Zelensky Akan Tunggu Putin di Turki untuk Perundingan Damai

1 day ago 3

Kyiv -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya akan menunggu Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki, pada Kamis (15/5), untuk melakukan perundingan damai. Zelensky telah mengonfirmasi kehadirannya, sedangkan Putin masih bungkam.

Putin, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (14/5/2025), sejauh ini belum mengatakan apakah dirinya akan hadir dalam perundingan tersebut, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kedua belah pihak untuk hadir sebagai bagian dari upaya Washington menghentikan perang tersebut.

Zelensky mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa dirinya akan berada di Ankara pada Kamis (15/5) untuk melakukan perundingan dengan Moskow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan keduanya akan menunggu Putin untuk datang.

Dikatakan oleh Zelensky bahwa dirinya akan "melakukan segalanya untuk menyetujui gencatan senjata, karena dengan (Putin) itu, saya harus merundingkan gencatan senjata, karena hanya dia yang dapat memutuskannya".

Pemimpin Ukraina tersebut menambahkan bahwa jika pemimpin Rusia tidak muncul, maka para pemimpin Eropa dan AS harus menindaklanjutinya dengan ancaman sanksi tambahan dan sanksi berat terhadap Rusia.

Washington telah memberikan tekanan kuat pada kedua pihak untuk datang ke meja perundingan sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu, dengan janji untuk mengakhiri perang.

Trump mengatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio akan menghadiri pertemuan yang direncanakan antara Ukraina dan Rusia di Turki, dan mungkin akan ada hasil yang baik.

Simak juga Video 'Pesan Trump ke Putin-Zelensky: Akhiri Perang Bodoh Ini!':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Para pemimpin Eropa mengancam akan menjatuhkan sanksi besar -- yang memerlukan dukungan AS -- terhadap Putin jika dia tidak menyetujui usulan gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

Ancaman itu gagal menggerakkan Putin, yang malah menyerukan pembicaraan langsung dengan Ukraina di Istanbul pada 15 Mei besok.

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengulangi ancaman sanksi itu pada Selasa (13/5), dengan mengatakan bahwa "jika tidak ada kemajuan nyata minggu ini, kami ingin bekerja sama di tingkat Eropa untuk pengetatan sanksi yang signifikan".

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan dirinya mendukung penerapan sanksi baru terhadap Rusia dalam beberapa hari mendatang, jika Moskow gagal menyetujui gencatan senjata, dengan sektor keuangan dan minyak dan gas sebagai target yang mungkin.

Simak juga Video 'Pesan Trump ke Putin-Zelensky: Akhiri Perang Bodoh Ini!':

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial