HNW Minta Semua Pihak Kawal Gencatan Senjata di Gaza

20 hours ago 4

Jakarta -

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung sikap masyarakat untuk terus menyuarakan pembelaan terhadap kemerdekaan Palestina dan mengutuk aksi brutal Israel di Gaza. Dia juga mendorong kampus-kampus di Indonesia menyerukan hal serupa.

HNW mengatakan pembelaan kepada Palestina telah dilakukan oleh berbagai kampus di dunia.

"Kampus-kampus di Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Perancis, Australia, Jepang, serta negara-negara lainnya telah turun besar-besaran mendukung Palestina merdeka dan mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh Israel. Di Indonesia, Muhammadiyah telah menyerukan kampus-kampus yang berada di bawah naungannya untuk melakukan hal serupa," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (17/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikan saat menghadiri seminar bertema 'Palestina: Sebuah Tragedi Kemanusiaan di Zaman Modern'. Kegiatan yang digelar di Universitas Paramadina, Cipayung, Jakarta, 16/1/2025, itu menghadirkan pengamat hubungan internasional dan akademisi.

Politisi PKS ini juga mengapresiasi diselenggarakannya seminar terkait Palestina oleh Universitas Paramadina.

"Saya mendukung apa yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang didirikan oleh Prof Nurcholish Madjid ini," katanya.

Disebut seperti namanya 'Paramadina', ia merujuk pada komunitas yang melanjutkan spirit generasi 'para Madinah' yang hidup pada masa Rasulullah di mana kehadirannya sukses membela kaum tertindas di Madinah dengan menghentikan dan mengalahkan kezaliman dan kejahatan yang dilakukan oleh kaum Yahudi.

"Dari kemenangan itulah selanjutnya lahir Piagam Madinah, piagam tertulis tertua yang sukses diterapkan menghadirkan masyarakat dan negara yang utama, rahmatan lil alamin," ujarnya.

Piagam Madinah menurutnya merupakan piagam tertulis yang paling tua di mana kesepakatan yang dijalin antar berbagai agama dan suku menghadirkan kehidupan yang demokratis dan memihak pada sisi kemanusiaan.

Terkait dengan aksi yang dilakukan oleh berbagai kampus di dunia, bersama lembaga-lembaga internasional seperti PBB, ICC, ICJ, Amnesty Internasional, OKI, Liga Arab dan berbagai pihak perantara itu, menurutnya itu merupakan respons positif atas keteguhan dan kegigihan para pejuang Palestina di Gaza yang menuntut keadilan dan kemerdekaan melawan genosida.

Apa yang dilakukan selama ini disebut membuahkan hasil dengan adanya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina (Hamas), yang akan berlaku mulai 19 Januari 2025.

Menurut HNW gencatan senjata ini disponsori dan dimediatori oleh banyak negara seperti Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.

"Amerika Serikat kali ini menjadi pendukung gencatan senjata mungkin juga karena realisasi janji Donald Trump saat dirinya kampanye pilpres di depan komunitas muslim di AS," ujarnya.

HNW berharap gencatan senjata itu betul-betul dilaksanakan dan tetap dikawal, mengingat track record Israel yang dikenal suka ingkar perjanjian. Dia mencontohkan kejadian pada 27 November 2024, yang mengatakan ada perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon. Namun Israel melanggar perjanjian itu dan terus melakukan serangan kepada Lebanon.

"Amerika Serikat khususnya penting untuk terus mengawal dan mengingatkan Israel untuk melaksanakan semua tahapan gencatan senjata dengan Gaza/Palestina. Presiden Prabowo juga mendapatkan momentum untuk mewujudkan pidatonya di KTT D8 di Kairo kemarin, agar terjadi persatuan bahkan global untuk menyelesaikan masalah di Palestina, dan dengan itu utang menyejarah Indonesia kepada Palestina dengan merdekanya Palestina akan terbayar lunas," tutupnya.

(anl/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial