Jakarta -
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (Menbud), Fadli Zon menerima audiensi dari Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta. Pertemuan ini mendiskusikan sejumlah hal terkait upaya mengangkat kembali peran dan karya-karya W.R. Soepratman di tengah masyarakat serta
pelestarian legasi pahlawan nasional pencipta lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' tersebut.
Fadli Zon menyampaikan apresiasinya atas inisiatif dan dedikasi yang ditunjukkan oleh yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara. Dalam pertemuan ini, Fadli Zon menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk mendukung pelestarian dan promosi karya W.R. Soepratman sebagai bagian dari sejarah perjuangan bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin warisan W.R. Soepratman tetap utuh dan bisa dinikmati generasi mendatang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).
Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa W.R. Soepratman lahir di Jatinegara pada 9 Maret-bukan di Purworejo sebagaimana kerap diperdebatkan. Fadli Zon sendiri menyatakan bahwa ia memiliki koleksi piringan hitam lagu-lagu karya W.R. Soepratman sejak tahun 1910-an, yang menunjukkan kekayaan musikal dan historis tokoh ini.
Perwakilan dari Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara, Endang Wahyuningsih yang merupakan anak dari Ngadini Soepratini (kakak W.R. Rudolf Soepratman) dalam pertemuan ini menjelaskan keberadaan yayasan. Ia mengatakan Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara berdiri dengan tujuan untuk membangun wadah yang lebih transparan dan ingin melibatkan seluruh keluarga besar Wage Rudolf Soepratman.
"Selama ini, pelestarian legasi hanya dikelola oleh sebagian kecil keluarga tertentu. Kami ingin merangkul semuanya, bahwa kita semua adalah keturunan W.R. Soepratman dan mari bersama-sama meneruskan legasi buyut kita, karena karyanya tidak hanya 'Indonesia Raya', tetapi juga banyak karya lainnya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Fadli Zon juga mengungkapkan komitmennya untuk memfasilitasi rekonsiliasi seluruh keluarga besar W.R. Soepratman.
"Saya berharap seluruh keluarga besar W.R. Soepratman bisa bersatu. Kami bisa memfasilitasi pertemuan bagi
seluruh keluarga untuk mengadakan silaturahmi," jelasnya.
Endang menambahkan, selama ini banyak generasi muda yang belum mengenal sosok W.R. Soepratman secara utuh.
"Di media sosial, banyak yang tidak mengenali fotonya, bahkan hanya tahu beliau sebagai pencipta Indonesia Raya saja. Padahal, lagu Ibu Kita Kartini juga diciptakan oleh W.R. Soepratman," ungkapnya.
Dirinya juga mengusulkan adanya kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan melalui kegiatan festival, seperti konser musik, lomba menyanyi, lomba mengarang lagu, dan lomba menggambar. Hal ini Ini untuk menggerakkan anak-anak generasi Z dan Alpha agar lebih mengenal pahlawan mereka, khususnya WR Soepratman.
Lebih lanjut, Fadli Zon menyambut baik usulan tersebut. Ia mengatakan bisa direncanakan konser lagu-lagu W.R.
"Soepratman menjelang Hari Pahlawan dengan melibatkan musisi atau komposer profesional, seperti Addie MS, Erwin Gutawa, Andi Rianto, dan lainnya agar lagu-lagu beliau semakin dikenal dan populer," ujar Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, ini bisa jadi momentum yang luar biasa.
Sebagai informasi, hadir dalam pertemuan ini, perwakilan dari Yayasan Wage Rudolf Soepratman Meester Cornelis Jatinegara, di antaranya Dario Turk, Nadra Irene Marintan, Johannes FT Turangan, dan Hendro Josoprawiro, serta dari Kementerian Kebudayaan hadir Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan, Putri Woelan Sari Dewi; dan Direktur
Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.
Kementerian Kebudayaan siap memberikan dukungan dan mendorong upaya pelestarian sejarah dan penghormatan terhadap tokoh penting seperti Wage Rudolf Soepratman yang merupakan bagian penting dalam memperkuat identitas kebudayaan.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini