2.987 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Disalurkan di Palmerah

2 months ago 61

Jakarta -

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis yang baru dimulai hari ini diharapkan tidak hanya memperbaiki status gizi siswa, tetapi juga menjadi daya tarik bagi anak-anak yang selama ini belum bersekolah.

"Anak-anak yang seharusnya usia sekolah tapi tidak sekolah, ketika tahu ada makanan bergizi yang dibagikan di sekolah, diharapkan orang tuanya mau menyekolahkan anak-anak mereka," ujar Dedek di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, program makan gratis ini telah diujicobakan selama 10 bulan hingga setahun terakhir dan berhasil meningkatkan kehadiran siswa secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam uji coba yang telah dilakukan memang terdapat peningkatan yang sangat signifikan soal absensi sekolah," katanya.

Dedek menceritakan bahwa dalam beberapa waktu lalu ketika uji coba terhadap program makan gratis ini dilakukan. Banyak dari penerima manfaat belum mengetahui menu yang akan dihidangkan. Sehingga ini menjadi teka-teki dan menjadikan antusiasme siswa untuk masuk ke sekolah lebih tinggi.

"Jadi suatu hari pernah ada di hari Rabu menunya itu menu daging dan salah seorang siswa itu nggak hadir nah di hari Kamisnya siswa tersebut digoda sama teman-temannya karena nggak masuk jadi nggak bisa makam daging. Inilah yang kemudian membuat anak ini semakin antusias untuk datang ke sekolah di samping memang absensi ini meningkat, tingkat kehadiran meningkat," katanya.

Adapun hari ini ia juga melakukan kunjungan ke SPPG Palmerah, Jakarta. Di mana hari ini SPPG Palmerah mendistribusikan 2.987 makan bergizi gratis yang dibagikan kepada 11 sekolah yang berada di wilayah Palmerah.

Dari 2.987 porsi tersebut dibagikan dalam dua gelombang. Gelombang pertama didistribusikan kepada TK, kelas 1, 2, dan kelas 3 SD. Sementara untuk gelombang 2 akan didistribusikan kepada siswa kelas 4, 5, 6 dan siswa SMP.

Adapun untuk menu makan antara gelombang satu dan gelombang dua tidak banyak alami perbedaan menu. Pada gelombang satu untuk siswa tk, sd kelas 1, 2 dan 3 menu yang disediakan yakni nasi, ayam tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.

Sementara untuk gelombang kedua untuk siswa SD, ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk. Di mana satu menu porsi itu berada di harga Rp 10.000.

2.087 Paket Makan Disebar di Palmerah

Sebanyak 2.987 paket makanan bergizi gratis siap didistribusikan kepada pelajar yang ada di 11 sekolah yang berada di wilayah Palmerah pada Senin (6/1/2025). Makan bergizi gratis tersebut disiapkan oleh Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah.

Kepala SPPG Palmerah, Yuda Permana menjelaskan bahwa pada SPPG di Palmerah pihaknya melakukan dua kali pendistribusian makanan bergizi gratis.

Gelombang pertama didistribusikan kepada TK, kelas 1, 2, dan kelas 3 SD untuk makan pagi. Sementara untuk gelombang 2 akan didistribusikan kepada siswa kelas 4, 5, 6 dan siswa SMP untuk makan siang.

"Kalau untuk saat ini ada sekitar 2.987 makan bergizi gratis. Kemudian ada 11 titik sekolah (yang mendapatkan makanan bergizi gratis) itu yang meliputi TK, SD, dan SMP," katanya di SPPG Palmerah, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Yuda menjelaskan, untuk menu makan antara gelombang satu dan gelombang dua tidak banyak alami perbedaan menu. Pada gelombang satu untuk siswa tk, sd kelas 1, 2 dan 3 menu yang disediakan yakni nasi, ayam tepung, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk. Sementara untuk gelombang kedua untuk siswa SD, ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.

"Untuk per porsinya, kita lakukan ini sudah sekitar dua bulan lalu. Kita sudah bisa takar bahwa porsi per hari itu di bawah Rp 10.000. Kita sudah bisa pastikan bahwa itu, termasuk juga di hari ini dengan kualifikasi tadi menu seperti itu kita di bawah Rp 10.000," katanya.

Dengan harga Rp 10.000 per porsi tersebut, Yuda memastikan bahwa kebutuhan gizi setiap makanan yang disajikan tercukupi gizinya. Dalam hal ini, Yuda mengatakan bahwa setiap penentuan menu telah dilakukan pengecekan Angka Kecukupan Gizi (AKG) bagi setiap masing-masing umur.

"Setelah kita tentukan AKG itu kita juga pilih bahan baku yang terbaik dari lokal. Jadi karena kita berbasisnya loka. Proses ketika bahan baku itu masuk, kita lakukan pengecekan dan infeksi untuk kondisi dari bahan baku itu sendiri," katanya.

(kil/kil)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial