Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan ke Yaman dengan dalih menghancurkan kelompok Houthi. Serangan AS itu menimbulkan korban jiwa.
Dilansir Al-Jazeera, Minggu (16/3), serangan itu diluncurkan AS pada Sabtu (15/3) waktu setempat. Pengumuman serangan tersebut disampaikan Trump lewat akun media sosialnya di platform Truth Social.
Trump menuding Houthi berpihak pada Iran. Dia juga menganggap Houthi mengancam kepentingan AS di Laut Merah yang menjadi salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Houthi sendiri telah berulang kali melakukan serangan ke kapal-kapal yang dianggap berafiliasi dengan AS dan Israel. Serangan itu diklaim Houthi ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Hamas melawan Israel di Gaza, Palestina.
Serangan ke kapal-kapal di Laut Merah terus meningkat sejak perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Houthi juga berulang kali mengancam akan menghancurkan Israel dan pernah meluncurkan rudal ke Israel. Berikut tiga fakta yang diketahui terkait serangan itu:
Serangan Diumumkan Langsung oleh Trump
Donald Trump. (AFP/MOHAMMED HUWAIS)
"Saya telah memerintahkan militer AS hari ini untuk meluncurkan operasi militer yang tegas dan kuat terhadap teroris Houthi di Yaman," kata Trump dilansir Al Jazeera dan AFP, Minggu (16/3).
Trump menyatakan AS akan menggunakan kekuatan mematikan kepada Houthi. Dia mengklaim serangan akan dilakukan hingga tujuan AS tercapai.
"Kami akan menggunakan kekuatan mematikan yang sangat besar sampai kami mencapai tujuan kami," ujar Trump.
Serangan pun terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa, tak lama setelah pengumuman Trump. Setidaknya ada tiga ledakan yang disertai gumpalan asap membubung tinggi di permukiman sisi utara Sanaa yang dikuasai Houthi.
Stasiun TV Al-Masirah mengatakan agresi Amerika-Inggris menyerbu lingkungan permukiman di distrik Shuub di Sanaa. Tidak ada komentar langsung dari otoritas Inggris.
31 Orang Tewas
Serangan AS ke Yaman. (AFP)
Dia mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Houthi pun bersumpah tak akan tinggal diam atas serangan AS itu.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam, menuduh AS melebih-lebihkan ancaman terhadap operasi kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah untuk memengaruhi opini publik. Biro politik kelompok itu juga telah mengeluarkan pernyataan terpisah.
Pernyataan itu 'mengecam agresi AS yang berbahaya di ibu kota Yaman, Sanaa dan menyebut penargetan lingkungan permukiman dan warga sipil sebagai 'kejahatan perang yang sesungguhnya'.
Houthi Bersumpah Membalas
Serangan AS ke Yaman. (AFP/MOHAMMED HUWAIS)
"Serangan AS di Yaman merupakan agresi terang-terangan terhadap negara merdeka dan mendorong entitas musuh Israel untuk melanjutkan pengepungan yang tidak adil di Gaza," kata juru bicara kelompok Houthi dilansir Al Jazeera, Minggu (16/3).
Houthi menganggap AS berlebihan merespons blokade kapal di Laut Merah. Houthi menegaskan aksi mereka di Laut Merah ditujukan kepada kapal-kapal terafiliasi Israel dengan tujuan memberi tekanan untuk mencapai perdamaian di Gaza.
"Embargo maritim yang dideklarasikan oleh Yaman untuk mendukung Gaza hanya terbatas pada navigasi Israel sampai bantuan kemanusiaan dikirimkan kepada rakyat Gaza sesuai dengan perjanjian gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan entitas musuh," ujar Houthi.
Houthi menganggap serangan AS itu terjadi sebagai balasan atas sikap solidaritas Yaman dengan rakyat Palestina. Houthi, yang didukung Iran, bersumpah serangan AS tak menghalangi Yaman mendukung rakyat Gaza.
"Agresi AS terhadap negara tidak akan menghalangi Yaman untuk melanjutkan dukungannya bagi Palestina dan memenuhi kewajibannya terhadap Gaza," ujar Houthi.
Houthi juga menyatakan tak akan tinggal diam terhadap serangan AS. Mereka bersumpah membalas AS.
"Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," ujar Houthi.
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu