Jakarta -
Program cek kesehatan gratis untuk masyarakat yang berulang tahun merupakan program pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang dimulai pada 10 Februari 2025. Hadiah cek kesehatan gratis ini berlaku selama 30 hari sejak berulang tahun. Untuk masyarakat yang berulang tahun pada Januari dan Februari, pengecekan kesehatan bisa dilakukan sampai April 2025. Program ini bisa dilakukan di seluruh Puskesmas di Indonesia, dan dapat diikuti semua lapisan masyarakat mulai dari bayi baru lahir, balita, dewasa, dan lansia.
Berdasarkan rekomendasi dari American Medical Association (AMA), pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat dilakukan minimal setahun sekali. Pemeriksaan dimulai dari usia remaja hingga dewasa, terutama yang berusia 40 tahun ke atas, karena umumnya sudah memiliki gejala penyakit serius. Penyakit yang terdeteksi secara dini, dengan penanganan yang cepat dan tepat, dapat mengurangi beban biaya kesehatan.
Salah satu penyakit tidak menular yang menimbulkan beban kesehatan dan biaya yang besar adalah kanker. Kanker payudara dan kanker leher rahim termasuk kanker yang paling banyak menyerang wanita Indonesia. Nah, di program cek kesehatan gratis pemerintah ini ada juga pengecekan dini untuk kedua jenis kanker tersebut. Berikut pengalaman saya mencoba hadiah ulang tahun dari pemerintah ini.
Pendaftaran Cek Kesehatan Gratis
Tahap pendaftaran sebagai berikut:
1. Peserta harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile lalu membuat akun.
2. Datang ke Puskesmas yang sudah peserta pilih di aplikasi Satu Sehat Mobile.
3. Melakukan pendaftaran dengan memindai QR code yang sudah ditentukan. Lalu akan muncul pesan Whatsapp otomatis dari Satu Sehat Kemenkes, dengan tulisan "daftarckg", klik "kirim", lalu pilih "pendaftaran". Peserta akan mendapatkan link tautan yang harus diisi dan dilengkapi. Link tersebut tidak boleh dibagikan ke orang lain untuk keamanan data pribadi.
4. Setelah link diisi, peserta akan kembali mendapatkan pesan Whatsapp berupa tiket untuk cek kesehatan gratis, yang mencantumkan nama peserta, beserta tanggal dan lokasi pemeriksaan.
5. Tunjukkan tiket cek kesehatan gratis dan KTP ke petugas Puskesmas.
Selain mendapatkan tiket, peserta juga akan mendapatkan link form kesehatan untuk skrining mandiri. Data yang diisi berupa demografi, penyakit hati, kanker leher rahim, kesehatan jiwa, perilaku merokok, tekanan darah dan gula darah, tingkat aktivitas fisik, dan tuberkulosis. Data ini akan menjadi acuan petugas untuk pengecekan yang lebih mendalam.
Pengecekan Kesehatan
Petugas Puskesmas akan melakukan pengecekan fisik ke peserta berupa: pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, tes pendengaran dengan menggunakan garpu tala, tes buta warna, dan tes penglihatan dengan membaca huruf dan angka dari jarak tertentu.
Setelah itu peserta akan diberi surat rujukan untuk menuju ruangan laboratorium dan ruangan Keluarga Berencana (KB). Di laboratorium, dilakukan pengambilan sampel darah untuk pengecekan darah lengkap, gula darah, dan HbsAg untuk mendeteksi virus Hepatitis B. Sedangkan di ruangan KB akan dilakukan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) untuk pengecekan resiko kanker leher rahim dan tes risiko kanker payudara dengan metode SADARI.
Pengecekan risiko kanker leher rahim sangat disarankan untuk wanita yang sudah menikah atau masih aktif melakukan aktifitas seksual.
Hasil Pengecekan Kesehatan dan Tindak Lanjut
Untuk hasil tes IVA dan SADARI, secara visual bisa langsung diinformasikan petugas ke peserta. Sedangkan untuk hasil tes IVA secara detail membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar satu bulan, karena harus diteruskan dan dicek di laboratorium tertentu. Hasil pengecekan darah bisa diambil keesokan harinya. Saat pengambilan hasil cek darah, petugas akan menjelaskan mengenai kondisi kesehatan peserta secara keseluruhan dan memberikan saran pola hidup sehat.
Bila ada masalah pada kesehatan peserta, maka petugas akan merekomendasikan untuk pengecekan yang lebih lanjut.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Pengecekan Kesehatan
Pilih lokasi Puskesmas yang dekat dengan rumah atau lokasi kantor untuk menghindari resiko kelelahan. Disarankan untuk berpuasa dari malam hari sebelum hari pengecekan, untuk pengecekan gula darah,. Bila tidak berpuasa, akan dilakukan pengecekan gula darah sewaktu.
Untuk tes IVA ada beberapa kondisi yang diperlukan yaitu: tidak sedang menstruasi, tidak melakukan hubungan seksual sejak 24 jam sebelum pemeriksaan dan sudah mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu. Bila salah satu kondisi ini tidak terpenuhi, peserta akan diminta datang kembali di lain hari untuk tes IVA.
Gusti Nur Iwari warga masyarakat
(mmu/mmu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini