Terdampar di Pantai Australia, Puluhan Paus Akan Disuntik Mati

2 days ago 9

Jakarta -

Puluhan paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) telah mati dan puluhan lainnya akan disuntik mati setelah terdampar massal di pantai terpencil Australia.

Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania mengatakan kawanan paus itu terdampar di dekat Sungai Arthur, di bagian barat laut pulau itu.

Sekitar 90 dari 157 paus termasuk yang masih muda sejatinya masih hidup pada Rabu (19/02). Namun, tim ahli di lokasi tersebut mengatakan kondisi yang rumit membuat hewan-hewan mamalia itu tidak mungkin diselamatkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tasmania beberapa kali menjadi lokasi terdamparnya paus dalam jumlah besar dalam beberapa tahun terakhir. Insiden yang paling buruk terjadi pada 2020 lalu. Namun, paus pembunuh palsu belum pernah terdampar massal di sana selama lebih dari 50 tahun.

Paus pembunuh palsu merupakan salah satu spesies lumba-lumba terbesar. Mereka dapat berkembang dengan panjang tubuh hingga 6 meter dan berat 1,5 ton.

Mengapa disuntik mati?

Lokasi terdamparnya paus-paus itusekitar 300 km dari Kota Launceston sangat sulit diakses sehingga peralatan penyelamatan tidak bisa diangkut ke sana, kata ahli biologi kelautan Kris Carlyon kepada media.

"Ini mungkin lokasi tersulit yang pernah saya lihat dalam 16 tahun menjalankan peran ini di Tasmania," katanya.

"Jalan menuju lokasi berupa jalan satu jalur yang sangat kasar dan curam. Kami bisa menggunakan kendaraan roda empat di sana, tetapi tidak banyak alternatif."

Kondisi yang buruk membuat pengembalian hewan-hewan tersebut ke laut dari lokasi tempat mereka terdampar menjadi mustahil. Tim ahli mencoba memindahkan dua hewan dan mengapungkannya kembali, tetapi tidak berhasil.

"Hewan-hewan tersebut tidak dapat melewati jeram untuk keluar. Mereka terus berputar dan kembali ke pantai," kata Shelley Graham, dari Dinas Taman dan Satwa Liar Tasmania.

Dengan kondisi yang diperkirakan akan sama selama dua hari ke depan, dokter hewan ahli satwa liar membuat keputusan yang "sulit", yaitu melakukan suntik mati terhadap paus-paus yang tersisa.

"Semakin lama hewan-hewan ini terlantar, semakin lama pula mereka menderita. Semua pilihan alternatif tidak berhasil, eutanasia selalu menjadi pilihan terakhir," kata Dr. Carlyon.

garisBBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garisBBC

Suntik mati diperkirakan akan dimulai pada Rabu (19/02) tetapi akan berlanjut pada Kamis (20/02).

Pihak berwenang masih mencari cara untuk membuang bangkai-bangkai paus.

Lokasi tersebut memiliki makna budaya yang penting bagi masyarakat Aborigin sehingga seorang juru bicara departemen sebelumnya menyarankan "mungkin dalam kasus ini... membiarkan alam berjalan sebagaimana mestinya".

Apakah ada upaya menyelamatkan paus terdampar?

Paus-paus yang terdampar di sepanjang pantai di Pulau Tasmania, Australia.

Paus-paus yang terdampar di sepanjang pantai di Pulau Tasmania, Australia. (Reuters)

Pihak berwenang mengatakan bahwa kawanan paus itu telah terdampar di lokasi tersebut selama 24 hingga 48 jam sehingga akan sangat sulit untuk menyelamatkan hewan-hewan itu.

"Tinjauan awal menunjukkan bahwa upaya untuk mengapungkan paus-paus kembali ke dalam laut akan sangat sulit mengingat lokasi yang susah dijangkau, kondisi laut, dan tantangan mendapatkan peralatan khusus ke daerah terpencil," kata juru bicara Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkunan Tasmania, Brendon Clarke.

Meskipun tim penyelamat pernah menyelamatkan sejumlah paus pada kejadian serupa di pantai barat, teknik yang sama tidak dapat digunakan pada insiden kali ini karena kondisinya rumit.

Elemen lainnya adalah "kekhawatiran" tentang keselamatan dan kesejahteraan tim penyelamat.

"Ombak pasang begitu besar sehingga upaya mengapungkan kembali hewan-hewan tersebut akan sangat menantang. Lalu ada risiko keselamatan yang sangat besar bagi staf dan personel kami."

"Karena fakta bahwa hewan-hewan ini besar, berpotensi dalam keadaan sekarat, dan mereka dapat menggeliat dan bergerak di pantai, [ada] kemungkinan seseorang terluka."

"Karena spesies ini besar dan berpotensi dalam keadaan sekarat, mereka dapat menggeliat dan bergerak di pinggiran pantai yang [mungkin ] membuat seseorang terluka".

Faktor bahaya lainnya adalah ancaman hiu di perairan tersebut.

Pihak berwenang telah mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi karena kebakaran hutan terjadi di sekitaran pantai dan akses jalan terbatas.

Seorang warga setempat bernama Jocelyn Flint mengaku telah pergi ke lokasi tersebut pada Rabu (19/02) pagi setelah putranya melihat kawanan paus itu.

"Ada paus yang masih bayi, mereka bersama keluarganya. Mata mereka terbuka, mereka menatap saya seolah minta bantuan. Benar-benar mengerikan. Mereka semua kepayahan," kata Jocelyn kepada ABC News Australia.

Seberapa sering insiden paus terdampar dan mengapa terjadi?

Lebih dari 80% paus yang terdampar di Australia terjadi di Tasmania sering kali di pantai baratnya.

Pada 2020, sekitar 470 paus pilot terdampar di Pelabuhan Macquarie. Sebanyak 350 ekor di antara mereka mati meski sudah mendapat pertolongan.

Dua tahun kemudian, 200 ekor paus terdampar di lokasi yang sama.

Paus merupakan mamalia yang bersifat sangat sosial. Mereka bisa terdampar dalam jumlah besar karena mereka bepergian dalam komunitas yang erat dan bergantung pada komunikasi secara terus-menerus.

Ada berbagai teori tentang mengapa paus bisa terdampar. Beberapa ahli mengatakan bahwa paus dapat menjadi bingung setelah mengikuti ikan yang mereka buru ke pantai.

Teori lainnya meyakini bahwa satu ekor paus dapat secara keliru menuntun seluruh kelompok ke pantai.

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial