Lengkap! Daftar Profil Pengurus Danantara yang Diumumkan Hari Ini

3 days ago 13

Jakarta -

Struktur lengkap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diumumkan. Struktur badan ini terdiri dari 38 pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi, Pengawas, Pengarah, Penasihat, hingga Pelaksana Danantara.

Dalam hal ini, untuk posisi pengawasan diduduki oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga para Menko dan Mensetneg. Lalu untuk posisi Pengarah Danantara diduduki oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

Kemudian ada juga nama dari sosok besar mulai dari Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra yang menjabat sebagai Dewan Penasihat badan pengelola investasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan mereka yang telah bergabung ini sudah melalui proses seleksi yang ketat sehingga dirinya memastikan mereka yang bergabung merupakan expertise atau para ahli di bidangnya masing-masing.

"Alhamdulillah kami dibantu oleh headhunter dalam maupun luar negeri dalam pemilihan nama-nama ini, harus melakukan interview satu per satu untuk memastikan bahwa tim yang ada ini bukan hanya expertise dan sesuai dengan bidangnya, tetapi memang mempunyai hati yang sama dengan kami. Salah satu tugas utamanya adalah pengabdian kepada negara dan bangsa yang kita cintai ini," kata Rosan dalam konferensi pers di Gedung Graha Cimb Niaga, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).

Berdasarkan data informasi profil pengurus Danantara yang diterima detikcom, berikut sosok pengurus untuk bagian operasional badan pengelola investasi tersebut:

Managing Director Danantara

Robertus Bilitea tercatat memiliki banyak pengalaman di bidang hukum Tanah Air. Terakhir dirinya menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN pada 2023-Sekarang.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) pada 2020-2023, Direktur Eksekutif Bidang Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2012-2020, Founder & Senior Partner Radjiman Bilitea & Partners (2004-2012), Direktur Hukum Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (1999-2004), Kepala Divisi Litigasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) (1999-2002).

Lebih jauh lagi dirinya juga pernah menjadi Pengacara Litigasi Firma Hukum Makarim & Taira S (1998-1999), Sekretaris Perusahaan & Kepala Departemen Hukum Nexus Group Profilindo Finance(1996-1998), Penasihat Hukum BBI Dharmala Finance (1994-1996) Pengacara di firma Soemarjono, Herman & Partners (1990-1994), Pengacara Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta) (1989-1990).

2. Managing Director Risk & Sustainability: Lieng-Seng Wee

Managing Director Danantara yang satu ini tercatat memiliki pengalaman sebagai CEO & Co-Founder Dragonfly (New York) pada 2000-Sekarang.

Sebelumnya ia pernah menjadi Partner CAPCO & Capital Markets Risk Advisors (1998-2000), Managing Director Global Risk Management di Bankers Trust (sekarang jadi Deutsche Bank) pada 1990-1998, lalu Senior Associate diBooz Allen Hamilton (1985-1990), dan seorang Associate di Banque Paribas (1981-1984).

3. Managing Director Finance: Arief Budiman

Sebelum menjabat di Danantara, Arief Budiman merupakan seorang Deputy CEO Indonesia Investment Authority (INA) sejak 2021 hingga sekarang.

Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai President Director Danareksa (2018-2021), Chief Financial Officer Pertamina (2014-2018), menjadi Partner di McKinsey & Company (2007-2014), dan memiliki pengalaman profesional lintas negara seperti Amerika Serikat, Asia Utara, dan Asia Tenggara yang tidak dijelaskan lebih jauh.

4. Managing Director Treasury: Ali Setiawan

Masih dalam dokumen informasi yang sama, Ali Setiawan memiliki pengalaman sebagai Managing Director, Head of Global Markets and Securities Services di HSBC Indonesia pada 2011 sampai sekarang.

Lalu ia juga pernah menjabat sebagai Head of Global Markets Sales di HSBC Indonesia (2007-2010); Head of Financial Institutions and Derivatives Global Market ABN AMRO BANK (2004-2007); kemudian Corporate and Structured Product, Advisory, Treasury and Markets di Bank DBS Indonesia (2003-2004); Financial Planner, Financial Planning and Advice Citicorp Investments (2001-2002); Senior Citigold Executive, Insurance and Investment di Citibank (1999-2001); dan Assistant Manager, Corporate Credit and Lending Analyst di National Australia Bank (1999-2001).

5. Managing Director Global Relations & Governance: Mohamad Al-Arief

Managing Director yang satu ini tercatat memiliki pengalaman sebagai Head of External Affairs, Infrastructure Practice Group di World Bank.

Kemudian dirinya juga pernah menjabat posisi Advisor to the Managing Director for Development Policy and Partnerships di World Bank; serta Senior Communications Officer, Human Development Network yang juga World Bank.

6. Managing Director Stakeholder Management: Rohan Hafas

Rohan Hafas tercatat memiliki pengalaman sebagai Director of Institutional Relations Bank Mandiri pada 2020 hingga sekarang. Sebelumnya ia pernah menduduki posisi SEVP Corporate Relations Bank Mandiri (2019-2020), Group Head Corporate Secretary Bank Mandiri (2014-2019), Division Head of Corporate Secretary Bank Mutiara (2010-2014), dan Operations Director Daria Dharma (2005-2010).

7. Managing Director Internal Audit: Ahmad Hidayat

Ahmad Hidayat merupakan seorang Komisaris Independen Bank DBS Indonesia sejak 2023 hingga sekarang. Sebelum itu ia sudah menduduki banyak jabatan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2017 hingga 2022 lalu.

Misalnya saja saat ia memjabat sebagai Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner membawahi Internal Audit, Manajemen Risiko, Pengendalian Kualitas dan Audit Investigasi OJK.

Sebelumnya lagi ia pernah menjabat di Bank Indonesia pada 1991-2017. Di BI terakhir ia menduduki posisi Direktur Eksekutif Staf Ahli Dewan Gubernur.

8. Managing Director Human Resources: Sanjay Bharwani

Saat ini Sanjay Bharwani merupakan seorang President Director di Bester & Co (2024-Sekarang). Selain itu ia juga adalah Founder and Chief Executive Officer di Bester & Co (2019-2024).

Sebelumnya ia juga pernah menduduki posisi Chief Corporate Transformation Officer Bank Mandiri (2018-2019); Chief Human Capital Officer Bank Mandiri (2014-2018); SEVP, Human Capital BTPN (2013-2014); Human Capital Director Rajawali Corpora (2012); Senior Vice President, Group Head, Human Capital Strategy and Policies Bank Mandiri (2008-2012); Senior Vice President, Human Resources, Head, Centers of Expertise and Operations Bank Permata (2007-2008).

Sebelumnya lagi ia juga pernah menjabat sebagai Principal/Senior Consultant di Gyann Consultants (2006-2007), Country Head di India Willis Towers Watson (2004-2005), Risk Management Process Consultant di Commonwealth Bank,l Sydney (2004), dan Manager di Accenture (1997-2003)

9. Managing Director/Chief Economist: Reza Yamora Siregar

Pria yang kini menjabat sebagai Direktur Danantara ini tercatat menjabat sebagai Staf Khusus di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RepublikIndonesia (2020-Sekarang).

Sebelumnya ia juga pernah menduduk posisi Chief Representative Singapore, Head of ASEAN & India Research di Institute ofInternational Finance (2018-2019); Senior Economist International Monetary Fund (IMF) pada 2016-2018 dan 2006-2009; Chief ASEAN Economist di Goldman Sachs (2014-2018), Lead Economist/Group Head di ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO)(2011-2014).

10. Managing Director Head of Office: Ivy Santoso

Ivy Santoso tercatat memiliki pengalaman yang cukup banyak di dunia keuangan. Terakhir dirinya tercatat menjabat sebagai Senior Consultant di International Finance Corporation (IFC) pada 2021-2023.

Sebelumnya ia juga pernah menduduki posisi sebagai MD & CEO, Acuatico di Moya Holdings Asia (2017-2020); President Director Bank Pembangunan Daerah Banten (BankPundi) (2013-2016); Country Manager, Indonesia, Global Funds di ACTIS (2012-2013); Managing Director, Avenue Asia Singapore di Avenue Capital Group (2010-2012).

Lebih jauh ia juga pernah menduduki posisi Country Head Indonesia Office di Avenue Capital Group (2000-2012); Vice President, Institutional Research di GK Goh Ometraco (1998-1999); Associate Director, Institutional Research di Deutsche Morgan Grenfell (1996-1998); Analyst, Institutional Research di GK Goh Ometraco (1994-1996); dan Chief Accountant di Adindo Foresta Indonesia (1991-1994)

11. Komite Manajemen Risiko: John Prasetio

Sebelum menjabat di Danantara, John Prasetio tercatat memiliki pengalaman baik di dunia keuangan hingga politik. Terakhir dirinya tercatat menduduki posisi Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (2012-2017).

Sebelumnya ia juga menjabat sebagai Senior Advisor dan Chairman di CBA Asia (2006-2012), Senior Partner of EY Global di Ernst & Young, UK (2004-2005), Executive Chairman di Ernst & Young Indonesia (2003-2004), dan Anggota Global Practice Council di Ernst & Young UK (2002-2003).

Sebelum itu dirinya juga sempat menduduki posisi sebagai Asia Pacific Chief Executive Officer di Andersen Consulting (1999-2002), Singapura Managing Director Asia Pacific di Arthur Andersen (1999-2002), Singapura CEO ASEAN di Arthur Andersen (1998-1999), Singapura Co-Founder & CEO di Prasetio Utomo & Co (1988-1998), Indonesia Executive Board & Partner di SGV NaThalang Co (1983-1988), hingga Filipina Audit Manager di Deloitte Haskins & Sells (1977-1980).

12. Komite Investasi dan Portofolio: Yup Kim

Yup Kim tercatat memiliki pengalaman sebagai Chief Investment Officer di Texas Municipal Retirement System (TMRS) sejak 2024-sekarang. Kemudian sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Head of Investments, Private Equity di CALPERS (2020-2024).

Sebelum itu dirinya juga pernah menduduki posisi sebagai Senior Portfolio Manager, Private Equity and Special Opportunities di AlaskaPermanent Fund Corporation (2016-2020); Vice President and IC Member, Private Equity di Deutsche Bank (2014-2016); Investment Professional di Performance Equity Management (2010-2014); Senior Associate di Silver Point Capital (2008-2010); dan Analyst di Citi (2007-2008).

Holding Operasional Danantara

1. Managing Director: Agus Dwi Handaya

Kini menjabat sebagai Managing Director Holding Operasional Danantara, Agus Dwi sempat menjabat sebagai Compliance, Legal, and Human Capital Director, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2018-sekarang)

Sebelum itu ia juga pernah menduduki posisi sebagai Senior Executive Vice President, Corporate Transformation and Finance, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2017-2018); Group Head of CEO Office, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2017); dan Director of Finance and Strategy, Bank Syariah Mandiri (2015-2016)

2. Managing Director: Febriany Eddy

Febriany Eddy tercatat memiliki pengalaman sebagai Chief Executive Officer and President Director, PT Vale Indonesia Tbk. (2021-sekarang); Deputy CEO PT Vale Indonesia Tbk. (2019-2021); Chief Financial Officer PT Vale Indonesia Tbk. (2013-2018); hingga Business Unit Performance Review Manager, Palm Oil and Coal Mining Rajawali Corporation (2006-2007).

3. Managing Director untuk Risk: Riko Banardi

Di antara para Managing Director Holding Operasional Danantara maupun Managing Director lainnya, hanya Riko Banardi yang tidak berada dalam daftar profil pengurus badan pengelola investasi tersebut. Sehingga untuk saat ini belum diketahui profil maupun rekam jejak dari Riko.

Holding Investasi Danantara

1. Managing Director Finance: Djamal Attamimi

Djamal Attamimi tercatat memiliki pengalaman sebagai Managing Partner & CEO di Lynx Asia Partners (2013-sekarang). Kemudian ia juga pernah menduduki posisi sebagai Managing Director, Head of Financing Group di Nomura (2011-2013);

Lebih jauh dirinya juga pernah menjadi Managing Director, Co-Head of Capital Markets & Treasury Services di Deutsche Bank (2005-2011); Managing Director Delta Advisory (2002-2005); Director, Structured Transactions Group di Citibank (2000-2002); dan Director, Structured Markets Group Rabobank (1998-2000)

Salah seorang Managing Director Holding Investasi Danantara, Bono saat ini sedang menduduki posisi sebagai Anggota Komite Etik PSSI (2023-sekarang), Komisaris Independen PT Telkom Indonesia Tbk (2021-sekarang), dan Ketua Komite Audit PT Telkom Indonesia Tbk (2021-sekarang).

Sebelum itu, dirinya juga pernah menjadi Anggota Komite Disiplin Bursa Efek Indonesia (2018-2022), Ketua Dewan Standar HKHPM (2018-2021), Managing Partner di Assegaf Hamzah & Partners (2017-2024).

3. Managing Director Investment: Stefanus Ade Hadiwidjaja

Terakhir ada Stefanus Ade Hadiwidjaja yang tercatat sedang menduduki posisi sebagai Chief Investment Officer di Indonesia Investment Authority (INA) sejak 2021 lalu.

Sebelum itu dirinya juga pernah menduduki posisi sebagai Managing Director, Head of Indonesia & Singapore di Creador (2013-2021), Acting CEO di Simba Indosnack (2016-2020), Project Leader di Boston Consulting Group (2010-2013), Project Manager di Arghajata (2006-2008), Consultant di Skha Consulting (2005-2006), Territory Services Leader di IBM (2004), dan Business Development Associate di Federal International Finance (2002-2003).

(fdl/fdl)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial