Terbongkar Praktik Curang Gelonggong Ayam Demi Cuan

5 hours ago 3
Jakarta -

Polisi membongkar praktik curang pedagang ayam potong di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pelaku menjual ayam yang digelondong demi mencari cuan yang tinggi.

Dirangkum detikcom, praktik penggelonggongan ayam ini dilakukan di tempat pemotongan ayam milik pedagang inisial A, di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Seorang pria inisial S (30) yang merupakan tukang potong ayam di lokasi tersebut diamankan polisi.

Pelaku menyuntikkan air ke dalam daging ayam untuk menambah bobot. Sehingga, ayam terkesan lebih berisi dan dijual pelaku dengan harga yang lebih tinggi daripada ayam broiler yang tidak digelonggong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengungkap praktik penggelonggongan ayam itu dilakukan sejak 2021. Daging ayam suntikan tersebut dijual lebih mahal dibandingkan ayam yang tidak disuntik air.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo mengatakan kasus ini terungkap setelah polisi mendapatkan informasi adanya penggelonggongan ayam sayur di lokasi pemotongan ayam yang berada di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Operasi ini juga dilakukan dalam rangka operasi pangan menjelang Ramadan.

"Hasil interogasi awal didapatkan informasi bahwa benar telah terjadi pemotongan ayam yang kemudian dicampur dengan air dan tidak sesuai dengan standar produksi," kata Ardian kepada wartawan, Kamis (27/2).

Tukang Potong Ayam Diamankan

Tempat pemotongan ayam tersebut digerebek oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, menjelang Ramadan, pada Kamis (27/2) dini hari. Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan seorang tukang pemotong ayam.

"Pelaku yang diamankan inisial S (30), tukang potong ayam," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Ardian Satrio Utomo saat dihubungi wartawan, Kamis (27/2).

Sementara itu, Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Bima Sakti mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami keterlibatan pemilik usaha dalam kegiatan penggelonggongan ayam ini.

"Kalau untuk pelaku, di sini yang bersangkutan hanya pekerja dan ada pemiliknya, di situ masih kita lakukan pendalaman," kata Bima.

Suntik Ratusan Ayam Potong Sehari


Polisi mengungkapkan praktik penggelonggongan ayam yang dilakukan pedagang nakal di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, berlangsung sejak 2021. Dalam sehari, pelaku bisa menyuntik sampai 200 ekor ayam.

"Itu (menggelonggong ayam) sekitar puluhan sampai ratusan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo di Jakarta, Jumat (28/2).

AKP Bima mengatakan SY bekerja sebagai pemotong ayam sekaligus yang melakukan penggelonggongan di tempat pemotongan ayam tersebut. Bima menyebut SY bisa menyuntik sampai ratusan ayam dalam sehari.

"Untuk pemotongan yang bisa dilakukan oleh Saudara SY dalam satu hari bisa sampai 100 sampai 200 ayam potong," kata Bima.

Baca selanjutnya: ayam suntikan dijual hingga Rp 50 ribu

Praktik ayam gelonggongan di Jaksel (Taufiq/detikcom) Praktik ayam gelonggongan di Jaksel (Taufiq/detikcom)

Motif Cari Keuntungan

Polisi mengungkap pedagang curang menggelonggong ayam untuk menambah bobot ayam demi mencari keuntungan yang tinggi. Ayam gelonggongan dijual hingga Rp 50 ribu, selisih harga Rp 12 ribu dengan ayam normal yang biasanya dijual hingga Rp 38 ribu.

"Untuk motif di sini pelaku yang pasti mencari keuntungan dari penjualan ayam tersebut yang di mana ayam tersebut dari keterangan pelaku SY bobot awal atau sebelum dilakukan gelonggong berbeda sekitar 1 sampai 2 ons, yang di mana harga pasar di sini kisaran Rp 30 sampai 50 ribu," kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, usai sidak tempat gelonggongan ayam di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (28/2).

Dia menjelaskan SY bisa meraih keuntungan hingga 30% setelah ayamnya disuntik. Dia mengatakan timbangan ayam menjadi lebih berat sehingga konsumen membayar lebih.

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap tersangka SY (32) bisa menjual ayam gelonggongan hingga 200 ekor per hari. Jika dihitung, SY bisa mendapat kurang lebih Rp 10 juta dalam sehari.


Disuntik Air yang Kotor

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan mengungkap praktik gelonggong ayam ini dilakukan dengan menggunakan air yang tercemar.

"Yang paling perlu kita cermati adalah air yang digunakan itu berasal dari air kotor. Karena air kotor disuntikkan ke daging ayam, otomatis ayam tersebut terkontaminasi bakteri yang ada di air kotor tersebut," kata Kepala Sudin KPKP Jakarta Selatan Hasudungan A Sidabalok kepada wartawan di Pasar Kebayoran Lama, Jaksel, Jumat (28/2).

Hasudungan mengatakan penyuntikan air ke dalam daging ayam mengakibatkan daging lebih cepat membusuk dan berbau tak sedap. Lalu saat dimasak, ayam gelonggong akan menyusut atau besar dan beratnya berkurang drastis.

"Kemudian konsistensinya juga akan menjadi lembek karena banyak air ya, kemudian juga dia akan berbau cepat, berbau amis, dan ketika dikonsumsi dia juga tidak seenak ayam yang tidak digelonggong," ungkapnya.

Menurut Hasudungan, dampak terhadap kesehatan konsumen tak akan terasa secara langsung. Namun air yang terkontaminasi ini tentu saja membawa penyakit bagi tubuh manusia.

"Sumber air tersebut juga tidak tahu ya, apakah itu air dari comberan, air tanah, dan segala macam, itu bisa jadi terkontaminasi bakteri, ada salmonela, ada E coli, otomatis ayam yang dibeli itu akan cepat busuk," katanya.

Selain itu, konsumen dirugikan karena bobot ayam jadi lebih berat sehingga membayar dengan harga lebih. Penambahan bobot ayam gelonggongan meningkat antara 100-200 gram per potong.

(mea/mea)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial