Jakarta -
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Moh Rano Alfath, mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang menghadiri langsung peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Monas, Jakarta, kemarin. Rano menilai kehadiran Prabowo merupakan bukti nyata keberpihakan negara terhadap aspirasi dan perjuangan kaum pekerja.
"Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen luar biasa. Beliau hadir langsung di tengah-tengah buruh, menyampaikan pesan yang hangat, serta memberikan sejumlah langkah konkret yang menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam terhadap nasib para pekerja," ujar Rano Alfath dalam keterangan persnya, Selasa (2/5/2025).
Rano menilai kehadiran Prabowo secara langsung dalam perayaan Hari Buruh bukan hanya bermakna simbolis, tetapi merupakan momentum bersejarah. Untuk diketahui, terakhir kali Presiden RI hadir dalam perayaan May Day terjadi pada tahun 1965 saat Presiden Soekarno menyapa langsung para buruh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah 60 tahun sejak Presiden Soekarno terakhir hadir di Hari Buruh. Hari ini, Presiden Prabowo hadir bukan hanya sebagai formalitas, tapi juga membawa visi yang jelas dan keberanian politik untuk menyentuh isu-isu krusial ketenagakerjaan," lanjutnya.
Rano menyoroti rencana Prabowo yang akan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional hingga menghapus sistem outsourcing. Dia menilai rencana itu adalah salah satu bentuk keadilan sosial.
"Komitmen untuk membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, Satgas PHK, hingga dukungan terhadap gelar Pahlawan Nasional bagi Marsinah menunjukkan bahwa Presiden memahami isu ketenagakerjaan tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari sisi historis dan keadilan sosial," kata Rano.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum DPP PKB itu juga mengapresiasi langkah Presiden yang responsif terhadap masukan para pekerja terkait beban pajak penghasilan (PPh) yang dirasakan semakin berat. Dia menilai sikap Prabowo itu menunjukkan bahwa pemerintahannya berpihak kepada rakyat.
"Kita mendengar langsung bagaimana Presiden menyampaikan bahwa pajak besar seharusnya hanya untuk orang-orang yang penghasilannya besar. Ini sikap keberpihakan yang penting dalam situasi ekonomi saat ini," tegasnya.
Apresiasi Polri
Selain itu, Rano juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polda Metro Jaya, yang dinilai sigap, profesional, dan tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam mengawal aksi unjuk rasa Hari Buruh. Dia menyoroti penanganan terhadap kelompok anarko yang sempat menyusup dalam aksi di depan Gedung DPR/MPR RI.
"Kami mengapresiasi kawan-kawan di Polri, khususnya Polda Metro Jaya, yang sudah bekerja dengan cepat, profesional, dan tetap persuasif. Secara umum aksi May Day berjalan aman dan terkendali meskipun sempat ada gangguan dari pihak luar," jelas Rano.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan stabilitas keamanan adalah tantangan besar dalam negara demokrasi. Namun aparat berhasil menjalankan tugas tanpa mencederai hak-hak konstitusional warga di perayaan May Day kemarin (1/5).
"Negara hadir secara penuh. Rakyat bisa menyampaikan aspirasi, aparat menjalankan tugas dengan humanis, dan Presiden pun hadir untuk mendengar langsung suara rakyat. Ini bentuk ekosistem demokrasi yang ideal dan patut dijaga bersama," pungkasnya.
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini