Jakarta -
Anggota DPR RI, Satori memenuhi panggilan pemeriksaan KPK terkait dugaan korupsi dana CSR Bank Indonesia (BI). Usai diperiksa, Satori enggan menjelaskan hal apa yang ditanyakan oleh pihak penyidik kepadanya.
"Tadi sudah saya ceritakan semua ke penyidik, bisa konfirmasi ke penyidik," kata Satori kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).
Satori terlihat menghindari berbagai pertanyaan wartawan saat dirinya keluar dari gedung KPK. Dia terus berjalan sambil menundukkan kepalanya hingga ke dalam mobilnya di luar gedung KPK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga tidak menjelaskan apakah memiliki hubungan dengan saksi lainnya yang turut diperiksa yakni Rusmini selaku Kepala Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
"Semua sudah saya ceritakan ke penyidik. Sudah ya, makasih-makasih, sudah saya ceritakan semua ke penyidik," ujarnya.
Seperti diketahui, KPK kembali memanggil anggota DPR RI, Satori sebagai saksi terkait dugaan korupsi dana CSR BI. Satori diperiksa bersama dengan satu saksi lainnya, seorang kepala desa di Kabupaten Cirebon.
"Hari ini, Selasa (18/2), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi dana CSR di Bank Indonesia," kata jubir KPK, Tessa Mahardika, kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
Tessa mengatakan pemeriksaan terhadap Satori dilakukan di gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan. Namun Tessa belum menyampaikan materi apa yang akan didalami oleh penyidik.
"Pemeriksaan dilakukan di gedung KPK Merah Putih," ujar Tessa.
Berikut ini daftar nama saksi yang dipanggil KPK terakit dugaan korupsi dana CSR BI:
1. Satori, anggota DPR RI
2. Rusmini, Kepala Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon
KPK sempat menggeledah rumah anggota DPR RI, Satori, di Cirebon. Penggeledahan ini terkait kasus dugaan korupsi dana corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI).
"Jadi beberapa waktu lalu, selain daripada penggeledahan yang dilakukan di BI, kemudian di OJK, juga kita lakukan penggeledahan di beberapa tempat. Salah satunya adalah di Cirebon. Itu di tempatnya saudara S," kata Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu, Rabu (22/1).
Asep belum merinci kapan penggeledahan itu dilakukan. Ia hanya menyebut ada sejumlah barang bukti yang diamankan.
"Saat ini hasil penggeledahan tersebut berupa dokumen dan lain-lain sedang kita teliti," sebutnya.
Tim penyidik KPK juga telah melakukan penggeledahan di Bank Indonesia pada Senin (16/12/2024) malam. Salah satu lokasi yang digeledah ialah ruang kerja Gubernur Bank Indonesia.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan mengatakan ada sejumlah bukti yang disita penyidik KPK dari kegiatan tersebut. Bukti itu mulai dokumen hingga barang elektronik.
"Beberapa dokumen kita temukan, beberapa barang-barang alat bukti elektronik kita juga amankan. Dokumen terkait berapa besaran CSR-nya, siapa-siapa yang menerima dan sebagainya tentunya itu yang kita cari," ucapnya di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu