Serang -
Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadus Solihin sempat dinarasikan dirusak saat polisi menangkap pelaku pembakaran kandang ternak ayam di Padarincang, Kabupaten Serang, Banten. Bangunan ponpes saat ini masih berdiri dan digunakan santri.
Ponpes Riyadus Solihin terletak di Kampung Anyar di Desa Cipayung. Pesantren ini berdiri di ujung kampung dan dekat dengan persawahan.
Warga setempat menyebut Ponpes Riyadus Solihin sebagai pesantren kobong atau tradisional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini disebutnya pesantren salafi," kata Ketua RT di Kampung Anyar, Sahri, saat ditemui di Ponpes Riyadus Solihin, Rabu (12/2/2025).
Kondisi Ponpes Riyadus Solihin terkini. Ponpes di Kabupaten Serang ini sempat dinarasikan dirusak saat polisi tangkap pembakar kandang ayam. (Bahtiar R/detikcom)
Dinding Ponpes Riyadus Solihin dibangun menggunakan anyaman bambu, sedangkan alasnya dari papan. Ada 8 kamar yang difungsikan untuk tempat tinggal santri.
Selain itu, ada majelis yang biasa digunakan oleh warga sekitar dan santri ketika ingin mengaji.
Sahri mengaku tidak bisa memastikan jumlah santri yang menetap di pondok. Sebab, lanjutnya, santri bisa keluar dan masuk sesukanya karena sistemnya fleksibel. Ada juga santri yang berasal dari luar kota.
"Namanya keluar-masuk, ada di sini satu orang dari Lampung, tapi dia lagi pulang," paparnya.
Saat detikcom berkunjung, Sahri mempersilakan untuk melihat ruangan di tiap kamar santri. Sebagaimana layaknya pesantren tradisional, ada beberapa kitab di rak di dalam kabar. Beberapa pakaian juga masih tergantung rapi di sela-sela bilik bambu.
Hari ini semestinya ada santri yang masih tinggal di pesantren. Tapi, siang jelang sore saat detikcom datang, santri tersebut belum datang. Menurut Sahri, santri itu masih di sekolah formal.
Santri Ponpes Riyadus Solihin bisa keluar dan masuk secara fleksibel karena sistemnya memang terbuka (Bahtiar R/detikcom)
Sahri menambahkan, sebetulnya tidak ada masalah dengan kondisi bangunan pesantren. Kerusakan juga tidak ada yang menyebabkan aktivitas belajar di pesantren terganggu.
"Nggak ada, teu aya (tidak ada) masalah, intina mah teu aya (perusakan)," jelasnya.
Kondisi pesantren yang masih berdiri dan tidak ada kerusakan juga diakui oleh Daud Hadroqi, tokoh masyarakat setempat. "Intinyamah keadaan pondok ini dalam keadaan utuh," ucap Daud.
Dia menepis kabar yang beredar di media sosial (medsos), terutama terjadinya perusakan saat ditangkapnya tersangka pembakaran kandang ternak ayam. Ia berharap informasi itu tidak mengganggu keadaan masyarakat Padarincang.
"Yang beredar di sosmed itu hoaks," ungkap Daud.
(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu