MAKI: KPK Tinggal Adu Bukti di Sidang Hasto, Seribu Febri Tak Ngaruh

12 hours ago 5

Jakarta -

KPK memeriksa pengacara Febri Diansyah karena sempat mengikuti ekspose atau gelar perkara terkait perkara suap pergantian antarwaktu (PAW) Harun Masiku. Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menyebut pemeriksaan terhadap Febri tidak relevan karena tidak ada larangan mantan pegawai KPK menjadi pengacara tersangka kasus korupsi.

"Saya kira tidak terlalu urgent dan relevan bahwa Febri pernah ikut ekspose karena nyatanya memang tidak ada larangan apapun pimpinan maupun pegawai KPK jadi lawyer perkara korupsi yang ditangani KPK," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).

Menurut Boyamin, saat ini yang paling penting adalah KPK harus mampu mengusut kasus Harun Masiku ini secara sempurna. Pengusutan itu, kata Boyamin, baik yang melibatkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto maupun tersangka lain yang belum disidangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut saya sih ke substansi saja bahwa KPK mampu dan harus mampu menyidik perkara Harun Masiku secara sempurna, baik yang melibatkan tersangka Hasto maupun yang belum disidangkan seperti tersangka Donny Tri," ujar Boyamin.

Boyamin menilai alat bukti mengenai kasus Harun Masiku yang dimiliki KPK tidak akan terganggu oleh pengetahuan Febri. KPK, kata Boyamin, saat ini tinggal membuktikan di persidangan bahwa para terdakwa bersalah dan harus dihukum.

"Kalau ada alat bukti Harun Masiku segala macam tidak akan terganggu oleh pengetahuan Febri, misalnya kalau ada alat buktinya lengkap apakah Febri dengan begitu misalnya tahu rahasianya bisa memukul balik KPK kan nggak," ujar Boyamin.

"Menurut saya, biarkan Febri jadi lawyer Hasto dan KPK harus mampu membuktikan di KPK di pengadilan bahwa alat buktinya cukup sehingga terdakwa-terdakwa diputus bersalah," sambungnya.

Lagi-lagi, kata Boyamin, KPK kini harus bisa beradu argumen dan alat bukti dengan Febri di persidangan. Boyamin menilai KPK seharusnya tidak perlu memanggil Febri karena tidak berpengaruh terhadap substansi.

"Jadi bahasanya 'seribu Febri pun tidak ngaruh'. KPK tidak perlu mengutak-atik Febri dengan memanggil, berlebihan menurut saya. Nyatanya hal demikian bukan substansi dan Febri bukan penyidik dan pengetahuannya terbatas," ujar Boyamin.

"Tidak usah berlebihan kita bebaskan Febri tetap jadi lawyer Hasto, silakan beradu strategi, beradu alat bukti, sehingga 'seribu Febri' pun nggak ngaruh," tambah Boyamin.

Seperti diketahui, KPK telah memeriksa Febri Diansyah yang kini sebagai pengacara tersangka kasus Harun Masiku, Hasto Kristiyanto. Febri diperiksa karena sempat mengikuti ekspose atau gelar perkara dalam kasus Harun Masiku.

"Informasinya adalah yang bersangkutan sebagai Kepala Biro Humas mengikuti salah satu ekspose, ekspose perkara yang saat ini sedang juga ditangani oleh penyidik," kata jubir KPK Tessa Mahardhika kepada wartawan, Kamis (17/4).

Namun belum bisa dirinci materi lebih detail dari pemeriksaan tersebut. Materi pemeriksaan detail baru bisa disampaikan di persidangan.

Febri Ngaku Tak Tahu Info Rahasia Kasus Harun Masiku

Diketahui Febri Diansyah diperiksa KPK pada Senin (14/4). Seusai pemeriksaan, dirinya menegaskan sudah tidak menjabat sebagai jubir KPK saat OTT itu.

"Yang kedua, pada saat OTT terjadi pada tanggal 8 atau 9 Januari 2020, saya bukan lagi menjadi juru bicara KPK," kata Febri Diansyah setelah diperiksa di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/4).

Namun, pada saat konferensi pers OTT tersebut, dirinya masih dimintai bantuan. Dia hadir dalam rapat mempersiapkan konferensi pers tersebut.

"Jadi saya hadir di rapat yang terkait dan kemudian fokus saya adalah bagaimana agar informasi tersebar kepada teman-teman media secara cukup proporsional," tuturnya.

Febri menegaskan, dari kegiatan tersebut, tidak memperoleh informasi yang bersifat rahasia. Informasi yang didapatkannya pun semuanya untuk dipublikasikan ke media.

(whn/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial