Pesawatnya Dilarang Mendarat di Lebanon, Iran Balas Lakukan Hal Ini

4 weeks ago 18

Teheran -

Iran mengambil langkah balasan terhadap tindakan pemerintah Lebanon yang melarang penerbangan sipil dari Teheran untuk mendarat di negara tersebut. Otoritas Iran balik melarang pesawat-pesawat maskapai Lebanon untuk menerbangkan puluhan warga negaranya pulang.

Lebanon, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (15/2/2025), menghentikan penerbangan dari Iran ke wilayahnya pekan ini setelah militer Israel menuduh Teheran memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan uang ke Beirut guna mempersenjatai kelompok Hizbullah.

Langkah otoritas Lebanon ini menuai protes dari para pendukung Hizbullah yang melakukan aksi pemblokiran terhadap ruas jalanan utama menuju bandara Beirut sejak Kamis (13/2) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Iran, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan penerbangan dari Lebanon untuk mendarat di wilayahnya sampai penerbangan dari Teheran diperbolehkan mendarat di Beirut.

Situasi ini membuat puluhan warga Lebanon terjebak di Iran selama tiga hari terakhir, setelah mereka melakukan ziarah keagamaan. Warga-warga Lebanon itu seharusnya terbang kembali ke Beirut dengan pesawat maskapai Iran, Mahan Air, sebelum otoritas Lebanon melarang pesawat itu mendarat.

Setelah melarang penerbangan sipil Iran mendarat, otoritas Lebanon mengirimkan dua pesawat dari maskapai nasionalnya, Middle East Airlines, pada Jumat (14/2) untuk membawa pulang warga Lebanon yang terjebak di Teheran. Namun otoritas Iran menolak untuk mengizinkan pesawat Lebanon mendarat di wilayahnya.

Duta Besar Iran di Beirut, Motjaba Amani, mengatakan bahwa Teheran baru akan mengizinkan pesawat Lebanon mendarat jika penerbangan Iran diizinkan berangkat ke Beirut.

"Yang pasti permintaan pemerintah Lebanon akan diterima, tapi dengan syarat bahwa mereka tidak menghalangi penerbangan Iran," tegasnya.

Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menteri Luar Negeri Lebanon, Joe Raggi, mengatakan kepada televisi lokal Al-Jadeed bahwa pihaknya sedang berupaya menyelesaikan masalah ini dengan mitranya di Iran.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, mengatakan pada Jumat (14/2) bahwa Israel telah mengancam sebuah pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon dari Teheran.

"Yang menyebabkan gangguan pada penerbangan normal di negara tersebut ke bandara Beirut," sebutnya. Dia mengutuk tindakan Tel Aviv itu sebagai pelanggaran hukum internasional.

Secara terpisah, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial X menuding pasukan elit Iran, Quds Force, dan Hizbullah telah memanfaatkan penerbangan sipil untuk menyelundupkan dana ke Beirut.

Ditegaskan Adraee bahwa Israel "tidak akan membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri dan akan menggunakan segala cara yang kami miliki" untuk menegakkan gencatan senjata yang mengharuskan Lebanon menghentikan transfer senjata ke Hizbullah.

Tonton juga Video: Hizbullah Beri Rp 903 M Bantuan untuk Keluarga Korban Perang di Lebanon

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial