Jaksa AS Diperintah Setop Kasus Korupsi Wali Kota New York

1 week ago 12

New York -

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) memerintahkan jaksa federal AS untuk menghentikan kasus korupsi yang menyeret Wali Kota New York, Eric Adams. Perintah ini diberikan setelah Adams, yang merupakan anggota Partai Demokrat, mendekati dan menjalin hubungan baik dengan Presiden Donald Trump.

"Anda diarahkan, sebagaimana diberi wewenang oleh Jaksa Agung, untuk membatalkan dakwaan yang tertunda dalam kasus Amerika Serikat v. Adams," demikian bunyi memo Departemen Kehakiman AS, yang diperoleh oleh New York Times dan CNN, seperti dilansir AFP, Selasa (11/2/2025).

Adams yang mencetak sejarah sebagai Wali Kota New York pertama yang didakwa secara pidana, bersikeras mengaku tidak bersalah atas dakwaan penipuan dan penyuapan yang menjerat dirinya. Dia juga menolak seruan untuk mengundurkan diri yang marak sejak tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Skandal korupsi yang mengejutkan ini menjadi pertanda buruk bagi upaya Adams untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilihan Wali Kota New York pada November lalu.

Dalam pembelaan dirinya, Adams menegaskan, tanpa bukti, bahwa dirinya dihukum karena kritikannya terhadap kebijakan imigrasi mantan Presiden Joe Biden.

Trump, yang juga menghadapi serangkaian kasus hukum, menyatakan solidaritasnya dengan Adams selama kampanye pilpres lalu. Dia bahkan menyebut Adams diadili "karena berbicara menentang perbatasan terbuka".

Keputusan Departemen Kehakiman AS menggugurkan kasus Adams ini menuai sambutan baik. Pengacara Adams, Alex Spiro, menegaskan kliennya memang sejak awal tidak bersalah.

"Seperti yang saya katakan sejak awal, Wali Kota tidak bersalah -- dan dia akan menang. Hari ini dia akan menang," ucap Spiro dalam tanggapannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Meskipun banyak keriuhan dan klaim sensasional, pada akhirnya tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dia pernah melanggar hukum apa pun. Sekarang, syukurlah, Wali Kota dan New York dapat melupakan penuntutan yang sangat disayangkan dan salah arah ini," ujarnya.

Sosok Adams, yang pernah disebut sebagai calon bintang Partai Demokrat ini, telah meningkatkan kontak dengan rekan-rekan Trump dari Partai Republik dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Desember lalu, Adams bertemu czar perbatasan Thomas Homan, yang ditugasi Trump dengan rencana mendeportasi imigran tidak berdokumen sah, dan kalangan sayap kiri mencurigai Adams meminta pengampunan presiden sebagai imbalan atas pemulihan hubungan dengan pemerintahan Trump.

Adams dituduh melakukan penipuan, meminta sumbangan kampanye secara ilegal dan melakukan konspirasi penyuapan yang melibatkan warga negara Turki, dan setidaknya satu pejabat Turki.

Menurut dakwaan, dia didakwa menerima penerbangan internasional mewah, kamar hotel suites dan makanan di restoran kelas atas gratis termasuk dari rekanan Turki sebagai imbalan atas bantuannya.

Salah satu contohnya, jaksa AS menuduh Adam menekan dinas pemadam kebakaran New York untuk menyetujui gedung konsulat Turki yang baru di Manhattan meskipun ada masalah keamanan.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial