Fakta-fakta Komplotan Maling Rumah Siang Bolong di Jaksel Dibekuk

13 hours ago 4
Jakarta -

Viral di media sosial sebuah video CCTV yang merekam komplotan pencuri melakukan aksinya di sebuah rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel), pada siang bolong. Kini, pelaku berhasil dibekuk polisi.

Tak main-main, kerugian yang dialami korban pun mencapai Rp 200 juta akibat kejadian ini. Berikut fakta-fakta kasusnya dirangkum detikcom.

Cerita Korban

Korban, GA (29), bercerita mengenai kejadian yang menimpanya. Ia mengaku syok saat mengetahui rumahnya dibobol maling.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AG mengatakan awalnya ia bersama istri pergi ke Yogyakarta pada Jumat (10/1/2025). Namun AG baru mengetahui rumahnya dibobol maling pada Minggu (12/1) setelah tetangga sadar pintu rumah korban terbuka.

"Saya dan istri lagi kerja (ke Yogyakarta) kejadiannya Jumat, jadi rumah kosong. Tahu dikabari tetangga sebelah rumah hari Minggu pagi jam 06.55 WIB. Tetangga sadar pas hari Minggu-nya pintu rumah saya kebuka," kata AG saat dihubungi detikcom, Minggu (19/1/2025).

Mengetahui kabar itu, AG dan istri lantas bergegas pulang ke Jakarta. "Kaget dan syok, sedih banget pastinya (mengetahui pencurian itu), tapi untungnya keluarga juga ada yang dekat rumah jadi dibantu cek TKP saat itu. (Saya) langsung pulang pagi itu sampai Jakarta sore saya," jelasnya

Dia mengatakan pelaku mengambil perhiasan, laptop, dan mobil. Imbas kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta.

4 Pelaku Bagi Peran

Tampang maling rumah siang bolong di Jagakarsa (dok. Istimewa) Foto: Tampang maling rumah siang bolong di Jagakarsa (dok. Istimewa)

Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap 4 orang bagian sindikat maling tersebut. Keempat pelaku yang ditangkap memiliki peran yang berbeda.

"Mereka memiliki perannya masing-masing yang berbeda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (19/1).

Ade Ary memerinci mereka yang ditangkap adalah pria bernama Reza yang berperan sebagai eksekutor. Selain itu, tiga orang lainnya adalah Jadmiko Arum Sadewo, Syaiful Bahri, dan Tri Wahyu Saputra, sebagai penadah barang curian.


Modus

Polisi mengungkap modus komplotan maling tersebut. Para pelaku menargetkan rumah yang kosong.

"Pelaku menargetkan rumah kosong secara acak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (19/1).

Kasus tersebut berhasil diungkap cepat oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Satu orang eksekutor bernama Reza sudah ditangkap. Reza diduga beraksi dengan dua orang rekannya yang kini masih diburu polisi.

Ade Ary menambahkan, para pelaku mencongkel gerbang dan pintu rumah korban. Setelahnya, mereka beraksi dan menggasak barang milik korban.

"Jika sudah menemukan rumah kosong, pelaku kemudian mencongkel gerbang dan pintu rumah guna mengambil barang milik korban," ujarnya.

20 Kali Beraksi

Tampang maling rumah siang bolong di Jagakarsa (dok. Istimewa) Foto: Tampang maling rumah siang bolong di Jagakarsa (dok. Istimewa)

Ternyata, komplotan bandit itu sudah beraksi berulang kali. Dari hasil penyelidikan, komplotan itu telah beraksi di lebih dari 20 rumah.

"Sudah kita tangkap, pelakunya sindikat pencurian modus rumah kosong. Ada lebih dari 20 TKP," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim, Sabtu (18/1).

"Mereka memiliki perannya masing-masing yang berbeda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.

2 Buron Dikejar Polisi

Polisi menangkap empat orang bagian sindikat maling yang membobol rumah warga di Jagakarsa, Jakarta Selatan (Jaksel). Polisi masih memburu dua orang yang diduga sebagai eksekutor.

"Selain Reza (eksekutor yang sudah ditangkap), masih terdapat 2 orang eksekutor lainnya yang masih dilakukan pengejaran," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Minggu (19/1).

Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pelaku. Mereka adalah pria bernama Reza yang berperan sebagai eksekutor. Selain itu, tiga orang lainnya ialah Jadmiko Arum Sadewo, Syaiful Bahri, dan Tri Wahyu Saputra sebagai penadah barang curian.

(fca/fca)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial