Projo Sentil Mardani PKS soal 'Matahari Kembar', Singgung Adu Domba Prabowo-Jokowi

2 days ago 10

Jakarta -

Wakil Ketua Umum (Waketum) relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menanggapi isu 'matahari kembar' buntut menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden ke-7 Joko Widodo. Freddy Damanik menegaskan tidak ada matahari kembar di Indonesia.

"Kami melihat tidak ada matahari kembar di Republik ini, dan kami juga percaya Pak Jokowi tidak akan pernah menjadi matahari kembar, bahkan indikator ke arah sana juga tidak ada, masanya Pak Jokowi jadi Presiden sudah selesai. Presiden Prabowo adalah satu satunya Presiden Indonesia saat ini, beliau adalah pemimpin kita satu satunya," kata Fredy saat dihubungi, Selasa (15/4/2025).

Fredy menegaskan kunjungan Menteri Kabinet Merah Putih ke rumah Jokowi hanya untuk konteks halalbihalal momen Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Dia meminta hal tersebut tidak menjadi isu politik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Janganlah ditarik tarik menjadi isu politik, justru silaturahmi seperti itu sangat baik, para menteri menteri tersebut kan juga pernah menjadi menteri Pak Jokowi, jadi sangat wajarlah mereka bersilaturahmi kepada Pak Jokowi saat momen lebaran," ujarnya.

Fredy juga menganggap wajar jika PKS melontarkan kritik tersebut, lantaran tidak pernah masuk dalam kabinet saat Jokowi menjabat sebaya presiden.

"Kalau PKS kan memang tidak pernah masuk dalam kabinet Pak Jokowi, jadi wajar saja tidak ada para elit PKS yang silaturahmi kepada Pak Jokowi," tuturnya.

Fredy menilai isu ini digulirkan oleh pihak-pihak yang tidak suka kepada Jokowi. Pihak-pihak itu, lanjut Fredy, sengaja memainkan isu tersebut untuk membenturkan Prabowo dan Jokowi.

"Kami melihat jika isu ini terus digulirkan, berarti orang-orang yang memainkan isu tersebut adalah orang-orang yang tidak suka dengan Pak Jokowi. Mereka juga tidak suka kalau Pak Jokowi masih berhubungan baik dengan Presiden Prabowo, padahal istana juga baik-baik saja, tidak ada masalah dengan silaturahmi para menteri tersebut kepada Pak Jokowi," kata dia.

"Orang-orang tersebut akan terus berusaha mengadu domba Presiden Prabowo dengan Pak Jokowi, mereka akan memainkan semua isu, karena dasarnya mereka adalah ketidaksukaan dan kebencian," imbuhnya.

Lebih lanjut, Fredy menegaskan hanya ada satu matahari di Indonesia yang yang merupakan representasi dari sosok kepala negara. Matahari tersebut yakni Prabowo Subianto sebagai kepala negara.

"Matahari diinterpretasikan sebagai pemimpin republik ini, presiden republik Indonesia yang sah dan memimpin saat ini adalah Prabowo Subianto, tidak ada dan tidak boleh ada pemimpin lain yang memimpin republik ini sebagai presiden," jelasnya.

Isu 'matahari kembar' dilontarkan politikus PKS Mardani Ali Sera usai sejumlah menteri Kabinet Merah Putih menemui Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Surakarta (Solo).

Mardani menyebut bahwa silaturahmi tentu merupakan kegiatan yang baik. Namun, dia mewanti-wanti jangan sampai ada matahari kembar. Mardani berharap kunjungan para menteri itu hanya silaturahmi biasa.

"Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

"Bagaimanapun, presiden kita Pak Prabowo dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya, dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," ucap Ketua BKSAP DPR itu.

Simak juga Video 'PKS soal Menteri Prabowo Temui Jokowi: Jangan Ada Matahari Kembar':

Saksikan Live DetikPagi:

(wnv/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial