Tel Aviv -
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk membuat Hamas membayar karena tidak menyerahkan satu jenazah sandera Israel. Hal ini disampaikan setelah Tel Aviv menyebut satu dari empat jenazah yang diserahkan Hamas di Gaza pada Kamis (20/2) bukanlah sandera Israel.
Militer Israel sebelumnya, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Jumat (21/2/2025), mengumumkan bahwa dua jenazah telah diidentifikasi sebagai dua balita Israel, Kfir Bibas dan Ariel Bibas, yang diculik Hamas dalam serangan pada 7 Oktober 2023.
Satu jenazah lainnya, yang seharusnya merupakan Shiri Bibas, ibunda dari kedua balita itu, didapati tidak cocok dengan DNA sandera mana pun. Hingga kini, satu jenazah itu masih belum teridentifikasi. Satu jenazah lainnya diidentifikasi sebagai Oded Lifshitz yang berusia 83 tahun ketika diculik oleh Hamas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan bertindak dengan tekad untuk membawa pulang Shiri bersama dengan semua sandera kita -- baik yang hidup maupun yang sudah meninggal -- dan memastikan Hamas akan membayar harga penuh atas pelanggaran perjanjian yang kejam dan keji ini," tegas Netanyahu dalam pernyataan video terbaru.
Netanyahu mengonfirmasi bahwa tiga jenazah lainnya yang diserahkan Hamas adalah benar jenazah Kfir, Ariel dan Oded.
"Ketiganya dibunuh secara brutal dalam penyanderaan Hamas pada minggu-minggu pertama perang. Semoga Tuhan membalas darah mereka -- dan kita juga akan membalasnya," ujarnya.
Dalam pernyataannya, Netanyahu kemudian menuduh Hamas bertindak "dengan cara yang sangat sinis" dengan menempatkan jenazah seorang wanita Gaza di dalam peti mati yang seharusnya menjadi tempat jenazah Shiri dibaringkan.
Simak Video: Netanyahu Tuduh Hamas Taruh Jasad Warga Gaza di Peti Mati Sandera Israel
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Shiri dan kedua anaknya merupakan bagian dari keluarga Bibas yang menjadi simbol krisis sandera yang melanda Israel sejak perang Gaza berkecamuk. Shiri dan kedua putranya, Ariel yang berusia empat tahun dan Kfir yang baru berusia sembilan bulan, diculik dari rumah mereka di dekat perbatasan Gaza.
Yarden Bibas, suami Shiri dan ayah dari kedua balita itu, diculik secara terpisah pada 7 Oktober 2023 dan dibebaskan dalam keadaan hidup dari Gaza pada 1 Februari lalu.
"Kekejaman monster Hamas tidak mengenal batas. Mereka tidak hanya menculik ayahnya, Yarden Bibas, ibu muda, Shiri, dan kedua bayi kecil mereka," ucap Netanyahu dalam pernyataannya.
"Namun dengan cara yang sangat sinis, mereka tidak mengembalikan Shiri bersama anak-anaknya yang masih kecil, para malaikat kecil, dan mereka memasukkan jenazah seorang wanita Gaza ke dalam peti mati," kecamnya.
Hamas mengumumkan pada November 2023 bahwa Shiri dan kedua anaknya tewas akibat serangan udara Israel yang melanda Jalur Gaza. Namun kematian mereka tidak pernah dikonfirmasi oleh otoritas Israel.
Sejauh ini, Hamas belum memberikan tanggapan terhadap tuduhan Israel.
Simak Video: Netanyahu Tuduh Hamas Taruh Jasad Warga Gaza di Peti Mati Sandera Israel
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu