Jakarta -
Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) menyesalkan soal fitnah yang terus berdatangan soal ijazah palsu terhadap Presiden RI Ke-7 Joko Widodo (Jokowi). AAJ mendukung Jokowi menempuh jalur hukum.
"Kami adalah relawan Jokowi. Kami tidak rela jika Bapak Jokowi terus dihujat, difitnah dan dimaki-maki termasuk yang dilakukan sekelompok orang dari Forum Pembela Ulama dan Aktivis (FPUA) yang mempersoalkan keaslian ijazah Bapak Jokowi. Kami tidak akan tinggal diam!" ujar Wakil Sekjen AAJ Ngatno dalam keterangannya, Kamis (16/4/2025).
Ngatno mengatakan Relawan AAJ mendukung sepenuhnya langkah Jokowi jika nanti menempuh jalur hukum. Menurut dia, Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah memberikan pernyataan yang jelas bahwa ijazah Jokowi asli sehingga hal tersebut tidak perlu diperdebatkan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak (Jokowi) juga punya hak hukum. Tidak ada kasta dalam perlakuan hukum. Kami di AAJ justru mendorong Bapak menempuh langkah hukum," tegas Ngatno.
"Bapak sendiri sudah membentuk tim kuasa hukum. Saya kira arahnya sudah jelas dan kita semua wajib menghormatinya. AAJ tetap taat instruksi. APA KATA JOKOWI!" tambahnya.
Kemudian, Ngatno menambahkan bahwa AAJ juga sudah merasa gerah dengan semua perlakuan kelompok pembenci Jokowi ini. Dengan itu, ratusan relawan AAJ turun di kediaman Jokowi di Sumber, Solo pada Rabu (15/3), sebagai wujud dukungan.
"Kami tidak buta kita tidak tuli. AAJ terus mencermati setiap perkembangan yang berkaitan dengan Bapak. Kami menganggap mereka ini sudah keterlaluan dan tidak lagi punya nalar dan logika. Tetapi kami di AAJ ini solid. Tidak bergerak liar. Selalu satu komando," ujar dia.
"Ada sekitar 300 personel AAJ Solo Raya yang spontan datang ke kediaman Bapak di Sumber. Sebenarnya masih ada relawan AAJ dari Banyumasan, Pantura Barat dan Pantura timur yang ingin gabung. Tapi untuk sementara, cukup AAJ dari Soloraya," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah orang yang menamakan diri Forum Pembela Ulama dan Aktivis (FPUA), mendatangi rumah Jokowi di kawasan Sumber, Solo, Rabu (15/4). Mereka datang dengan membawa spanduk dan mengenakan ikat kepala 'Adili Jokowi'.
Klarifikasi UGM
Pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan pada tahun 1985. Adapun terkait ijazahnya, ada pada Jokowi.
Wakil Rektor UGM Prof Wening Udasmoro menyampaikan itu usai menerima tiga orang perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang meminta klarifikasi soal keaslian ijazah Jokowi. Ketiganya yakni Roy Suryo, Rismon Hasiholan, dan Tifauziyah. Sementara Amien Rais merupakan salah satu tokoh dalam massa TPUA yang ikut aksi bersama massa emak-emak.
Wening menegaskan UGM bukan dalam posisi membela salah satu pihak. Kampus hadir dalam kapasitas menjelaskan jika Jokowi merupakan lulusan UGM tahun 1985 sesuai dengan dokumen yang dimiliki kampus.
"Jadi di dalam konteks ini, ini bukan soal membela siapa, tidak. Tapi bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak, dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan," kata Wening saat memberikan keterangan kepada wartawan di ruang Fortakgama, dilansir detikJogja, Selasa (15/4/2025).
Dalam pertemuan dengan Roy Suryo cs, Wening menyatakan UGM memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan.
"Jadi itu telah kami sampaikan secara lengkap. Misalnya kami memiliki (salinan) ijazah mulai dari ijazah STTB (surat tanda tamat belajar) dia waktu SMA, kemudian dokumen-dokumen lain, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi, dan kami tadi juga membawa skripsi beliau juga," imbuhnya.
(azh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini