Jakarta -
Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan generasi muda memiliki peran penting menjadi jembatan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan, menjadi penggerak dalam mewujudkan kemandirian bangsa, dan menjaga kedaulatan NKRI.
Salah satunya adalah melalui generasi muda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI). Ia mengajak para 'anak kolong' (sebutan untuk keluarga TNI/Polri) untuk bersyukur dan bangga karena terlahir dari golongan tersebut.
"Tidak mudah, penuh tantangan dan dinamika; banyak suka dan duka. Terkadang belum cukup diberi apresiasi dan masih minim kesejahteraannya," ungkap Ibas, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Ibas dalam acara Audiensi FKPPI Tangguh, Merakyat, dan Sejahtera 'Penjaga Kedaulatan Bangsa' bersama FKPPI di Gedung MPR RI, Senin (17/3). Ibas juga mengingatkan anggota FKPPI agar tetap tangguh.
"Sebagai keluarga besar TNI dan Polri juga harus bisa memiliki peran yang memberikan manfaat bagi bangsa dan negara," tegas Ibas.
Untuk itu, Ibas menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada FKPPI, kepada Generasi Muda FKPPI yang turut setia dalam persatuan Ibu Pertiwi. Menurut Ibas, FKPPI selalu siap sedia, mendukung kehidupan TNI/POLRI dengan aksi nyata dan positif serta tangguh dalam kerja-kerja kerakyatan.
Ibas kemudian menyampaikan agar Generasi Muda (GM) FKPPI sebagai forum anak muda mampu menghadapi perubahan dan perkembangan teknologi sesuai kebutuhan zaman. Ia berharap GM FKPPI atau FKPPI juga harus mampu menerjemahkan keterlibatan teknologi dalam kehidupan, keseharian, dan perkembangan kebutuhan bangsa.
"Apalagi kita tahu ada Artificial Intelligence (AI). Jangan-jangan peperangan ke depan itu sudah menggunakan AI," jelas Ibas.
"Dan itu sudah diperlihatkan dari berbagai negara yang maju, menggunakan peralatan perang tanpa awak, simulator peperangan dengan menggunakan AI," sambungnya.
Selain siap menghadapi perkembangan zaman, FKPPI dan GM FKPPI juga harus mampu menjadi penghubung antar elemen masyarakat. Ibas mengatakan FKPPI harus bisa menjadi jembatan untuk mendengar, sinergi, atau bekerja sama dengan yang tua hingga yang muda.
"Memastikan agar kesejahteraan masyarakat kita juga benar-benar tercipta," tegas Ibas.
Menurut Ibas, kolaborasi adalah kunci dari partisipasi FKPPI untuk kemajuan bangsa. Sinergi atau kolaborasi adalah kata kunci untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pendidikan generasi muda.
Dalam kesempatan ini Ibas juga menyampaikan tantangan lain yang harus dipersiapkan secara berkelanjutan, yaitu maraknya peperangan dan terasanya konflik yang tengah terjadi di berbagai belahan dunia. FKPPI harus menjadi pilar utama selain TNI Polri dalam melindungi Tanah Air.
"Untuk itulah, teman-teman semuanya yang harus menjadi pilar utama selain TNI dan Polri itu sendiri. Karena kalau bukan keluarga besar TNI/POLRI yang paling depan, siapa lagi," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut.
"Karena kita lah yang harusnya memastikan merah putih itu tetap hadir di Tanah Air," sambungnya.
Selain sisi keamanan, Ibas mengajak GM FKPPI sebagai generasi muda untuk berperan aktif terkait isu lingkungan hidup. Ia meminta GM FKPPI agar menjadi garda terdepan dalam satu gerakan kebersihan lingkungan.
"Saya yakin teman-teman juga selalu memberikan bantuan. Kalau kita di tangsi itu kan biasanya suka ada apel siaga dan 'kegiatan korve' atau bersih-bersih gitu ya?," ucap Ibas.
"Jadi sudah menjadi kegiatan yang terbiasa, Betul ya?," sambungnya.
Ucapan Ibas pun dijawab serentak dengan kata 'benar, Mas'. Kemudian, Ibas melanjutkan jika berbagi kebaikan terkait dengan hal-hal kecil seperti kebersihan, maka akan tercipta budaya bersih-bersih dari masyarakat.
Oleh karena itu, pada akhirnya dalam kesempatan ini, Ibas mengajak untuk sama-sama berpegangan tangan, solid dalam bingkai nilai-nilai Pancasila. Ia pun menggarisbawahi pesan untuk semua FKPPI yaitu tetaplah solid.
"Harus lebih kuat dan militan dalam bingkai-bingkai Pancasila. Kita punya landasan, ideologi, kita nasionalis, kita patriotik, dan Pancasila telah membuktikan kita untuk mempersatukan negeri ini menjadi landasan ideologi dan memberikan kemudahan dalam pembangunan dan kesejahteraan," ungkap Ibas.
Berkolaborasi yang dimaksud Ibas di sini adalah sebagai mitra strategis pemerintah untuk kemajuan dan kemandirian bangsa. Tak lupa ia juga mengajak masyarakat untuk bekerja sama.
"Menjalankan kedaulatan NKRI dan itu harga mati, termasuk bagaimana kita bisa mendukung terwujudnya kemandirian pangan dan energi. Kemandirian pangan misalkan itu juga bisa menjadi salah satu sektor bagi keluarga FKPPI untuk berbuat di skalanya," jelas Ibas.
"Saya ingat sekali masa lalu banyak program di tangsi yang sifatnya berbasis rumah tangga. Rumah pangan lestari yang produktif seperti tanaman sayur mayur dan buah buahan dan lain sebagainya," sambungnya.
Ibas berpikir hal tersebut bisa menjadi cikal bakal kemandirian ultra mikro berbasiskan rumah tangga. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak GM FKPPI Elisabeth pun menyampaikan aspirasinya.
"Salah satu program pemerintah strategis terkait ketahanan pangan, kami harap program tersebut juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk generasi muda. Anak kolong seperti kita terlahir mendukung program pemerintah, tinggal bagaimana senior-senior memanfaatkan potensi generasi muda, di seluruh pelosok Indonesia," ujar Elizabeth.
"Misalnya ada petani milenial dan pengembangan UMKM skala besar, supaya dapat menyukseskan program pemerintah secara maksimal berkelanjutan," sambungnya.
Sebagai informasi, acara ini turut dihadiri beberapa pengurus dan anggota FKPPI dan GM FKPPI, di antaranya Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan KB FKPPI Mohammad Shalahuddin, Ketua PD IX GM FKPPI DKI Jaya Robi Achyar Siregar, Sekretaris PD IX GM FKPPI DKI Jaya Nazareth P. Simanungkalit, Ketua PC 0903 GM KB FKPPI Jakarta Barat Leonardo Sirait, dan lain sebagainya.
(hnu/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu