Jakarta -
Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) selaku pengelola operasional SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Devie Rahmawati, berkunjung ke Letovo School, Moskow, Rusia. Devie mengatakan Letovo School adalah sekolah berasrama yang menggunakan kurikulum International Baccalaureate (IB) terbaik di dunia.
Devie menyebut Letovo School dikenal dengan prestasi luar biasa, dan termasuk skor IB tertinggi di dunia yang selalu diraih oleh para siswanya.
"Kurikulum International Baccalaureate (IB) telah diakui secara global sebagai salah satu sistem pendidikan terbaik. Saat ini, kurikulum IB diterapkan di lebih dari 5.000 sekolah di lebih dari 150 negara, menjadikannya jalur pendidikan yang dihormati untuk siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi," jelas Devie dalam keterangan tertulis Itwasum Polri pada Selasa (18/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data dari International Baccalaureate Organization (IBO), jelas Devie, lulusan program IB memiliki tingkat penerimaan di universitas top dunia yang lebih tinggi, dibandingkan lulusan kurikulum lainnya. Devie menerangkan studi yang dilakukan oleh University of Chicago pada 2023 menunjukkan siswa IB memiliki peluang 22 persen lebih besar diterima di universitas peringkat global 100 besar.
Devie kemudian menyampaikan lulusan IB juga dikenal memiliki kemampuan berpikir kritis, keterampilan riset, dan adaptabilitas yang lebih baik. Devie mengatakan tiga hal itu adalah modal penting dalam menghadapi tantangan global.
Masih kata Devie, Indonesia membutuhkan pendidikan bertaraf internasional untuk mencetak sebanyak-banyaknya SDM unggul. Namun hanya 1 persen sekolah di Indonesia yang menawarkan kurikulum internasional seperti IB
"Biaya pendidikan di sekolah IB non-asrama di Indonesia berkisar antara Rp 200 juta hingga Rp 750 juta per anak per tahun, membuat akses terhadap pendidikan IB terbatas bagi kalangan tertentu," tutur dia.
Devie menegaskan YPKBI, yang memiliki misi membangun jaringan Akademi Kader Bangsa yang menyediakan pendidikan berkualitas tinggi dengan kurikulum internasional seperti IB, tetap menjunjung nilai kebangsaan dan keindonesiaan.
Sementara itu, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo berharap SMA KTB menjadi pionir lembaga pendidikan yang menyediakan prasarana asrama (boarding) bertaraf internasional. Dedi juga menekankan dengan beasiswa penuh bagi siswa yang membutuhkan.
"Kami mengambil peran untuk turut berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa. Belajar dari negara-negara seperti China dan India, yang telah berhasil menekan angka kemiskinan melalui pendidikan berkualitas untuk seluruh kalangan masyarakat," ujar Komjen Dedi.
Komjen Dedi mengatakan pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa. Dan Presiden Prabowo Subianto, imbuh Komjen Dedi, menaruh atensi pada kemajuan pendidikan.
"Dalam misi Asta Cita Presiden RI, pembangunan SDM menjadi salah satu prioritas utama. Sejalan dengan visi tersebut, pemerintah telah menetapkan program pembangunan sekolah unggulan terintegrasi di setiap kabupaten, sebagai bagian dari strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," terang Komjen Dedi.
Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo (Foto: dok. istimewa)
Beasiswa Penuh
Salah satu keunggulan SMA KTB adalah pemberian beasiswa penuh yang mencakup seluruh biaya pendidikan, termasuk biaya akademik, asrama, serta fasilitas pendukung lainnya.
"Seluruh siswa SMA KTB akan diberikan beasiswa penuh. Dengan adanya beasiswa ini, diharapkan SMA KTB mampu memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh generasi penerus bangsa tanpa melihat latar belakang ekonomi," seru mantan Kadiv Humas Polri ini.
Sistem beasiswa di KTB berbeda dengan Letovo, karena memberikan 100 persen beasiswa. Letovo School, meskipun swasta, menyediakan banyak beasiswa untuk memastikan akses pendidikan bagi siswa berbakat dari berbagai latar belakang ekonomi.
Kembali ke Devie, pemerintah Rusia membantu dengan memberikan data latar belakang keuangan orang tua, sehingga beasiswa dapat diberikan secara tepat sasaran. Setiap tahun, status beasiswa dievaluasi.
"Jika ada keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka dapat menerima beasiswa. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi membaik, beasiswa dapat disesuaikan. Sistem ini sangat adil dan fleksibel. Ini adalah contoh baik bagaimana pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua kalangan," tutup Devie Rahmawati, associate professor UI.
(aud/lir)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu