Jakarta - Sepekan ini cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Hujan lebat pun mengakibatkan bencana banjir hingga tanah longsor.
Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025, dipengaruhi oleh fenomena La Nina Lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen. (Andhika Prasetia/detikcom)
Faktor lain yang turut mempengaruhi kondisi cuaca tersebut adalah dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO). Potensi Cold Surge atau seruak udara dingin yang bergerak dari Siberia menuju wilayah barat Indonesia juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut BMKG, kedua fenomena ini berpotensi meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Jakarta dalam beberapa hari terakhir diselimuti awan tebal dan hujan deras. Hujan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Banjir akibat kenaikan permukaan air laut juga terjadi di sejumlah titik rawan wilayah Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
BPBD Jawa Barat kembali merilis data terbaru kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi selama 1-6 Desember 2024. Dalam rentang waktu itu, 291 kejadian bencana alam menerjang 38 kecamatan di Sukabumi dan menimbulkan korban jiwa 5 orang serta 4 orang masih hilang. (ANTARA FOTO/Iman)
Akibat kejadian ini, lebih dari 1.000 warga harus mengungsi karena dikhawatirkan terjadi bencana alam susulan. (ANTARA FOTO/Iman)
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang menetapkan status siaga darurat bencana banjir setelah 18 kecamatan di Pandeglang terendam banjir dengan jumlah korban mencapai 15 ribu jiwa atau 4.432 kepala keluarga (kk). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Tingginya intensitas hujan menyebabkan ruas jalan Cipanas - Citorek merupakan jalan provinsi Banten terputus total pada Kamis (5/12). (ANTARA FOTO/Putra M. Akbar)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga 2,5 meter yang melanda wilayah Selat Sunda termasuk sekitar Pelabuhan Merak akan berlangsung hingga 7 Desember 2024 yang dipicu oleh belokan arah angin serta adanya pusat tekanan rendah di barat daya Selat Sunda. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)
Akibatnya gelombang tinggi sempat menerjang Dermaga Pelabuhan Eksekutif Merak di Kota Cilegon, Banten, Rabu (4/12/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)