10 Negara dengan Pasar Judi Online Terbesar di Dunia, Ada Inggris-Kanada

2 days ago 15

Jakarta -

Judi online adalah momok bagi kehidupan masyarakat dan negara akibat dampak buruk yang muncul. Misal kehidupan yang tidak produktif, pelaku judi yang cenderung malas, dan peningkatan kasus kriminal.

Namun tak bisa disangkal, perputaran uang judi onine sangat besar dan cepat. Sejumlah negara bahkan memiliki pasar judi online terbesar di dunia yang diawasi langsung pemerintah setempat.

Menurut Statistika, diperkirakan jumlah pengguna judi online mencapai 281,3 juta pengguna pada tahun 2029. Industri judi online yang menghasilkan miliaran dolar ini didukung kemajuan teknologi dan kemudahan internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Inggris Raya

Nilai pasar judi online mencapau sekitar USD 12,48 miliar atau sekitar Rp 205 triliun (kurs Rp 16.500) pada tahun 2024. Industri perjudian online di negara ini terus berkembang.

Judi online diatur dalam undang-undang sejak tahun 2005 yang melegalkan dan mengatur kegiatan ini. Industri perjudian Inggris teregulasi dengan baik diawasi oleh Komisi Perjudian Inggris (UKGC).

2. Amerika Serikat

Industri judi online terus meningkat dengan pendapatan sebesar USD 10,96 miliar atau sekitar Rp 170 triliun. Banyak negara bagian yang akhirnya ikut serta dalam industri ini.

Hingga tahun 2024, lebih dari 30 negara bagian telah melegalkan beberapa bentuk perjudian online. Negara bagian telah menjadi pemimpin dalam industri ini adalah New Jersey, Pennsylvania, dan Michigan.

3. Brasil

Pasar perjudian online Brasil meningkat hingga USD 10 miliar atau sekitar Rp 165 triliun. Pada tahun 2018, Brasil sebetulnya telah mengesahkan undang-undang untuk mengatur judi namun proses penerapannya cenderung lambat. Selanjutnya pada 2023, pemerintah menerapkan regulasi untuk taruhan olahraga dan kasino daring.

4. Australia

Australia memiliki pasar judi online dengan nilai sebesar USD 16,55 miliar atau sekitar Rp 273 triliun pada tahun 2024. Menurut Otoritas Komunikasi dan Media Australia (ACMA), taruhan olahraga menyumbang sebagian besar aktivitas perjudian online di negara tersebut.

5. Italia

Pasar judi online Italia memiliki pendapatan hingga USD 4,51 miliar atau sekitar Rp 74,4 triliun. Pemerintah setempat mulai mengatur perjudian online di tahun 2006. Hal itu membuat Italia menjadi salah satu negara Eropa pertama yang memperkenalkan kerangka hukum untuk taruhan dan permainan online.

6. Prancis

Pasar perjudian online Prancis bernilai sekitar USD 3,83 miliar atau setara dengan Rp 63 triliun. Pendapatan tersebut berkembang pesat di bawah aturan Undang-undang Perjudian Prancis pada tahun 2010. Di negara ini permainan poker dan kasino online semakin populer, terutama saat pandemi COVID-19.

7. Jerman

Bernilai sebesar USD 3,65 miliar atau sekitar Rp 60 triliun, pasar perjudian online di Jerman didukung oleh Perjanjian Negara tentang Perjudian (Glücksspielstaatsvertrag) pada tahun 2021. Aturan tersebut melegalkan dan mengatur perjudian online di seluruh negeri.

8. Kanada

Pasar judi online di Kanada mencapai USD 2,55 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun. Wilayah Ontario memimpin dengan pasar judi online yang teregulasi. Industri judi online di Ontario diatur dalam The Alcohol and Gaming Commission of Ontario (AGCO).

9. Swedia

Perjudian online di Swedia dengan pendapatan senilai USD 2,10 miliar atau sekitar Rp 34,6 triliun menjadi salah satu yang terbesar di Eropa. Otoritas Perjudian Swedia (Spelinspektionen) mengawasi sektor judi onine dengan memastikan permainan berlangsung sesuai aturan.

10. Spanyol

Terakhir, ada Spanyol dengan pendapatan perjudian online senilai USD 1,60 miliar atau sekitar Rp 26,4 triliun. Negara ini telah memiliki Undang-undang Perjudian Spanyol dengan pengawasan dari Dirección General de Ordenación del Juego (DGOJ).

Seiring waktu, judi online telah menjadi industri yang menarik perhatian negara dan masyarakat. Apalagi iklan situs dan aplikasi judi online sangat masif di dunia internet. Bagi masyarakat yang ingin klik iklan judi online, ada baiknya mempertimbangkan kembali dampak buruk yang mungkin muncul.


(elk/row)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial