Kupas Tuntas Outlook Ekonomi dan Peran APBN 2025, Live Besok di detikcom

1 day ago 6

Jakarta -

Ketidakpastian ekonomi global masih menggentayangi perekonomian dunia. Kondisi itu disebabkan oleh konflik geopolitik, ketegangan dagang, perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, yang turut mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.

Tak hanya itu, ekonomi Indonesia saat ini juga masih dibebankan utang dan defisit fiskal yang meningkat pascapandemi, dengan rasio utang terhadap PDB diperkirakan mencapai 40% pada 2024. Di sisi lain, Indonesia perlu memperkuat daya saing melalui kebijakan fiskal yang mendukung manufaktur, UMKM, serta menarik investasi asing.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 4,8% - 5%, lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5,2%.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi perekonomian Indonesia, baik dari sisi eksternal, seperti kebijakan proteksionisme AS dan pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor utama, maupun domestik, di mana pelemahan konsumsi kelas menengah dan kebijakan fiskal yang berpotensi menekan daya beli turut menambah beban," ungkapnya kepada detikcom.

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Yusuf mengatakan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya dengan mereformulasi kebijakan fiskal agar mendukung daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah.

"Penyesuaian kebijakan pajak, seperti peninjauan kembali kenaikan PPN, perlu dipertimbangkan agar tidak semakin menekan daya beli," jelasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan tahun 2025 pertumbuhan ekonomi cukup menantang jadi proyeksinya hanya mencapai 4,7% year on year.

"Kalau ingin capai 5,2% maka kunci nya pulihkan konsumsi rumah tangga khususnya kelompok menengah, porsi sektor industri manufaktur terhadap PDB harus di atas 21%, lindungi UMKM dari banjir impor terutama saat perang dagang AS China, pangkas anggaran harus terarah dan efektif tidak kontra produktif karena belanja pemerintah dibutuhkan untuk dorong pertumbuhan," kata Bhima.

Kondisi perekonomian Indonesia ini akan dikupas tuntas dalam 'Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar' yang digelar detikcom. Dipandu oleh MC Mayfree Syari dan moderator Pimpinan Redaksi detikcom Alfito Deannova Gintings, forum diskusi ini akan menghadirkan sederet pakar hingga ekonom.

Pada sesi pertama 'Program Pemerintah Pro Pasar', Chairman CT Corp, Chairul Tanjung akan membahas bagaimana kebijakan APBN 2025 dapat mendorong pertumbuhan sektor swasta dan meningkatkan investasi domestik.

Pria yang akrab disapa CT ini juga akan berbagi insight tentang seberapa penting insentif pajak dan penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya tarik investasi hingga pentingnya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan kebijakan pro pasar berjalan efektif.

Sesi ini juga akan menghadirkan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad yang akan berbicara seputar peran DPR dalam mengawal pelaksanaan APBN agar sesuai dengan prinsip keberpihakan pada pasar dan rakyat, serta strategi menghadapi kendala birokrasi dan realisasi program-program APBN 2025.

Berlanjut ke sesi diskusi kedua yang mengusung tema 'Pertumbuhan Nilai Tukar, Daya Beli, Inflasi, PPN, dan Subsidi', Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun akan berbagi informasi tentang sejauh mana kenaikan PPN bisa berkontribusi terhadap APBN tanpa menekan konsumsi masyarakat.

Misbakhun juga akan membeberkan evaluasi kebijakan PPN dan dampaknya pada daya beli masyarakat hingga bagaimana skema subsidi bisa dioptimalkan agar tidak menghambat pertumbuhan ekonomi.

Pada sesi ini, Wakil Ketua Komisi XI DPR, Mohamad Hekal Bawazier juga hadir untuk membahas soal dampak inflasi terhadap harga pangan dan strategi menekan dampak negatifnya

Seluruh topik dan diskusi menarik ini dapat disaksikan melalui 'Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar' yang akan digelar pada 5 Februari 2025 di Astor Ballroom St. Regis Jakarta pukul 12:00 - 15:00 WIB.

detikers juga dapat menonton acaranya melalui streaming di detik.com tanggal 5 Februari 2024 mulai pukul 13.00 WIB. Jadi, catat tanggalnya dan nantikan 'Outlook Ekonomi DPR: Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar' hanya di detikcom!

Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

(ada/rrd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial