Momen Langka Netanyahu ke Gaza Tuai Kecaman Palestina

1 day ago 9
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan langka ke Jalur Gaza. Kunjungan itu mendapat kecaman keras dari Kementerian Luar Negeri Palestina.

Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Kamis (17/4/2025), kunjungan Netanyahu itu pada Selasa (15/4) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan seiring militer Israel terus melancarkan serangan udara dan serangan darat terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi Jalur Gaza bagian utara pada hari ini," demikian pengumuman yang dirilis kantor PM Israel pada Selasa (15/4), seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Netanyahu, saat menemui pasukan Israel dalam kunjungannya ke Gaza, menegaskan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan militer terhadap Hamas untuk mengamankan pembebasan para sandera yang masih ditahan.

"Mereka menyerang musuh dan Hamas akan terus merasakan pukulan demi pukulan. Kita bersikeras agar mereka membebaskan para sandera kita, dan kita bersikeras untuk mencapai semua tujuan perang kita," kata Netanyahu kepada pasukan Israel di Gaza, menurut pernyataan yang dirilis kantor PM Israel.

Militer Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada 18 Maret lalu, yang mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran di wilayah itu.

Sejak saat itu, pasukan Israel merebut sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dengan ratusan ribu penduduk sipil melarikan diri dari area-area yang menjadi target serangan gencar Israel.

Pejabat-pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu, telah berulang kali menegaskan bahwa hanya tekanan militer yang akan memaksa Hamas untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza.

Baru-baru ini, Israel menawarkan proposal terbaru untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza, yang memasuki bulan ke-18 sejak Oktober 2023. Hamas mengatakan pihaknya telah menerima proposal tersebut.

Seorang pejabat Hamas yang tidak disebut namanya, mengungkapkan bahwa tawaran terbaru Israel itu mencakup gencatan senjata selama setidaknya 45 hari, jika Hamas membebaskan 10 sandera yang masih ditahan dalam keadaan hidup.

Proposal terbaru Israel itu juga mengatur soal pembebasan 1.231 tahanan Palestina dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang diblokade sepenuhnya sejak 2 Maret.

Proposal itu, menurut pejabat Hamas, menyerukan "penghentian perang secara permanen" dengan syarat faksi-faksi Palestina di Gaza, termasuk Hamas, melucuti senjatanya.

Hamas menolak keras tuntutan perlucutan senjata, yang disebut mereka sebagai "garis merah" dan "tidak dapat dinegosiasikan".

Palestina Kecam Kunjungan Langka Netanyahu ke Gaza

Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Foto: Benjamin Netanyahu (BBC World).

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam keras kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Jalur Gaza pada Selasa (15/4) waktu setempat. Otoritas Palestina yang berkantor di Tepi Barat menyamakan kunjungan Netanyahu dengan "penyerbuan".

"Penyerbuan provokatif oleh Benjamin Netanyahu ke Gaza bagian utara, beserta pernyataan-pernyataannya, dimaksudkan untuk memperpanjang dan mengintensifkan kejahatan genosida dan pemindahan paksa (di wilayah Palestina)," sebut Kementerian Luar Negeri Palestina seperti dilansir AFP, Kamis (17/4).

Dalam kunjungan singkat, yang tergolong langka, ke Jalur Gaza itu, Netanyahu menemui pasukan Israel yang ditugaskan di daerah kantong Palestina itu dalam perang melawan Hamas.

Kunjungan ini dilakukan saat militer Israel terus melancarkan serangan udara dan serangan darat terhadap wilayah tersebut.

Berbicara di hadapan pasukan Israel, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus melancarkan serangan militer terhadap Hamas untuk mengamankan pembebasan para sandera yang masih ditahan.

"Mereka menyerang musuh dan Hamas akan terus merasakan pukulan demi pukulan. Kita bersikeras agar mereka membebaskan para sandera kita, dan kita bersikeras untuk mencapai semua tujuan perang kita," kata Netanyahu kepada pasukan Israel di Gaza, menurut pernyataan yang dirilis oleh kantor PM Israel.

Militer Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada 18 Maret lalu, yang mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas, yang sebagian besar telah menghentikan pertempuran di wilayah itu.

Sejak saat itu, pasukan Israel merebut sebagian besar wilayah Jalur Gaza, dengan ratusan ribu penduduk sipil melarikan diri dari area-area yang menjadi target serangan gencar Israel.

(whn/dek)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial