Ambisi Berburu Harta Lewat Koin Jagat Berujung Rusak Fasum

3 weeks ago 16

Jakarta -

Sebagian orang saat ini sedang gandrung dengan permainan berburu Koin Jagat, sebuah permainan yang menyerupai konsep treasure hunt atau berburu harta karun di dunia nyata (offline).

Adapun harta karun yang diburu dilaporkan berupa koin dengan 3 jenis yakni emas, perak, dan perunggu. Koin tersebut harus dikumpulkan sebanyak-banyaknya oleh pengguna aplikasi karena dapat ditukarkan dengan hadiah uang. Tantangannya, koin tersebut diletakkan di tempat tersembunyi.

Permainan tersebut jadi viral di media sosial, orang-orang pun ramai-ramai mengunduh aplikasi Jagat dan pergi ke berbagai lokasi untuk ikut berburu koin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Koin Jagat?

Koin Jagat merupakan permainan yang menggunakan aplikasi bernama 'Jagat'. Para pemain diharuskan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di sejumlah tempat sesuai peta di dunia nyata.

Terdapat tiga jenis koin yang bisa didapatkan. Ketiga koin tersebut adalah emas, perak, dan perunggu. Nilai hadiah yang ditawarkan bervariasi, mulai Rp 300.000 untuk koin perunggu hingga Rp 100 juta untuk koin emas.

Untuk mendapatkan koin itu, pemain harus mengunjungi lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Setelah menemukan koin, mereka perlu mengunggah bukti melalui aplikasi dan mendapatkan hadiah uang.

Cara Tukar Koin Jagat Jadi Uang Tunai

Setelah koin Jagat ditemukan, pengguna dapat menukarkan koin itu menjadi uang tunai. Pengguna harus memasukkan nomor seri dan kode penukarannya. Dengan begitu, pengguna yang menemukan itu dianggap sebagai pemilik koin.

Tunggu sampai nomor seru dan kode terverifikasi sampai sukses. Pastikan verifikasi diselesaikan hingga tuntas dan pencairan segera dilakukan sebelum hadiah dianggap hangus.

Disorot Menkomdigi

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid juga buka suara terkait viralnya masyarakat berburu 'Koin Jagat'. Mereka kini memantau apakah Koin Jagat sesuai aturan atau tidak.

Meutya juga mengaku bahwa sebelumnya juga banyak pertanyaan yang masuk melalui fitur Direct Message di akun media sosialnya soal fenomena yang sedang heboh belakangan ini.

"Pagi ini kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini. Saya sendiri baru mendapat masukan, sehingga kita akan pelajari dulu," ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

Polisi Pantau Perburuan Koin Jagat

Polisi turut memantau kegiatan masyarakat ramai-ramai berburu harta katun 'Koin Jagat'. Polisi meminta masyarakat tertib dan tidak merusak fasilitas umum.

"Kami sudah komunikasi dengan rekan-rekan kapolres untuk tetap terus memantau perkembangan situasi dari informasi yang beredar di masyarakat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

Ade Ary menyebut pihaknya mendapati informasi adanya perusakan fasilitas oleh mereka yang bermain Koin Jagat. Namun dia mengatakan hingga kini belum ada laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan terkait perburuan harta karun tersebut.

"Kami mendapat informasi juga bahwa ada beberapa fasilitas yang rusak, nah ini tolong jangan melakukan aktivitas atau kegiatan yang bisa merugikan pihak lain, merusak fasilitas umum, merusak alam. Apabila nanti ada pihak yang merasa dirugikan, tentunya wajib kami tindak lanjuti," ujarnya.

Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Rabu (15/01/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial