AHY Tinjau Kesiapan Kapal Laut buat Angkutan Nataru

2 weeks ago 15

Jakarta -

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk memeriksa kelancaran arus mudik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) pada sektor transportasi laut.

Dalam hal ini, AHY sempat berkeliling dan memeriksa salah satu kapal penumpang KM Labobar milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni. Turut hadir menemani Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama Pelni Tri Andayani beserta seluruh jajaran Direksi Persero.

Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Minggu (29/12/2024), AHY bersama rombongan tampak masuk ke area KM Labobar melalui garbarata alias jembatan penghubung ruang tunggu dengan pintu kapal sekitar pukul 18.28 WIB dan keluar sekitar pukul 17.01 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seusai berkeliling kapal, AHY menjelaskan hingga saat ini kapal angkutan penumpang merupakan salah satu moda transportasi yang cukup banyak digunakan masyarakat untuk bepergian antar pulau di Indonesia.

"Kita tahu bahwa sektor transportasi laut ini juga harus terus diperkuat karena juga masih menjadi primadona, apalagi jika dihadapkan pada biaya perjalanan," ucap AHY kepada wartawan di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (29/12/2024).

"Dibandingkan dengan tiket-tiket pesawat, tentu biaya kapal rupiahnya lebih efisien dibandingkan pesawat terbang. Tetapi memang jika dihadapkan dengan waktu tentu penerbangan lebih cepat. Selalu ada plus minus dari setiap modal transportasi," terangnya lagi.

Meski begitu menurutnya hingga saat ini jumlah kapal penumpang yang tersedia masih sedikit jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat. Termasuk salah satunya kapal-kapal milik Pelni yang dirasa masih belum cukup optimal.

"Sampai dengan hari ini, tadi kami juga di ruang Pelindo mendengarkan pemaparan dari Ibu Dirut Pelni yang menyampaikan bahwa per hari ini ada 82 kapal, 50 milik Kemenhub, kemudian 32 milik Pelni. Di antara 32 ada 26 yang merupakan kapal penumpang, di antaranya adalah KM Labobar ini," jelas AHY.

Untuk itu, menurutnya jumlah ketersediaan kapal penumpang milik BUMN pelayaran ini masih harus ditingkatkan. Sembari Pelni turut diminta untuk terus melakukan peremajaan dan perawatan kapal yang ada untuk menjaga kelayakan hingga keamanan layanan.

"Masyarakat kita juga masih sangat membutuhkan transportasi laut sehingga tadi kami juga berdiskusi bahwa ke depan jumlah kapalnya harus semakin banyak karena untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat dan harus juga diremajakan," terang AHY.

"Ada usia teknis yang masing-masing produsen itu telah menentukan misalnya untuk kapal-kapal produksi Jerman seperti Labobar ini, 30 tahun usia teknisnya. Ini usianya 21 tahun, jadi masih oke. Tetapi ada yang juga sudah lebih senior usianya, harus segera diremajakan. Tetapi yang jelas maintenance-nya juga terus dilakukan oleh jajaran Pelni sehingga faktor keamanan dan keselamatan itu tetap nomor satu" sambungnya.

Di sisi lain, AHY tidak memungkinkan bahwa untuk menambah jumlah armada kapal penumpang ini diperlukan biaya yang tidak sedikit. Sehingga menurutnya perlu ada sumber pendanaan lain di luar APBN.

"Benar ini membutuhkan dukungan anggaran berarti dukungan politik karena anggaran tidak lepas dari proses politik antara pemerintah dengan parlemen, dengan DPR, jadi kita akan meneliti secara lebih detail tadi sebetulnya sudah dipaparkan berapa proyeksi kebutuhan kapal tiap tahun," kata AHY.

"Harus dihitung dengan cermat memang tidak murah, satu kapal itu bisa Rp 1,5 triliun dan setiap rupiah uang rakyat harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik mungkin. Kita juga harus melihat berapa kemampuan APBN untuk bisa memberikan support untuk peremajaan sekaligus penambahan jumlah kapal. Tapi juga tengah kita bicarakan skema-skema pembayaran yang juga kredibel dan bisa lebih cepat ketika kebutuhannya juga memang lebih urgent," pungkasnya.

(kil/kil)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial