Jakarta -
Hari ini seharusnya pemerintah mengumumkan aturan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja swasta. Namun hal tersebut urung dilakukan dan akan ditunda selama dua hari ke depan karena situasi Jakarta yang tengah direndam banjir. Hal ini sebagai bentuk empati pemerintah terhadap situasi yang tengah dialami masyarakat terdampak banjir.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menyebut jika pemerintah telah melakukan pembahasan terkait pencairan THR. Namun, pengumumannya akan dilaksanakan bersamaan dengan THR untuk Aparatur Sipil Negara.
"THR (pekerja) swasta belum (diumumkan) biar Pak Menteri. Sudah dibahas, tapi biar bareng pengumumannya (dengan ASN). Mungkin satu dua hari ini," kata Noel dikutip dari detikFinance, Rabu (5/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait THR untuk ASN, disebutkan jika pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar 50 triliun. Hal tersebut dicetuskan dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Hadir juga dalam rapat tersebut antara lain Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza pada Kamis (27/2/2025).
"Pencairan THR bagi ASN dan pekerja swasta akan dicairkan tepat waktu, dengan ketentuan pencairan bagi ASN paling cepat 3 minggu sebelum Lebaran," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya.
Menurut pernyataan ini, maka bisa dihitung dalam kalender bila THR akan cair pada pekan depan. Dengan catatan, Idul Fitri jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.
Airlangga menyebut jika alokasi dana THR ini dimaksudkan juga untuk mendorong daya beli masyarakat. Ia mengatakan, hal ini dapat menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini.
"Percepatan pencairan THR untuk ASN dengan alokasi sekitar Rp 50 triliun bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan," tutur Airlangga.
Soal THR, yang tengah ramai dibicarakan adalah wacana pemberian tunjangan hari raya bagi masyarakat yang bekerja di bidang informal seperti pengemudi ojek online atau ojol.
Terkait hal ini, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkapkan aturan soal skema THR untuk pengemudi ojek online dan semua pekerja gigs lainnya bakal diluncurkan minggu ini.
"Sudah mau finalisasi. Minggu ini, target kami minggu ini," kata Yassierli, Senin (3/3/2025).
Sementara itu disebutkan jika akan ada sistem tebang pilih bagi para pengemudi ojol yang akan menerima THR atau sejenisnya. Mengutip detikFinance edisi Kamis (27/2/2025), Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kemnaker, Indah Anggoro Putri mengatakan pihaknya saat ini sedang menggodok skema soal besaran THR, utamanya untuk menentukan kategori pengemudi yang aktif atau tidak.
"Skemanya nanti nih masih dibicarakan dalam rapat, formulanya masih kita godok karena kan ojol, kurir, taksol ada yang aktif, ada yang tidak aktif. Jadi kan nggak fair kalau semua disamakan, nah ini kita masih godok formulanya yang kira-kira pas," kata Indah.
Lalu bagaimana perkembangan skema penghitungan THR? Benarkah tunjangan yang diberikan PNS tidak akan 100%? Temukan jawabannya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikFinance.
Berbicara tentang daya beli untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, detikSore akan membahasnya dari sisi pariwisata. Untuk mendukung Asta Cita dan target pertumbuhan ekonomi 8%, seluruh organ pemerintah perlu berstrategi dan bergerak cepat, tidak terkecuali Kemenparekraf. Sebagai salah satu bidang yang diunggulkan, Kemenparekraf memiliki peran penting dalam memberikan tambahan pendapatan negara serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bukan sekedar wacana, sektor pariwisata memang menjadi ujung tombak kemajuan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berubahnya peringkat sektor pariwisata Indonesia. Terbaru, Travel and Tourism Development Index (TTDI) World Economic Forum (WEF) 2024, Indonesia berada di posisi 22 dunia atau naik sepuluh peringkat dari periode sebelumnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Kemenparekraf yang digawangi oleh para tokoh kuat dan memahami persoalan pariwisata di dalam negeri sepatutnya mampu berinovasi secara cepat untuk menjawab kebutuhan zaman. Apalagi, Indonesia kini tengah menjalani sebagai salah satu negara yang memimpin konsep pariwisata halal. Tentu saja sudah ada banyak langkah serta strategi yang dilakukan Kemenparekraf untuk mendorong keberhasilan.
Lalu apa saja langkah-langkah tersebut? Apa saja yang akan dilakukan untuk memajukan konsep ini seiring dengan marwah Asta Cita? Apa gebrakan terdekat Kemenparekraf dalam memajukan perekonomian masyarakat di bulan ramadan mendatang? Ikuti diskusinya dalam wawancara khusus detikSore bersama Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.
Sementara untuk menutup edisi hari ini, detikSore akan membahas perubahan nama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Diketahui konsep SPMB sudah disetujui oleh presiden. Lalu apa saja yang berubah? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk bersama Redaktur Pelaksana detikEdu.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(gub/vys)