disiplin, dan kemandirian, para santri memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor inovasi sekaligus pemimpin visioner di masa depan. Oleh karena itu, penguatan peran pesantren dalam meningkatkan keterampilan santri, baik di bidang ilmu agama, sains, teknologi, maupun kewirausahaan, menjadi sebuah keharusan.

Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat mengoptimalkan bonus demografi dan menjadikan generasi muda-khususnya santri-sebagai pilar utama dalam mewujudkan bangsa yang lebih maju, berdaya saing, dan sejahtera.

Dalam konteks ini, kehadiran Ketua Umum Partai Golkar dalam safari ramadan dengan merangkul santri dan kiai -di tengah merosotnya pengaruh partai-partai Islam, menjadi sinyal kuat bahwa partai ini berkomitmen terhadap umat dan siap berkontribusi dalam membangun bangsa melalui nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Upaya ini bukan sekadar langkah strategis politik, tetapi juga cerminan dari kepedulian terhadap masa depan Indonesia. Wallahu A'lam bis Shawab.

Laode Safiul Akbar, MBA, Ketua DPP Partai Golkar

(idn/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial