Kecemasan di Tengah Deklarasi Kemenangan Pramono-Rano

3 months ago 50

Hujan mengguyur Jakarta ketika Bonnie Triyana, politikus PDI Perjuangan, bertolak ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Kebagusan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 November 2024 sore. Beberapa petinggi PDI Perjuangan sudah berada di Kebagusan sejak pagi, yakni Hasto Kristiyanto, Deddy Sitorus, dan Ronny Talapessy. Pengacara senior Todung Mulya Lubis juga turut bergabung.

Kegiatan tersebut lantas dilanjutkan dengan pemantauan hasil quick count di teras rumah Megawati ditemani kudapan rebusan jagung, kacang, dan ubi. Tak lupa kopi dan teh menjadi pelepas dahaga. Suasana tak monoton, diskusi pemikiran Bung Karno menjadi pengisi keheningan di tengah pemantauan penghitungan cepat Pilkada DKI Jakarta 2024.

Hanya sejam setelah quick count dimulai, tepatnya pada pukul empat sore, suara Pramono Anung dan Rano Karno melesat cepat mendekati 50 persen. Bonnie Triyana tak kaget dengan angka tersebut. Seluruh usaha dan survei internal di lapangan memberikan partainya kepercayaan diri kemenangan bakal digenggam.

“Memang Mas Pram dan Bang Doel ini kan kombinasi kader terbaik dari PDI Perjuangan dan yang saya kira paling banyak diterima oleh warga Jakarta. Kami optimistis sejak awal ya, sejak masa pendaftaran pun kami optimistis ini bakal memenangkan pertarungan di Jakarta, karena kami tahu kami melawan kelompok yang kekuatan logistiknya mungkin nggak ada serinya gitu ya,” terang Bonnie kepada detikX pada Rabu, (27/11/2024).

Kamu bayangin deh, segala sumber daya yang negara ini punya dikeluarkan ya, parcok udah mulai terkenal istilah parcok ya kemudian aparat segala macam terlibat, ya kamu bisa lihat bagaimana. Saya pikir ini bukan sebuah hal yang eksklusif ya sifatnya, ini suatu hal yang sudah diketahui umumlah.”

Seketika suasana di Kebagusan menjadi sukacita. Kata Bonnie, Ibu (Megawati) bahagia dan penuh pikiran positif.

“Ibu (Megawati) itu mengajarkan kepada kami agar berpikir positif dan juga melawan ketakutan-ketakutan yang ada di dalam diri kita. Karena, menurut dia, itu ketakutan adalah ilusi,” tutur Bonnie.

Meski dilingkupi perasaan optimisme, kewaspadaan tetap disiagakan. Bonnie menambahkan, perbincangan dengan Megawati juga menyinggung ihwal praktik campur tangan aparat dalam pilkada.

“(Penggunaan aparat di) DKI tentu saja ada, semua daerah adalah, apalagi kan kami ini kan praktis seperti David and Goliath gitu kan,” ungkap anggota bidang data dan informasi timses Pramono Anung dan Rano Karno tersebut.

Bonnie tak menyangkal, di tengah suka ria ini, kekhawatiran ke depan cukup dirasakan. Sebab, partai pengusungnya, yang bisa dibilang minoritas, dihadapkan pada kekuatan besar.

“Kamu bayangin deh, segala sumber daya yang negara ini punya dikeluarkan ya, parcok udah mulai terkenal istilah parcok ya kemudian aparat segala macam terlibat, ya kamu bisa lihat bagaimana. Saya pikir ini bukan sebuah hal yang eksklusif ya sifatnya, ini suatu hal yang sudah diketahui umumlah,” tandas Bonnie.

Oleh sebab itu, untuk mengamankan hasil real count, penguatan saksi Pramono-Rano di berbagai TPS telah disiagakan. Saksi-saksi dibekali aplikasi agar pelaporan bisa cepat tersampaikan secara real timeuntuk memperoleh hasil real count untuk data internal.

Hari itu, selain di Kebagusan, tim pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno tersebar di berbagai lokasi, antara lain di kantor DPP PDI Perjuangan, DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta, juga Hotel JS Luwansa Kuningan.

Pukul setengah empat sore, Pramono Anung dan Rano Karno tiba di Hotel JS Luwansa ditemani beberapa tim sukses, yaitu Lies Hartono alias Cak Lontong yang merupakan ketua tim pemenangan, Prasetyo Edi Marsudi sebagai ketua harian, Laode Basir sebagai juru bicara, serta para relawan berbaju oranye yang berkerumun mengelilingi pasangan calon nomor urut satu tersebut.

Sorak-sorai para relawan dan simpatisan bergema memenuhi ruangan, "Mulyono kalah, Mulyono kalah, Mulyono kalah," senandung mereka beramai-ramai.

Sorakan tersebut beberapa kali bergemuruh terutama ketika Pramono dan Rano kembali muncul dari ruangan khusus menuju mimbar untuk memberikan konferensi pers menindaklanjuti hasil kemenangan quick count tertinggi.

 “Mudah-mudahan quick count dan real count sama, kurang lebih seperti itu,” ujar Pramono kepada wartawan mengumumkan posisi unggul hitung cepat.

“Kalau memang kita mencapai satu putaran, kami bersyukur. Kalau memang harus dua putaran, itu realitas. Tapi kita tunggu nanti malam," Rano Karno menambahkan belakangan.

Keduanya menyunggingkan senyum menutup konferensi pers sore itu. Lalu kembali menuju ruangan khusus untuk memantau hasil quick count bersama tim pemenangan. Prasetyo Edi Marsudi menuturkan hari itu Pramono cukup tenang sepanjang pemantauan hasil quick count sampai malam. Tak tampak sedikit kegelisahan pun yang terpancar.

Malam harinya, Cak Lontong dan Prasetyo Edi mengumumkan pasangan calonnya bakal memenangkan pilkada satu putaran. Mereka pun mengantisipasi kalau-kalau ada pihak-pihak yang menginterupsi hasil pilkada, bukti dokumen C1 dari seluruh TPS di Jakarta sudah dikantongi.

Enam lembaga survei menempatkan hasil hitung cepat Pramono Anung dan Rano Karno di atas 50 persen adalah Charta Politika, LSI Denny JA, Voxpol, LSI Lingkar, SMRC, dan Poltracking.

Tuduhan Kecurangan dan Ancang-ancang Putaran Kedua

Tim pemenangan pasangan calon nomor urut satu Ridwan Kamil dan Suswono belum patah semangat. Pihaknya masih meyakini adanya putaran kedua. Tak hanya itu, mereka juga menyampaikan adanya kecurangan yang dilakukan oleh paslon lain dengan menggunakan politik uang, pembagian sembako, dan mencoblos surat suara sebelum digunakan.

Mereka bahkan juga menggelar sayembara dengan imbalan Rp 10 juta bagi siapa pun yang melaporkan dan menangkap pelaku praktik kecurangan Pilkada Jakarta 2024. Sayembara tersebut disebarkan melalui surat bertanggal 26 November yang ditandatangani oleh Riza Patria dan Basri Baco.

“Kami telah mengumumkan memberikan sayembara Rp 10 juta bagi siapa saja yang menemukan adanya kecurangan money politics maupun penyebaran sembako di masa tenang atau menjelang pencoblosan ataupun sebelum pencoblosan," kata Ketua Tim Pemenangan RIDO, Riza Patria, dalam konferensi pers di kantor DPD Golkar Jakarta pada Kamis, 28 November 2024.

Ketua Harian Tim Pemenangan Pramono-Rano, Prasetyo Edi, menepis tuduhan itu. Jika memang ingin menggugat maupun menemukan kecurangan, politikus yang akrab disapa Pras tersebut menganjurkan untuk menyerahkan prosesnya kepada KPU dan Bawaslu.

“Sebagai penyelenggara pemilu, juga pendukung parpol pengusung masing-masing, kita lihat yang terbuka ya, ada wasitnya namanya KPU, ada pengawas dramanya Bawaslu,” ujar Prasetyo.

Prasetyo juga menyentil bahwa selisih suara paslon lain dengan paslon nomor satu cukup jauh, sehingga tak perlu memfitnah paslon pemenang.

“Di quick count itu kan kelihatan sekali terlalu jauh antara kubu satu dengan tiga. Jadi, istilahnya secara legalitas yang diputuskan oleh KPU itulah pemenang ya, nggak usah cari fakta-fakta yang bukan faktanya,” kata Pras.

Ia turut menegur agar semua paslon menerima hasil KPU dan menjaga ketenangan pilkada. Ia tak melarang jika ada yang berkeyakinan satu putaran maupun dua putaran. Yang terpenting, katanya, jangan sampai ada yang menginterupsi penghitungan suara pada detik-detik terakhir.

“Tapi yang jelas, saya sebagai ketua tim pemenangan harian, yang tahu lapangan, kami siap ini hasil dari KPU kok. Jangan sampai penyelenggara pemilu atau siapa pun dia melibatkan diri dalam penghitungan terakhir. Itu kita bisa lihat (hasil quick count) jaraknya jauh antara 01, 02, dan 03. Mana ada kecurangan, mereka juga sama kok,” tandas Pras.

Di sisi lain, tudingan keterlibatan aparat di kubu 01 turut dibantah oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Ia menyebut, jika ada yang membantu, seharusnya pihaknya sudah menang.

“Ya kalau ada yang bantu, menang atuh. Masa ada yang bantu masih berdoa dua putaran, nggak masuk akal aja. Kecuali menang, boleh dituduh gitu, kan sekarang semuanya komentarnya gitu,” kata Mardani kepada detikX.

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai adanya saling tuding kecurangan maupun klaim satu atau dua putaran merupakan bentuk strategi kedua belah pihak meraih perhatian publik.

“Ini klaim-klaim kemenangan aja, untuk menciptakan apa yang disebut dengan bandwagon effect gitu, siapa yang paling kuat mengeklaim, dia akan punya kecenderungan untuk mendapatkan dukungan publik,” terang Adi melalui sambungan telepon.

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial