Pertama dalam Satu Abad Terakhir, Makam Firaun Ditemukan di Mesir

1 day ago 7

Kairo -

Untuk kali pertama dalam satu abad terakhir, makam firaun telah ditemukan oleh sejumlah ahli Mesir kuno. Terakhir kalinya makam firaun ditemukan adalah pada 1922, ketika beberapa arkeolog asal Inggris mengungkap makam Tutankhamun.

Makam firaun yang ditemukan baru-baru ini adalah makam Raja Thutmose II.

Pusaranya terungkap melalui penelitian sekelompok ahli dari Inggris dan Mesir di Lembah Barat Nekropolis Theban dekat Kota Luxor. Awalnya, para peneliti mengira ruang pemakaman firaun tersebut berjarak lebih jauh 2 km, mendekati Lembah Para Raja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makam Raja Thutmose II merupakan makam firaun terakhir yang belum ditemukan dari dinasti Kerajaan Mesir ke-18.

Siapa Raja Thutmose II?

Thutmose II adalah nenek moyang Tutankhamun, yang diperkirakan berkuasa sekitar tahun 1493 hingga 1479 Sebelum Masehi.

Makam Tutankhamun ditemukan oleh sejumlah arkeolog Inggris pada tahun 1922.

Thutmose II merupakan suami Ratu Hatshepsut, yang dianggap sebagai salah satu firaun terhebat di Mesir dan salah satu dari sedikit firaun perempuan yang memerintah Mesir.

Mumi Raja Thutmose II dipajang di Museum Peradaban Mesir. Raja Thutmose II meninggal pada 1479 Sebelum Masehi.

Mumi Raja Thutmose II dipajang di Museum Peradaban Mesir. Raja Thutmose II meninggal pada 1479 Sebelum Masehi (Alamy) Lokasi dan jalur masuk ke ruang makam Raja Thutmose II.

Lokasi dan jalur masuk ke ruang makam Raja Thutmose II (New Kingdom Research Foundation)

Dr Piers Litherland, selaku ketua penelitian lapangan dalam misi pencarian firaun, mengatakan penemuan itu memecahkan misteri mengenai lokasi makam raja-raja awal dinasti ke-18.

Para peneliti menemukan sisa-sisa mumi Thutmose II dua abad lalu, tetapi lokasi asli makamnya tidak pernah ditemukan.

garis

BBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garis

BBC

Bagaimana upaya penemuan makam firaun?

Para peneliti berhasil melewati berbagai halangan untuk mencapai ruang makam firaun.

Dr Piers Litherland mencatat bahwa makam itu terhalang oleh puing-puing yang terbawa banjir dan langit-langitnya runtuh.

"Kami perlu waktu yang sangat lama untuk melewati semua itu," jelasnya.

"Hanya setelah merangkak melalui lorong sepanjang 10 m dengan celah kecil 40 cm di bagian atasnya, kami masuk ke ruang pemakaman."

Para peneliti menemukan makam Raja Thutmose II di area yang terkait dengan tempat persemayaman para perempuan anggota keluarga kerajaan. Mereka baru menyadari apa yang mereka temukan setelah melihat dekorasi khas firaun di ruang permakaman.

Di sana mereka menyaksikan langit-langit biru dan hiasan adegan-adegan dari Amduat, sebuah teks keagamaan yang diperuntukkan bagi raja-raja. Itu adalah tanda penting bahwa mereka telah menemukan makam seorang raja, kata Dr Litherland.

"Sebagian langit-langit masih utuh: langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya. Langit-langit bercat biru dengan bintang-bintang kuning hanya ditemukan di makam raja," kata Dr Piers Litherland.

Penemuan makam firaun ini merupakan puncak dari kerja tim gabungan New Kingdom Research Foundation serta Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir.

Penemuan makam firaun ini merupakan puncak dari kerja tim gabungan New Kingdom Research Foundation serta Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir (New Kingdom Research Foundation)

Dr Litherland mengatakan "anak tangga besar dan koridor menurun yang sangat besar" di makam itu menunjukkan kemegahannya.

Mereka kemudian membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan sisa-sisa pemakaman yang hancur di bawahnya.

Dengan menyaring berton-ton batu kapur di ruangan tersebut, mereka menemukan pecahan-pecahan guci pualam, yang memuat prasasti nama Thutmose II dan Hatshepsut.

Pecahan-pecahan pualam ini "mungkin pecah saat makam tersebut dipindahkan," kata Dr. Litherland.

"Dan syukurlah ada satu atau dua benda yang pecah karena begitulah cara kami mengetahui siapa pemilik makam tersebut."

Artefak-artefak tersebut adalah barang pertama yang ditemukan terkait dengan proses pemakaman Thutmose II.

Mereka kemudian menyimpulkan bahwa makam tersebut telah terendam banjir hanya beberapa tahun setelah pemakaman raja. Sebab, "makam tersebut dibangun di bawah air terjun. Adapun isi makam dipindahkan ke lokasi lain di zaman kuno.

Tetapi "makam itu ternyata benar-benar kosong", kata Dr Litherland. "Bukan karena dirampok tetapi karena sengaja dikosongkan."

Dr Litherland mengatakan timnya punya dugaan kasar tentang di mana makam kedua berada. Menurutnya, kemungkinan makam itu masih utuh beserta harta karunnya.

Dia mengaku merasa terharu saat itu. "Perasaan saat memasuki tempat-tempat ini merupakan rasa takjub luar biasa. Ketika menemukan sesuatu yang tidak diduga, emosi saya benar-benar sangat bergejolak," papar Litherland kepada BBC.

"Saat saya keluar, istri saya sudah menunggu di luar dan satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah menangis," tambahnya.

Berapa banyak makam yang telah ditemukan?

Penemuan makam firaun ini merupakan puncak dari kerja tim gabungan New Kingdom Research Foundation milik Dr. Litherland serta Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir selama lebih dari 12 tahun.

Tim tersebut sebelumnya telah menggali 54 makam di bagian barat pegunungan Theban di Luxor, dan juga telah mengidentifikasi lebih dari 30 istri raja dan selir.

"Ini adalah makam kerajaan pertama yang ditemukan sejak penemuan ruang makam Raja Tutankhamun pada 1922," kata Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir, Sherif Fathy.

"Ini adalah momen luar biasa bagi ilmu Mesir Kuno dan pemahaman yang lebih luas tentang kisah manusia."

(nvc/nvc)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial