Jakarta -
Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial (DWP Kemensos) melaksanakan sarasehan bersama penyandang disabilitas langka dan pendamping yang tergabung ke dalam Indonesia Rare Disorder (IRD). Penasihat I DWP Kemensos, Fatma Saifullah Yusuf, menjamin Kemensos tetap memberikan perhatian dan bantuan serta layanan kepada penyandang disabilitas dan pendamping.
Menurut Fatma, bantuan dan layanan itu berupa program seperti program perlindungan dan jaminan sosial, program pemberdayaan, bantuan Atensi hingga kewirausahaan. Dia mengatakan kolaborasi dengan instansi lain juga diperlukan untuk memastikan penyandang disabilitas bisa hidup sehat, produktif dan mandiri.
"Kementerian Sosial terus berkomitmen untuk memberikan layanan dan program kepada para penyandang disabilitas, melalui program-program perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan juga pemberdayaan," kata Fatma di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga bantuan Atensi, ada juga bantuan sembako, bahkan permakanan, dan juga kewirausahaan. Namun, tentu pemerintah terus mengharapkan kolaborasi dari dukungan semua pihak agar layanan tersebut dapat terus dikembangkan, sehingga penyandang disabilitas dapat hidup sehat, bisa lebih produktif, lebih mandiri, dan juga lebih bermartabat," ucapnya.
Fatma menyampaikan, dalam acara sarasehan itu turut diberikan sejumlah layanan kepada penyandang disabilitas. Layanan tersebut berupa terapi perilaku, fisioterapi, psikologi klinis hingga dokter umum.
"Layanan yang dipersembahkan ini, tentu saja untuk anak-anak kita semuanya, yang kita persembahkan ada, okupasi terapi, terapi perilaku, kemudian ada juga pelayanan kaki palsu, ada juga fisioterapi, ada psikolog klinis, ada terapi wicara, kemudian ada dokter gizi, ada dokter umum," ucapnya.
Dalam acara sarasehan itu, Fatma juga menerima sejumlah aspirasi dari para orang tua dan pendamping penyandang disabilitas. Salah satu aspirasi yang diterima adalah memperluas layanan terapi bagi penyandang disabilitas hingga tingkat Puskesmas.
"Kesulitan terapi di seluruh kabupaten, kota itu luar biasa, mereka jauh banget dari rumah sakit dan sebagainya, sedangkan di Puskesmas itu harusnya ada. Sehingga tadi saya sampaikan supaya Kementerian Kesehatan berupaya untuk berikan fasilitas terapi di semua Puskesmas kalau bisa, kalau tidak ya di kecamatan, itu yang dibutuhkan oleh ibu-ibu yang memberikan masukan kepada saya," katanya.
Fatma berharap kegiatan sarasehan bersama penyandang disabilitas dan para pendamping itu dapat terus berlanjut. Dia juga berharap DWP Kemensos dapat memberikan kontribusi dalam membantu tugas Kemensos.
"Sudah beberapa kali (DWP Kemensos) saya ajak untuk mengunjungi beberapa kegiatan, mulai dari yatim piatu, disabilitas. Dan mulai mengerti ini adalah bagian dari tanggung jawab kita, membantu Kementerian Sosial. Jadi kita senang lah ya. Senang lah bisa bersama-sama support, memperhatikan, menyayangi, tidak mengasihani, tapi menyayangi dan memberikan ketenangan lah buat mereka," ujarnya.
(whn/whn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini