Jakarta -
Danone Specialized Nutrition (Danone SN) Indonesia menerima kunjungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ke Pabrik Danone SN Indonesia. Kunjungan tersebut dihadiri oleh Kepala Badan POM RI Prof. Taruna Ikrar bersama pejabat tinggi pratama Badan POM RI.
CEO Danone SN Indonesia Lee Meng Thoong mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung rantai pasok, produksi, dan sistem pemantau di Danone SN. Kunjungan ini juga menjadi ajang diskusi mengenai program kolaborasi yang diinisiasi oleh Danone SN Indonesia untuk mendukung inisiatif pemerintah.
Beberapa program yang dibahas antara lain pemberdayaan UMKM melalui program Orang Tua Angkat (OTA) dan program 'Makan Bergizi Generasi Maju', yang merupakan uji coba penyediaan makanan bergizi lengkap dengan susu bubuk fortifikasi yang dilaksanakan di Yogyakarta. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menerima jajaran BPOM di Pabrik Danone Specialized Nutrition (Danone SN) Indonesia di Sentul, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Kepala Badan POM RI beserta jajarannya untuk mengunjungi dan melihat langsung fasilitas serta proses produksi kami yang telah menjadi bagian dari masyarakat selama 70 tahun. Semua produk di Danone SN Indonesia yaitu SGM Eksplor, Bebelac dan Nutrilon Royal diproduksi 100% di Indonesia dan telah memenuhi standar BPOM, serta sertifikasi halal dari BPJPH atau LPPOM MUI," ujar Lee dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).
Dia menjelaskan, melalui kunjungan ini, Danone SN Indonesia menunjukkan keseriusan dalam menghadirkan produk nutrisi yang aman, sehat, berkualitas, higienis, dan halal.
"Setiap produk melalui proses penelitian dan pengembangan serta sistem produksi yang terintegrasi untuk memastikan kualitas terbaik sampai ke tangan konsumen," tuturnya.
Dia mengatakan Melalui misi Kesehatan dalam Danone Impact Journey, perusahaan terus berupaya menyebarkan kebaikan melalui pangan dan membangun model pertumbuhan bisnis yang seimbang dan berkelanjutan. Danone SN Indonesia mendukung berbagai inisiatif keberlanjutan, termasuk Gerakan Bersama Cegah Stunting dan Program Uji Coba Makan Bergizi melalui program 'Makan Bergizi Generasi Maju' untuk anak-anak PAUD, TK, dan SD yang dilakukan pada September hingga Desember 2024 di Yogyakarta.
"Program ini meliputi pemberian makan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga 2 kali lipat, Edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Program minim sampah yang mendukung konsep zero waste, serta pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Prof. Taruna Ikrar menjelaskan bagaimana keadaan ekonomi global dan nasional saat ini membutuhkan kolaborasi yang nyata antar berbagai pihak, di antaranya pelaku industri dan pemerintah.
"Kondisi ekonomi global saat ini bervariasi, dengan beberapa negara mengalami peningkatan dan penurunan. Pertumbuhan Indonesia sekitar 5,6%, sementara pertumbuhan ekonomi global sekitar 2,5%. Oleh karena itu, kondisi Indonesia melalui Asa Cita Prabowo-Gibran difokuskan pada kemandirian pangan, pentingnya energi terbarukan, hilirisasi, dan pengembangan sumber daya manusia. Kami berharap, Danone dapat berpartisipasi dan berkontribusi mendukung program-program pemerintah," kata Prof. Taruna.
Prof. Taruna Ikrar berharap para pelaku usaha dapat menghasilkan produk yang baik untuk masyarakat.
"Kunjungan kami hari ini bertujuan untuk melihat supply chain, praktik manufaktur, dan proses monitoring di pabrik Danone. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan kolaborasi terkait program Makan Bergizi Gratis dan pendampingan UMKM, mengingat di Indonesia terdapat 64 juta UMKM, namun baru 60.000 yang terdaftar," tutupnya.
Sebagai informasi, Danone SN Indonesia turut melakukan pemberdayaan UMKM melalui dukungan sertifikasi halal untuk lebih dari 40 UMKM dan dukungan proses Nomor Izin Edar (BPOM RI MD) kepada 32 UMKM di Yogyakarta melalui program Orang Tua Angkat (OTA).
Selain itu, perusahaan turut melakukan pendampingan kepada 90 UMKM di sekitar pabrik yang menyasar 1.400 penerima manfaat dan program DAMPING yang memberikan manfaat bagi lebih dari 10 ribu pengusaha di Indonesia serta 3.500 alumni dari kelas pendampingan intensif tersebut.
(akd/ega)