Rayakan HUT Ke-129, BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 month ago 24

Jakarta -

Pencemaran air sungai hingga kini masih menjadi isu yang memprihatinkan di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sekitar 46% dari total 70.000 batang sungai di Indonesia dalam keadaan tercemar berat.

Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-129, BRI melalui BRI Peduli menginisiasi program pemberdayaan masyarakat berbasis pengelolaan lingkungan yakni, Jaga Sungai Jaga Kehidupan. Sejak 2020, melalui program ini, BRI telah merevitalisasi lebih dari 100 sungai di berbagai daerah di Indonesia.

Sungai-sungai juga secara rutin dibersihkan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis padat karya. Melalui program ini, BRI juga melakukan pembenahan infrastruktur di sekitar sungai. Hingga tahun 2024, tercatat program Jaga Sungai Jaga Kehidupan telah dilakukan di area sungai seluas 154.874 m2 dengan jumlah reduksi sampah anorganik sebanyak 54.676,57 kg dan sampah organik sebanyak 68.728,02 kg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan melalui program BRI Peduli Jaga Sungai Jaga Kehidupan, BRI mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai dan mengembalikan fungsi asli sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat. Menurutnya, sungai dapat menjadi penyangga kesehatan, ekonomi, sosial, budaya masyarakat.

"Yang paling utama itu kami mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Dalam edukasi lingkungan sehat dan pengelolaan sampah kepada masyarakat, kami bekerja sama dengan bank sampah setempat. Hal ini diharapkan bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai," ungkap Catur dalam keterangan tertulis, Selasa (17/12/2024).

Program Jaga Sungai Jaga Kehidupan menerapkan konsep Triple Bottom Line, yaitu Pro People, Pro Planet dan Pro Profit. Mengusung semangat Pro Planet dan Pro People, BRI tidak hanya melakukan normalisasi, pembersihan, pengerukan sungai.

BRI juga membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat yang bermanfaat bagi kehidupan. Hal ini sesuai tujuan program tersebut untuk menjaga ekosistem kehidupan di sekitar sungai.

Tak hanya itu, program ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Pasalnya, sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipilah, dipisahkan sampah organik dan anorganik atau plastik.

Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.

Bersih-Bersih di Sungai Tukad Cari Kabasan, Kota Denpasar, Bali

Sebelumnya pada Jumat (15/12), BRI juga telah menggelar program bersih-bersih Tukad Cari Kabasan di Kelurahan Pedungan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, dengan melibatkan 209 warga.

Berbagai aktivitas di laksanakan di Tukad Cari Kabasan seperti kegiatan pembersihan (normalisasi) air sungai dari sampah serta kegiatan bersih-bersih di sekitar tepi sungai. Tercatat sebanyak 1.333 kg sampah diangkut dari sungai dengan potensi reduksi emisi gas karbon dioksida sebanyak 3.332,5 kg CO2e dan potensi reduksi emisi gas metan tercatat sebanyak 79,98 kg CH4.

BRI Peduli juga menyalurkan bantuan sepeda motor pengangkut yang diharapkan dapat membantu memperlancar pengangkutan sampah bagi warga di sekitar.

"Kegiatan ini merupakan soft launching kerja sama antara BRI dengan Yayasan Sungai Watch Indonesia yang rencananya akan berjalan pada bulan Februari 2025. Yayasan Sungai Watch Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk melindungi dan menjaga kebersihan sungai-sungai di Indonesia dari pencemaran, terutama sampah plastik," paparnya.

Sejak didirikan di tahun 2020, berbasis komunitas, BRI bersama Sungai Watch telah berupaya memasang lebih dari 300 trash barriers (jaring sampah) di sungai-sungai pulau Bali dan Banyuwangi, Jawa Timur untuk mencegah aliran sampah menuju laut.

Melalui kegiatan ini, BRI tidak hanya mengajak masyarakat lokal untuk membersihkan sungai, tetapi juga mengedukasi pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan serta pemberdayaan berbasis padat karya.

"Ke depan, kami akan terus berkolaborasi dengan semua pihak bersama-sama mewujudkan sungai yang bersih dari sampah dan juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai dan lingkungan," pungkas Catur.


(ega/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial