Prabowo Bicara Asas Penghematan, Begini Katanya

5 days ago 11

Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan alasan penyelenggaraan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilakukan dalam satu agenda pada Kamis,(13/2/2025).

Prabowo mengatakan, sebenarnya Rapimnas dan KLB dijadwalkan berdiri sendiri. Artinya tidak jadi satu dalam agenda. Namun kata Prabowo, keputusan menjadikan satu agenda tersebut untuk menghemat biaya.

"Memang kemarin itu tanggal 13 Februari 2025, saya didadak oleh mereka mereka ini. Kalau sekarang Rapimnas, tiga bulan lagi Kongres biayanya double. Jadi dengan asas penghematan, maka dijadikan satu (agenda)," kata Prabowo dalam pidato Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerinda yang dipantau secara online memalui kanal detik20, Sabtu, (15/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Partai Gerindra menggelar acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra di kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, hari ini. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membeberkan dinamika rapat memutuskan Rapimnas ini berubah menjadi Kongres Luar Biasa (KLB).

"Pagi tadi, saat Rapimnas dimulai, kami menyampaikan aspirasi tersebut. Ketua Dewan Pembina menyatakan bahwa jika itu adalah kehendak kader dan partai, maka forum ini boleh menjadi forum Kongres Luar Biasa," kata Muzani usai acara di Hambalang, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025) dikutip dari detikNews.

"Sebagai pimpinan sidang sementara, saya mengetok palu dan menetapkan forum ini menjadi Kongres Luar Biasa. Maka, pada Kamis, 13 Februari, Gerindra mengadakan Kongres Luar Biasa ke-7," imbuhnya.

Muzani menjelaskan, unsur partai dari tingkat DPD hingga DPC menyampaikan aspirasi agar KLB Gerindra digelar pada hari ini. Aspirasi tersebut, kata dia, mencapai 100% di tingkat DPD dan DPC.

"Anggaran dasar menyatakan bahwa Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila diminta oleh 2/3 DPD Partai. Saat ini, yang meminta adalah 100% DPD ditambah 100% DPC kepada Ketua Dewan Pembina," katanya.

Muzani mengatakan aspirasi itu sudah disampaikan dalam Rapimnas pada 24 Agustus 2024 lalu. Para kader disebut sudah mendorong KLB dilaksanakan pada Februari 2025.

"Keputusan dalam Rapat Pimpinan Nasional pada 24 Agustus tersebut meminta kepada Ketua Dewan Pembina agar Kongres atau Kongres Luar Biasa diselenggarakan pada Februari 2025," katanya.

Keputusan KLB di halaman berikutnya. Langsung klik halaman berikutnya

Ahmad Muzani menyampaikan KLB itu melahirkan sebanyak 5 keputusan. Salah satunya adalah Prabowo Subianto tetap menjadi Ketum Gerindra periode 2025-2030.

"Yang pertama, menerima laporan pertanggungjawaban DPP Partai Gerindra periode 2020-2025. Laporan ini dinilai sangat memuaskan dalam hal prestasi politik, kepercayaan rakyat, hingga keuangan. Semua DPC dan DPD menerima laporan tersebut tanpa catatan," kata Muzani.

Muzani menuturkan, para kader mendorong Prabowo kembali menjabat sebagai ketum dan ketua dewan pembina partai. Prabowo disebut menerima aspirasi tersebut.

"Yang kedua, menetapkan kembali Pak Prabowo sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2025-2030. DPC dan DPD meminta agar Pak Prabowo kembali menjadi Ketua Umum. Ketika ditanya, beliau menyatakan bahwa jika itu adalah permintaan kader, maka beliau siap menerima," kata dia.

"Yang ketiga, menetapkan Pak Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina. DPD dan DPC peserta Kongres meminta agar Pak Prabowo tetap menjadi Ketua Dewan Pembina, yang bertanggung jawab atas arah kebijakan partai. Pak Prabowo menyatakan kesediaannya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Muzani menyebut kongres memandatkan Prabowo menjadi formatur tunggal, termasuk dalam menentukan kepengurusan baru.

"Yang keempat, menetapkan Pak Prabowo sebagai formatur tunggal. Kongres memberikan mandat kepada Pak Prabowo sebagai formatur tunggal untuk menyempurnakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta susunan pengurus DPP Partai Gerindra. Pak Prabowo menerima tanggung jawab tersebut," kata dia.

Selanjutnya, Prabowo diminta kembali menjadi calon presiden (capres) pada 2029.

"Yang kelima, meminta Pak Prabowo menjadi calon presiden dari Partai Gerindra pada Pilpres 2029. Kongres meminta Pak Prabowo agar bersedia maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Beliau menjawab, 'Insya Allah' namun meminta waktu untuk menyelesaikan tugasnya sebagai presiden dan memenuhi janji kepada rakyat," katanya.

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial