SMAN 6 Depok Soal Study Tour: Mohon Maaf, Mohon Arahan Pak Gubernur Dedi

3 hours ago 2

Depok -

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi memecat Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan karyawisata (study tour). SMAN 6 Depok kini meminta maaf ke Dedi.

"Pada saat itu mohon maaf, mungkin kami salah ya, sekaligus pada kesempatan ini kepada Pak Gubernur Jawa Barat. Kalau memang kami dianggap salah menyalahi aturan kami sekali lagi mohon maaf dan mohon arahan serta bimbingan Bapak selaku Gubernur Jawa Barat," kata Humas SMAN 6 Depok Syahri Ramadhan kepada wartawan, Senin (24/2/2025).

Syahri meminta maaf karena SMAN 6 Depok merupakan bagian dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dia pun meminta maaf atas kekhilafan terkait study tour tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena SMA Negeri 6 Depok ini memang adalah bagian dari keluarga besar pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Sekali lagi Bapak, mohon arahannya dan kami juga mohon maaf atas segala kekhilafan kami," ucapnya.

Syahri menjelaskan pihak sekolah menginterpretasikan ucapan Gubernur Jawa Barat itu bersifat imbauan bukan larangan. Pihak sekolah tak bermaksud keras kepala sebab tetap melaksanakan study tour meski sudah diimbau Dedi.

"Karena pada saat itu, kami menginterpretasikan kata-kata himbauan adalah sebagai bukan larangan. Artinya katakanlah kami telah salah menaksirkan itu, kami tidak keras kepala untuk bertahan bahwa kita membenarkan diri, tidak seperti itu. Kemudian inilah yang terjadi. Kurang lebihnya seperti itu," tutupnya.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan karyawisata (study tour). SMAN 6 Depok buka suara terkait masalah tersebut. (Devi Puspitasari/detikcom)Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan karyawisata (study tour). SMAN 6 Depok buka suara terkait masalah tersebut. (Devi Puspitasari/detikcom)

Kepsek SMAN 6 Dicopot Dedi Mulyadi

Gubernur Dedi Mulyadi memecat Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan study tour di hari pertama dia bekerja, atau sesaat setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto, 20 Februari pekan lalu. Menurut Dedi, SMAN 6 Depok sudah melanggar aturan karena tetap melakukan study tour.

"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi," kata Dedy setelah dilantik di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (20/2).

Lima hari sebelum pelantikannya, yakni saat Dedi belum menjadi Gubernur Jawa Barat melainkan masih menjadi Gubernur Terpilih Jawa Barat, Dedi sudah menyampaikan imbauannya soal study tour itu.

"Memang saya belum dilantik ya. Dilantiknya tanggal 20 Februari hari Kamis yang akan datang tahun 2025. Jadi saya hanya bersifat imbauan, belum bisa membuat sesuatu yang tertulis menjadi keputusan gubernur. Tetapi mari kita belajar cerdas," kata Dedi saat itu.

Dia membaca berita bahwa study tour di SMAN 6 Kota Depok membebankan biaya Rp 3,5 juta sampai Rp 5,5 juta per siswa. Dedi keberatan. Lebih baik siswa-siswi di Depok belajar di lingkungannya, bukan ke provinsi yang jauh.

"Kalau kita mau fokus pada kalimat study tour, maka sebenarnya gampang, sampah di Depok menjadi masalah besar. Itu bisa menjadi rangkaian studi di mana anak-anak di jurusan biologi atau jurusan IPA bisa menggunakan metodologi bakteri pengurai sampah," kata Dedi di akun Instagramya, lima hari yang lalu.

(dnu/dnu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial